Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 07 Desember 2016

Asma Nadia : Penulis Muslimah Hebat Indonesia

Disusun oleh: Sindy Rukmayanti






  1. Asma Nadia lahir di Jakarta, 26 Maret 1972 adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House.
  2. Asma Nadia merupakan anak kedua dari pasangan Amin Usman yang berasal dari Aceh dan Maria Eri Susanti yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Ia memiliki seorang kakak bernama Helvy Tiana Rosa, dan seorang adik bernama Aeron Tomino. Mereka bertiga menekuni minat mereka sebagai penulis. Ia menikah dengan Isa Alamsyah yang juga seorang penulis. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak yang bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra. Anak mereka juga berminat menekuni karier sebagai penulis.
  3. Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan kuliah yang dijalaninya, karena ia harus beristirahat karena penyakit yang dideritanya. Ia mempunyai obsesi untuk terus menulis. Ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Di samping itu, dorongan dan semangat yang diberikan keluarga dan orang yang menyayanginya memotivasi untuk terus menulis.
  4. Asma Nadia memiliki pendirian yang sangat kuat, sabar dan lemah lembut ini berkeinginan utnuk terus menjadi penilis bahkan saat ia sedang sakit tetap semangat menulis. Selain dari semangatnya, semangat dan dorongan dari semua sahabat dan kerabat yang selalu menyayanginya juga selalu ia dapatkan. Asma selalu aktif mengirimkan karyanya ke majalah-majalah yang bernuansa Islam. Asma tidak hanya menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu dan lain-lain. Beberapa dari hasil karyanya dapat dijumpai di album Bestari I tahun 1996, Bestari II tahun 1997 serta Bestari III tahun 2003, Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Illahi dan Kaca Diri.
  5. Asma mulai merintis penerbitan sendiri dengan brand Asma Nadia Publishing House pada awal tahun 2009. Beberapa buku dari hasil karyanya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Assalamualaikum Beijing dan Rumah Tanpa Jendela. Semua royalti yang di dapat ari buku Emak Ingin Naik Haji di sumbangkan bagi panti sosial dan kemanusiaan, terpenting untuk membantu mewujudkan impian umat Islam yang kurang mampu untuk menunaikan ibadah haji. Asma juga berprofesi sebagai penulis tetap dikolom resonansi di Republika setiap hari sabtu.
  6. Asma pernah menjadi salah satu dari 35 penulis dari 31 negara yang di undang sebagai penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, selama di sana Asma sempat berbagi tentang Indonesia dan perjalanan kretifnya dalam menulis bersama pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Bukan hanya memenuhi undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, karya dari Asma Nadia juga terpilih untuk di tampilkan dalam adaptasi pentas teater yang di selenggarakan di lowa, Asma juga berkolaborasi dengan aktor tunarungu Amerika Serikat di pementasan yang di selenggarakan di State Departement, Washington DC.
  7. Asma juga menggemari fotografi dan telah mengunjungi 59 negara serta 290 kota di dunia. Melalui yayasnnya ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rumah baca yang sederhana beberapa diantaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak-anak yatimsecara gratis untuk dapat membaca dan melakukan aktifitas bagi anak-anak remaja kurang mampu. Sampai sekarang sudah ada 140 perpustakaan yang telah di kelola bersama relawan untuk kaun yang kurang beruntung dan tidak mampu.
  8. Selain menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik lagunya terdapat di album Bestari I (1996), Bestari II (1997), dan Bestari III (2003), Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri. Ia pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Kesibukannya selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena, sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Asma juga sering menjadi pemandu acara pada acara yang bernuansa keislaman. Kini, Asma juga aktif dengan pekerjaannya sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima). Ia juga sibuk mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui prime kids dan memberi kursus bahasa Inggris.






Daftar Pustakahttp://www.profillengkap.com/profil-dan-biografi-asma-nadia-si/ (Posted on January 4,2016)
http://id.m.wikipedia.org/wiki/asma_nadia (Posted on Ocktober 31,2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar