Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 08 Desember 2016

Tulus : Si Penyanyi Jazz Asal Bandung

Disusun Oleh Siska Amelia



1. Muhammad Tulus Rusyadi (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia, 20 Agustus 1987; umur 29 tahun) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu berkebangsaan Indonesia yang berdomisili di Bandung.

2. Sejak kecil ia sudah memiliki hobi bernyanyi. Selain itu ia juga memiliki hobi unik yakni mengoleski kaset. Uang jajan yang ia peroleh, ia gunakan untuk membeli kaset setiap akhir pekan. Itulah yang membuatnya memiliki beragam referensi tentang musik. Kegemaranya dalam mengoleksi kaset, membuatnya memiliki musikalitas tinggi meskipun diakuinya ia tidak bisa menguasai instrumen musik.

3. Saat SD, ia ingat guru les matematikanya saat itu gemar betul akan Chrisye. Tiap mengajar di rumah Tulus, beliau bawa serta kaset Chrisye untuk dipasang. Dari situ Tulus tumbuh jadi penggemar Chrisye. Selain itu, ada Michael Jackson. Tiap mendapat nilai bagus di sekolah, Tulus dapat hadiah kaset. Dua yang paling ia ingat adalah album Blood on the Dance Floor dan HIStory milik Michael Jackson. Lalu, ibunya yang penggemar Broery Marantika menularkan kesukaan yang sama pada Tulus.

4. Tubuhnya bongsor, paling besar di antara teman-temannya. Mereka memanggil Tulus "kerbau", "gapuak" (gemuk), "gajah", dan "gajah bengkak". Sebutan itu tidak datang setiap hari. Tapi ada masa-masa ketika mereka diucapkan, dan "itu menempel di otak", katanya. Sekarang, giliran Gajah yang menempel di otak pendengar Tulus.


5. Memasuki masa SMA Tulus, bersama keluarga ia pindah ke Bandung. Mereka menyusul kakak-kakak Tulus yang lebih dulu bermukim di Jawa untuk kuliah. Di sana ia masuk SMA PGII1. Sekolah itu tidak terlalu populer, katanya. Tapi di sana ia membangun hubungan dan lingkungan sosial yang baru di kota yang masih asing untuknya.

6. Di SMA, muncul keinginannya untuk jadi arsitek. Pada saat yang sama, keluarganya ingin Tulus menjadi dokter. Nilai pelajaran kimia Tulus yang kurang baik memutus keinginan keluarganya. Ia kemudian berhasil masuk jurusan arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, yang santer akan keunggulannya dan punya seleksi masuk yang sangat ketat.

7. Tulus mengatakan baru paham soal membeli dan menikmati musik di masa kuliah. Ia gemar akan Amy Winehouse, Mark Ronson, Macy Gray, sampai Frank Sinatra. Di masa kuliah juga ada seorang teman yang memuji suara Tulus kemudian mengajarinya menulis lagu. Sang teman memulai dengan memberi kord, dan Tulus mengisi yang lainnya. "Di situ saya baru merasakan. Gila, menulis lagu itu seru banget," katanya. Ia mulai merasa ada gejolak membuat karya, untuk menyampaikan banyak hal.

8. Tanpa latar belakang pendidikan musik, Tulus menulis melodi dengan intuisi. Untuk lirik lagu, ia ambil contoh dari pantun dan perumpamaan. Itu tahun 2007. Ia ingat ia mulai ketagihan menulis lagu.

9. Di masa kuliah pula Tulus menemukan cara berpikir yang baru. Ia mulai "berdamai" dengan sebutan "gajah" dari bertahun-tahun lalu. Salah satu hal yang ia pelajari dari arsitektur adalah berpikir secara runut dan terstruktur. "Kalau bisa dijadikan indikator, itu adalah indikator kedewasaan saya. Saya lebih bisa memilih mana yang perlu saya pikirkan serta dengar, dan mana yang tidak. Karena ternyata jauh lebih banyak hal positif di dunia ini untuk dikerjakan ketimbang hanya menghabiskan waktu memikirkan apa yang orang lain bilang tentang kita," katanya.

10. Di ujung masa kuliah, ia mulai mencari komunitas musik di Bandung. Dalam kata-katanya, ia mencari lahan untuk bisa menyanyi. Di sebuah klub jazz, ia bernyanyi dan mendapat apresiasi. Saat nyanyi, Tulus merasa rileks, tenang, dan semua emosi bisa tersampaikan. Itu memicunya untuk serius menjadi seorang penyanyi. "Yang membuat saya selalu ingin bernyanyi karena apa yang saya rasakan saat nyanyi itu adalah senang. Ditambah menyaksikan orang lain senang saat lihat saya nyanyi, rasanya gila," katanya.

11. Teman-teman barunya di klub itu meyakinkan Tulus bahwa ia bisa menggantungkan hidup di musik. Itu membulatkan tekadnya untuk menjadi penyanyi. Di sini juga ia mendapati bahwa jazz adalah musik yang sangat menyenangkan. Saat ia menulis lagu, rasa jazz terbawa-bawa.

12. Menuju masa-masa lulus kuliah, Tulus membuat demo dengan uang jajannya yang ia kumpulkan selama satu setengah tahun. Demo yang sudah jadi ia tawarkan ke berbagai label. Hasilnya: nihil.

13. Lalu Tulus mengenal istilah musik dan musikus independen. Pikirnya, Indonesia sebagai negara berkembang dan rakyat yang begitu banyak pasti punya ruang untuk musik apa saja. Ia memberanikan diri untuk berdiri di jalur independen. Jalannya dilancarkan dengan bantuan dana dari ibu dan kakaknya. Pada 2011, Tulus menerbitkan album pertamanya, Tulus.


14. Tulus juga merupakan seorang arsitek yang profesional. Studinya dalam bidang arsitektur diraih pasca ia menamatkan studi S1 nya di universitas Katolik Parahiyangan Bandung.

15. Album perdana TULUS, TULUS-Tulus, yang diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi, dan didistribusikan oleh Demajors dirilis oleh perusahaan rekamannya sendiri, TULUS Co. pada tanggal 28 September 2011, dimana TULUS menciptakan seluruh lagu, berperan sebagai composer sekaligus koproduser album tersebut. Kakak kandung TULUS, Riri Muktamar bertindak sebagai produser eksekutif. Lagu-lagunya seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta, merajai chart-chart di radio-radio di seluruh Indonesia.

16. Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan TULUS sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year tahun 2013. Selain itu album perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012.[2] Teman Hidup sempat menduduki peringkat ke-1 deretan K-20 Kompas TV.

17. TULUS kerap kali mengadakan konser tunggal untuk memuaskan para penggemarnya. Konser pertamanya diadakan di Auditorium Centre Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung yang bertajuk 'TULUS: An Introduction' pada tanggal 28 September 2011, kemudian konser 'TULUS-Beyond Sincere' di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Mei 2012, dan konser tunggal bertajuk 'Konser Diorama' pada tanggal 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung.

18. Pada pergelaran Jakarta International Java Jazz Festival 2013 di Jakarta, TULUS menjadi salah satu pendatang baru yang paling diminati penonton. Di ajang tersebut, TULUS juga berkolaborasi dengan Raisa, dimana mereka menyanyikan lagu Teman Hidup dan A Whole New World.

19. Akhir Juni 2013, RAN berkolaborasi dengan TULUS. Mereka meluncurkan satu single, Kita Bisa. Akhir Agustus 2013, TULUS mengeluarkan single Sepatu dalam bentuk digital yang dapat diunduh melalui iTunes, dan menjadi salah satu single yang menempati posisi atas chart iTunes Indonesia, selain Teman Hidup dan Sewindu.

20. TULUS juga pernah mengisi sebuah acara amal, yang diadakan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Jerman, yang bertajuk "Sound of Indonesia 2013" pada bulan Oktober 2013, bertempat di Friedrich-Ebert Halle, Hamburg, Jerman. TULUS membawakan beberapa lagu dalam puncak acara tersebut, seperti Teman Hidup, Sewindu, Sepatu, Jatuh Cinta, Bengawan Solo, dan Satu Yang Tak Bisa Lepas.

21. Mengiringi peluncuran album keduanya pada 19 Februari 2014 yang diberi judul TULUS-Gajah, TULUS mengadakan konser-konser tunggal yang diberi nama Konser Gajah TULUS di dua kota yang berbeda, yaitu pada tanggal 25 September 2014 di Sasana Budaya Ganesha Bandung, 2 Desember 2014 di Balai Kartini Kartika Expo Jakarta, dan 21 Maret 2015 di Grand Pasific Hall Yogyakarta. Album TULUS-Gajah seperti halnya album TULUS-Tulus, tetap dirilis lewat perusahaan label musiknya sendiri, TULUS Co dan diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi.

22. Atas karyanya tersebut, Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan dirinya sebagai Editor’s Choice: Rookie Of The Year pada tahun 2013. Dalam memuaskan hati para penggemarnya, Tulus sendiri kerap menggelar konser tunggal. Konser tunggal perdananya digelar di Auditorium Centre Cultural Francas yang sekarang berubah nama menjadi IFI di Bandung. Konser yang digelar pada 28 september 2011 tersebut bertajuk “An Introduction” yang berlanjut pada konser “Beyond Sincere” di Jakarta tahun 2012 dan terakhir “Konser Diorama” di Bandung pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Tulus berhasil meluncurkan album keduanya berjudul “Gajah” dengan lagu-lagu seperti Bumerang, Baru, Sepatu, Gajah, Lagu Untuk Matahari dan lainya

23. Tulus adalah orang yang bijaksana dan berprestasi, ia juga orang yang pantang menyerah demi mencapai tujuannya. Memang patut Tulus dijadikan sebagai tauladan yang baik bagi fans-nya maupun masyarakat indonesia


23. Demikianlah tadi profil dan biodata Tulus penyanyi jazz sekaligus pencipta lagu yang berasal dari Bandung. Selama karirnya di dunia musik, Tulus pernah mendapatkan beberapa penghargaan seperti Rookie Of The Year (2013) Male Singger Of The Year (2014) dari Net., Artis Lelaki Baru Terbaik (2014) dalam Anugrah Planet Muzik Singapore , Best Pop, Best Male Singer, Best Album, Artis Of The Year dari HAI Magazine.

























Daftar Pustaka


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Tulus

http://biodatanet.com/profil-biodata-tulus-penyanyi-jazz-asal-bandung/

http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.rollingstone.co.id/article/read/2013/02/22/2177447/1095/q-amp-a-tulus&ei=oKwHPUIr&lc=id-ID&s=1&m=639&host=www.google.co.id&ts=1479868111&sig=AF9NedkMQERDYmKMWqv1xhHDiKLlMZ-VQg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar