Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 15 Desember 2016

Raditya Dika: Seorang blogger yang sukses

Disusun oleh : Sarah Widya Ningsih

1.    
  Dika Angkasa Putra Moerwani atau lebih dikenal dengan Raditya Dika lahir di Jakarta tanggal 28 Desember tahun 1984. Raditya Dika lahir dikeluarga berdarah batak dan bermarga Nasution. Ia mempunyai 4 orang adik yang salah satunya kembar.

2.      Pada masa kecilnya ia mengganti namanya pada saat ia duduk dibangku kelas 4 SD. Pada saat itu ia meminta izin kepada orang tuanya untuk mengganti namanya dari Dika Angkasa Putra Moerwani menjadi Raditya Dika.pergantian namanya tersebut tidak secara resmi bahkan akte kelahirannya masih tertulis nama asli Raditya Dika .

3.      Saat ujian kelulusan SD, ia diminta pihak sekolah untuk menulis namamnya pada lembar formulir sesuai dengan nama aslinya. Namun, ia menulisnya dengan nama Raditya Dika . hal tersebut membuat ijazah sd yang seharusnya tertulis nama aslinya menjadi Raditya Dika. Tidak hanya saat SD, bahkan pada saat masuk SMP ia menulisiskan namanya dengan nama mengikuti ijazah SD, bukan mengikuti nama akte kelahirannya. Ia pun terdaftar di SMP Tarakanita 1 dengan nama Raditya Dika . Sejak saat itulah namanya dalam kehidupan pendidikannya menjadi Raditya Dika. Ia juga kerap dipanggil oleh temanya dengan sebutan Radith. Tidak hanya ijazah, bahkan KTP, dan SIM pun menggunakan nama Raditya Dika.


4.      Dalam hal mengenyam pendidikan, Raditya Dika bersekolah di SMP Tarakanita 1. Lalu , meneruskan pendidikannya di SMU 70 Bulungan. Kemudian Radith pindah ke Australia dan melanjutkan pendidikannya di university of Adelaide. Setelah selesai di Australia Radith kembali ke Jakarta dan meneruskan studinya di jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

5.      Karier Raditya Dika diawali keinginannya untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangkan Indonesian blog award . Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima.


6.      Raditya sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama. Ia tampil dengan genre baru yang segar , yaitu komedi. Yang membuat ia berbeda dengan penulis lain adalah ide nama binatang yang selaul ia pakai dalam setiap bukunya. Dari buku pertamanya, hingga yang terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang . bagi Raditya Dika, itu adalah titik penjualannya.

7.      Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku yang berjudul Kambing Jantan : sebuah catatan harian pelajar bodoh pada tahun 2005. Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format diary ( buku harian ). Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang berubah menjadi www.radityadika.com . 


8.      Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kehidupan sehari-hari Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya tidak selalu beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing persianya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.

9.      Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: bukan binatang biasa terbit pada tanggal 29 agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Sementara, buku keempat berjudul Babi Ngesot: datang tak diundang pulang tak berkutang terbit pada bulan april 2008. Lalu radith pun mengeluarkan buku seterusnya yang berjudul Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon dan Koala Kumal.


10.  Selain mengeluarkan buku, ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: the movie. Pada pertengahan bulan November 2009, melauli situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmot Merah Jambu  akan segera terbit dengan jadwal edar Desember 2009. Namun pada pertengahan bulan Desember, Radith lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya tersebut mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebur akan mundur beberapa waktu.

11.  Selama Radith berkarir ia telah mendapatkan berbagai macam penghargaan seperti Indonesian blog award, the online inspiring award 2009 dari indosat dan masih banyak lagi. Dibalik kesuksesannya menjadi penulis buku dan seorang blogger, Raditya Dika mengalami banyak permasalahan dalam berkarier. Salah satunya adalah, pada bulan-bulan pertama bukunya diluncurkan, bukunya tersebut kurang laku dipasaran. Ini adalah resiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut. Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya kemudian dikirim ke Radith. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pemasarannya.


12.  Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurutnya, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang bersifat diagonal. Artinya, lawan dari industri buku lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti dunia hiburan, makanan dan lain-lain. Bagi Radith hal ini memang sudah lazim, yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan yang ada dalam diri.

13.  Raditya Dika adalah seorang yang pintar, selalu berfikir kreatif dan kritis terhadap kehidupannya. Radith juaga seorang yang pantang menyerah, dari bukunya yang kurang laku dipasaran, ia terus berusaha untuk mempromosikannya dari meninta pembelinya berfoto dengan bukunya, sampai promosi dari mulut ke mulut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar