Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 01 Desember 2016

SAIFULLAH AL-MASLUL


Disusun Oleh : Muhammad Juanda Ramadhan

1.    Khalid bin Walid bin Mughirah Al Makhzumi atau yang lebih dikenal dengan nama Khalid bin Walid dilahirkan di Makkah pada tahun 592 M dan berasal dari Suku Banu Makhzum. Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang karirnya, terkenal sebagai panglima tertinggi untuk Nabi Muhammad dan penerus-penerusnya. Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol diantara teman-temannya. Khalid berlatih menunggang kuda sejak kecil dan telah memperlihatkan keterampilannya yang istimewa. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat dan bertekad menjadi pahlawan Quraisy.
2.    Khalid memiliki ayah yang bernama Walid bin Mughirah dan ibunya bernama Lubabah binti Harits Al-Hilaliyah. Khalid memiliki enam saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Ayahnya adalah seorang saudagar yang kaya, memiliki nasab dan kedudukan yang tinggi, sehingga tidak ingin ada orang yang memberikan makanan kepada orang lain kecuali hanya dirinya sendiri, terutama pada musim haji dan di Pasar Ukaz. Ayahnya juga dijuluki wewangiannya Qurais, karena setiap tahun menyelimuti Ka’bah dengan hiasan.
3.    Awalnya khalid adalah panglima perang kaum kafir Quraisy yang terkenal dengan pasukan kavalerinya. Pada saat Pertempuran Uhud, Khalidlah yang melihat celah kelemahan pasukan Muslimin yang menjadi lemah setelah bernafsu mengambil rampasan perang dan turun dari Bukit Uhud dan mengajar pasukan Muslim pada saat itu, tetapi setelah perang itu Khlalid masuk Islam. Dalam banyak kesempatan peperangan Islam Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukan hasil gemilang atas segala usaha jihadnya. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Khalid diamanahkan untuk memperluas wilayah Islam dan membuat kalang kabut pasukan Romawi dan Persia. Namun pada masa pemerintahan Umar bin Khatab, Khalid diberhentikan tugasnya dari medan perang dan diberi tugas untuk menjadi duta besar. Hal ini dilakukan oleh Umar agar Khalid tidak terlalu didewakan oleh kaum Muslimin pada masa itu.
4.    Khalid memiliki julukan Saifullah Al-Maslul yang berarti pedang Allah yang terhunus. Khalid mendapat julukan itu karena keheroikannnya yang tidak ada bandinganya. Dia adalah penggerak milter yang sangat ulung. Para sejahrawan mencatat, Khalid tidak pernah kalah dalam satu peperanganpun baik pada saat jahiliyah atau setelah masuk Islam. Prestasinya ini menjadi kebanggaan sejarah dan kebudayaan Islam. Dia berkata tentang dirinya, “Sungguh dengan tanganku ini telah terpotong sembilan pedang pada saat peperangan Mu’tah sehingga tidak tertinggal di tanganku kecuali sebuah pedang yang berasal dari Yaman”. Hal ini membuktikan tentang keberaniannya yang brilian dan kekuatan besar yang telah dianugrahkan baginya oleh Allah pada jasadnya. Dia adalah komando pasukan kaum Muslimin pada perang yang mahsyur yaitu Perang Yamamah dan Yarmuk, dan Khalid telah melintasi negeri Iraq menuju ke Syam dalam lima malam bersama para tentara yang mengikutinya. Inilah salah satu keajaiban komandan perang ini.
5.    Sebelum memeluk Islam, Khalid menjadi pemimpin Suku Quraisy. Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Mereka sangat anti dan memusuhi agama Islam serta penganut-penganutnya. Ketika ingin masuk Islam, Khalid sangat ragu-ragu untuk bergabung dan memeluk agama Islam. Namun, meskipun terlambat, akhirnya ia condong dan masuk Islam pada bulan Shafar tahun delapan hijriah, enam bulan sebelum Fathul Makkah.
6.    Pada tanggal 18 Ramdhan 21 H, Khalid bin Walid wafat. Umar bin Khatab sangat bersedih dengan kepergian Sang Pedang Allah. Setelah wafatnya Khalid, senjata dan tunggangannya didermakan untuk berjihad di jalan Allah.


Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar