Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 29 Mei 2017

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck : Asal mula kata“ Bang Hayati Lelah Bang“.

Mei 29, 2017 0 Comments
Disusun Oleh: Puspa Mayangsari

Judul film        :   Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Sutradara       :   Sunil Soraya.
Penulis           :   Dony Dhirgantoro dan Imam Tantowi.
Produser        :   Ram Soraya dan Sunil Soraya.
Berdasarkan  :   Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Buya Hamka.
Pemeran        :   Pevita Pearce sebagai Hayati
  Herjunot Ali sebagai Zainuddin
  Reza Rahardian sebagai Aziz
  Randy Nidji sebagai Muluk
  Arzetti Bilbina sebagai Ibu Muluk
                          Kevin Andrean sebagai Sophian
  Jajang C. Noer sebagai Mande Jamilah
  Niniek L. Karim sebagai Mak Base
  Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto  sebagai Datuk Hayati
Produksi          :  Soraya Intercine Films.

Orientasi 

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun 2013 yang diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Film ini antara lain dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian yang notabene merupakan aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil Soraya ini berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013.Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan perbedaan latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan cinta keduanya hingga berakhir kematian.Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali) berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di desanya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui rangkaian kata indah yang ia karang sendiri.

Tafsiran 

Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki konflik, yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikan sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para tetua memustuskan agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh dan tidak berhubungan lagi dengan Hayati. Hal tersebut memang merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat. Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah danau  tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta diantara keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah dan tetap terjaga. Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan Hayati. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara. Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam Zainuddin yang tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah pertunjukkan opera, Zainuddin bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya—hasil dari pernikahan paksa karena harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.

Evaluasi 

Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsoundlagu-lagu yang terkesan kurang serasi dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga terdengar kekinian. Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, seharusnya diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut agar lebih dramatis. Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya tarik dari segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton. Romantisme dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film ini pun dapat menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur cerita film tersebut sehingga membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun 1930-an pun dapat mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum kemerdekaan.

Rangkuman
Menurut paparan diatas film ini sangat sangat untuk ditonton karna banyak unsur daerah, adat istiadat,dan banyak lagi. Apalagi kita yang kurang akan nilai kedaerahan yang kita tau khususnya di Negara kita Indonesia.

Minggu, 28 Mei 2017

"Habibie dan Ainun" : Ada Banyak Cara Untuk Mencintai Negeri Ini

Mei 28, 2017 0 Comments
Disusun Oleh : Ai Siti Nur Aisah



Judul film        : Habibie dan Ainun
Tahun              : 2012
Sudtradara      : Hanung bramantyo
Pemain           :
  • Reza Rahardian sebagai Habibie
  • Bunga citra lestari sebagai Ainun
  • Tyo pangkusadewo sebagai presiden Soeharto


Orientasi
Film habibie dan Ainun ini diadaptasi dari buku yang ditulis langsung oleh bapak B.J Habibie untuk almarhum istrinya yaitu ibu Ainun . Film ini diproduksi oleh MD Picture yang di sutradarai oleh Aktor dan aktris ternama yaitu Reza Rahardian dan Bunga citra lestari serta tyo pangkusadewo

Tafsiran Isi 1
Setelah lulus SMA Habibie melanjutkan sekolah ke jerman. Setelah lama Habibie berada dijerman,akhirnya Habibie pulang ke indonesia untuk liburan . Saat itulah Habibie dan Ainun dipertemukan lagi dan muncul benih-benih saling ketertarikan

Tafsiran Isi II
Film ini mengajarkan kita untuk terus bermimpi dan berjuang tak hanya itu,film ini juga mengajarkan kita untuk mencintai negeri ini dengan berbagai cara yang kita mampu

Tafsiran Isi III
Sikap nasionalisme,kerja keras dan semanggat membangun bangsa semua dirangkum menjadi satu kesatuan yang sangat rapi dan apik. Bahkan bapak Susilo Bambang Yudhiyono dan ibu Ani Yudhiyono sampai meneteskan air mata saat menonton pemutaran perdana film ini


Tafsiran Isi IV
Film ini menceritakan pada masa pemerintahan BJ.Habibie yang pada masa itu terdapat banyak kesalahpahaman publik. Film ini mengajarkan kita agar jangan terlalu percaya pada pers sebelum adanya berita

Tafsiran Isi V
Film ini sangat pantas ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat karena bahasa yang dipergunakan tidak terlalu rumit, dan terdapat pelajaran-pelajaran yang bermanfaat

Evaluasi
Banyak terdapat iklan-iklan yang diletakan secara tidak estetis dam membuat film ini tak elok dirasakan. Peran yang dimainkan oleh para aktor dan aktris sangat totalitas

Rangkuman
Pada tahun 1962 habibie dan ainun bertemu kembali dikota Bandung.kemudian habibie jatuh cinta kepada ainun,cinta habibie pun dibalas manis oleh ainun. Akhirnya mereka menikah dan terbang ke Jerman. Meskipun banyak rintangan ainun tetap berada disamping habibie. Begitu banyak masalah yang mereka hadapi agar mimpi mereka tercapai


Sumber :




Diakses pada 28 Mei 2017

Marmut Merah Jambu: “Jatuh Cinta Diam-Diam"

Mei 28, 2017 0 Comments

                                                                                  Disusun Oleh: Rohmatunnisa




Judul Film     : Marmut Merah Jambu
Tahun Rilis     : 2014
Sutradara      : Raditya Dika
Pemain          : 1. Christoffer Nelwan
                        2. Raditya Dika
                        3. Sonya Pandarmawan
                        4. Franda
                        5. Julian Liberty
                        6. Mohammed Kamga
                        7. Anjani Dina
                        8. Dewi Irawan
                          9. Bucek
                        10. Tio Pakusadewo

Orientasi :
       Marmut Merah Jambu adalah film Indonesia tahun 2014 bergenre drama komedi yang dirilis pada 8 Mei 2014 dan dibintangi oleh Christoffer Nelwan sebagai Dika SMA, Raditya Dika sebagai Dika, Sonya Pandarmawan sebagai Cindy SMA, Franda sebagai Cindy, Julian Liberty sebagai Bertus SMA, Mohammed Kamga sebagai Bertus, Anjani Dina sebagai Ina Mangunkusumo, Dewi Irawan sebagai Ibu Dika, Bucek sebagai Bapak Dika, Tio Pakusadewo sebagai Ayah Ina, dan masih banyak lagi.
       Film Marmut Merah Jambu diadaptasi dari sebuah novel karya Raditya Dika yang berjudul sama. Film ini di produksi oleh salah satu rumah produksi yaitu, Starvision. Film ini berdurasi kurang lebih satu setengah jam.

Tafsiran Isi :
       Film ini berkisah tentang Dika yang menceritakan kisah cinta pertamanya ketika masa SMA, dengan perempuan bernama Ina Mangunkusumo. Selain itu, dikisahkan pula saat Dika dan temannya yaitu Bertus membentuk grup detektif untuk memecahkan masalah teman-temannya, juga persahabatannya dengan Cindy.
       Suatu hari Dika bertemu dengan bapaknya Ina. Dika menceritakan usahanya membuat grup detektif untuk menarik perhatian Ina. Grup itu dibuat bersama Bertus. Dika juga bercerita tentang persahabatannya bersama Cindy di SMA.
       Sama seperti film bergenre komedi lainnya, film ini menyajikan humor-humor yang ringan dan mudah untuk dipahami. Di cerita ini, ada dua orang sahabat yang merupakan siswa tidak dikenal di sekolahnya. Selain tidak dikenal, mereka juga memiliki masalah dalam kisah asmaranya. Dika dan Bertus terus berpikir caranya agar bisa mejadi populer dan dikenal banyak orang.        
       Usaha untuk menjadi populer ini berakhir pada Dika dan Bertus yang membuat grup detektif bersama Cindy. Mereka bertiga mulai menyelesaikan kasus-kasus aneh di sekolahnya. Dimulai dari misteri hilangnya bola basket guru olahraga, hingga ke misteri surat ancaman ketua OSIS. Semakin banyak kasus yang diselesaikan oleh grup detektif ini, semakin dekat Dika dengan Ina.
       Film ini sangat unik karena sutradara dari film ini (Raditya Dika) ikut berperan dalam film yang disutradainya, film ini berisi tentang komedi dan romantika. Selain itu, film ini juga menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari sehingga mudah dipahami dan alurnya juga mudah dimengerti.
       Film ini sangat cocok untuk anak remaja dan film ini layak ditonton karena terdapat adegan persahabatan yang baik untuk dicontoh. Jalan cerita yang disajikan juga terlalu bertele-tele dan akhir ceritanaya menggantung, tetapi film ini sudah banyak menarik minat masyarakat untuk menonton film ini karena perpaduan antara komedi dan romantika yang dikemas sangat bagus.

Evaluasi :
       Kelebihan dari film ini yaitu, bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari, sehingga mudah dimengerti dan alurnya juga mudah dipahami. Selain itu, cover depannya memiliki warna yang terang dan cerah sehingga tampak menarik.
       Selain memiliki kelebihan, film ini pun memiliki kekurangan yaitu, ada beberapa bagian film yang masih menggantung dan tidak terselesaikan dengan baik. Film Marmut Merah Jambu melaksanakan shooting pada bulan Januari 2014. Film ini berhasil meraup 637.786 penonton dan sukses menduduki peringkat tiga besar di daftar Indonesia film terlaris 2014.

Rangkuman :
       Film ini layak ditonton dan sangat cocok untuk anak remaja. Walaupun ada beberapa kekurangan dalam film ini, tetapi film yang dibuat Raditya Dika tetap memberikan hal yang bagus dan menarik.


Sumber:
Diakses pada: 10 Mei 2017

Sabtu, 27 Mei 2017

“Kisah Cinta Terlarang Ala Van Der Wijck”

Mei 27, 2017 0 Comments
Disusun Oleh: Benedicta Vella Putri Kristiawan

Judul Film   :  Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk
Tahun          : 19 Desember 2013
Sutradara     : Sunil Soraya
Pemain        : Pevita Pearce
  Herjunot Ali
                 Reza Rahadian
                      Randy Nidji
 Arzetti Bilbina
 Kevin Andrean
 Jajang C. Noer
 Niniek L. Karim
 Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto










"Cinta bukan mengajarkan kita untuk jadi lemah, sebaliknya ia membangkitkan kekuatan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat" 


Orientasi :
       Film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" merupakan film yang bergenre drama romantisme yang keluar pada tahun 2013 silam yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan produsernya adalah Ram Soraya. Pemeran utama dalam film ini dibintangi oleh : Herjunot Ali (Zainuddin), Pevita Pearce (Hayati), Reza Rahadian (Aziz), dan Randy Nidji (Muluk). Film ini merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel yang ditulis oleh salah satu penulis terkenal di tanah air Indonesia yang juga penulis novel "Di bawah lindungan Ka'bah" yaitu Haji Abdul Malik Karim Abdullah atau yang biasanya dipanggil dengan nama Buya Hamka.

       Film ini dikabarkan menjadi film termahal yang pernah di produksi oleh Soraya Intercine Film dan dibuat dalam waktu kurang lebih 5 tahun. Menurut Wikipedia, yang mengutip pernyataan sutradara film ini, yaitu Sunil Soraya, beliau menegaskan bahwa mahalnya film ini disebabkan karena film ini harus dibuat sesuai dengan suasana cerita seperti pada tahun 1930-an. Karena barang-barang yang terdapat pada tahun-tahun tersebut merupakan barang-barang antik yang pada masa kini cukup mahal harganya. Belum lagi peralatan yang dipakai harus berkualitas tinggi untuk mendapatkan kualitas gambar yang maksimal.
     

 Tafsiran Isi :
        Film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" ini berlatar tahun 1930-an, berkisah tentang suatu hubungan cinta yang terlarang antara pemuda keturunan Minang - Bugis bernama Zainuddin (Herjunot Ali) dengan seorang bunga desa asli keturunan Minang bernama Hayati (Pevita Pearce) yang dibatasi oleh perbedaan adat sosial antara kedua tokoh tersebut. Pada awalnya Zainuddin (Herjunot Ali) berkunjung ke Batipuh hanya untuk bersilaturrahim dengan penduduk di Batipuh yang merupakan kampung halaman Ayahnya, sekaligus ingin belajar ilmu agama. Namun, setelah sampai di Batipuh Zainuddin (Hernunot Ali) bertemu dengan Hayati.

    Karena Zainuddin berdarah campuran, Zainuddin dianggap tidak bertalian darah dengan kerabatnya di Minang. Karena merasa terasingkan akhirnya Zainuddin sering mencurahkan isi hatinya kepada Hayati melalui surat - menyurat. Pada saat itulah mereka berdua saling mencintai. Beberapa waktu berlalu, akhirnya Zainuddin (Herjunot Ali) memutuskan untuk pergi ke Padang Panjang atas permintaan kepala suku Batipuh serta penduduk setempat.

         Kemudian, seorang lelaki yang bernama Aziz (Reza Rahadian) rupanya juga mencintai Hayati (Pevita Pearce) yang keduanya sama-sama berdarah asli Minang. Aziz merupakan seorang yang cukup terpandang karena Aziz adalah putra keturunan orang yang berpengaruh di Minang. Namun, Aziz memiliki sifat dan akhlak yang kurang baik dan tidak terpuji. Ia dan keluarganya pun melamar Hayati. Meskipun, kedua belah pihak merestui lamaran tersebut, namun Hayati masih tetap mempertahankan cinta Zainuddin (Herjunot Ali) pemuda berdarah campuran Minang-Bugis.

        Sebelum berpisah, Hayati dan Zaenuddin berjanji untuk saling setia satu sama lain. Tetapi, karena Hayati dipaksa menikah oleh Aziz, Akhirnya Hayati menerima permintaan keluarganya tersebut untuk menikah dengan Aziz. Kemudian Hayati mengirim surat kepada Zainuddin untuk melupakan dan menghilangkan rasa cinta yang ada pada hati mereka berdua. Mendengar berita tersebut, Zainuddin merasa geram, marah, stress, dan frustasi.


        Akhirnya memutuskan bangkit dari keterpurukan dengan merantau ke Pulau Jawa bersama sahabatnya dari Padang Panjang, yaitu Muluk (Randy Nidji) dengan tujuan untuk melupakan Hayati dan mencari peluang hidup disana. Saat di Pulau Jawa, Zainuddin menjadi seorang penulis dan karyanya tersebut dinilai cukup bagus. Akhirnya Zainuddin ditawari oleh seorang penerbit surat kabar untuk mengelola salah satu perusahaan surat kabarnya yang berada di Surabaya. Disana Zainuddin sangat sukses sebagai seorang penulis dan hidup lebih dari cukup.

        Ternyata, Aziz dan Hayati juga pindah ke Surabaya karena tuntutan pekerjaan. Lambat laun, rumah tangga dan perekonomian Aziz dan Hayati semakin memburuk karena telah ditipu oleh rekan kerjanya dan banyak dililit hutang, ditambah lagi Aziz dipecat dari pekerjaannya. Pada suatu saat, Aziz dan Hayati bertemu dengan Zainuddin dan tanpa rasa malu Aziz meminta untuk dibayarkan hutangnya. Karena hutangnya tidak sepenuhnya terbayar akhirnya Aziz dan Hayati tidak mempunyai rumah dan  hidup menumpang dengan Zainuddin untuk sementara waktu. Di balik kebaikan Zainuddin tersebut, sebenarnya Zainuddin masih sakit hati dengan Hayati.

          Setelah beberapa lama, akhirnya Aziz izin pergi untuk mencari pekerjaan baru dan menitipkan Hayati untuk lebih lama tinggal dikediaman Zainuddin. Tetapi, tidak lama setelah Aziz pergi, ternyata Ia akhirnya bunuh diri karena merasa sangat malu dan menurut Aziz tindakan tersebut merupakan tindakan untuk menebus dosa-dosanya selama ini. Setelah mendengar kabar tersebut, akhirnya Zainuddin memulangkan Hayati ke kampung halamannya dengan menumpang pada kapal Van Der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan kapal Hayati tersebut tenggelam. Sebelum kapal tersebut tenggelam sebenarnya Zainuddin tau bahwa sebenarnya Hayati masih mencintainya. Akhirnya Zainuddin merasa menyesal karena telah berencara memulangkan Hayati ke kampung halamannya dan berujung maut, tetapi Zainuddin tetap terus bangkit untuk melanjutkan perjuangan hidupnya.

        Film ini mengisahkan tentang cinta yang tak sampai disebabkan oleh perbadaan adat istiadat dan tidak direstui oleh orang tua, yang mana kisah ini juga terdapat di dalam film yang penulisnya sama yaitu Buya Hamka yang berjudul "Di Bawah Lindungan Ka'bah". Kedua film tersebut sama-sama bergenre romantisme, bahkan latarnya pun hampir sama yaitu perkampungan di daerah Minangkabau. Latar waktunya pun juga tidak beda jauh yaitu antara 1920-an dengan 1930-an.

Evaluasi :

        Film ini memiliki banyak kelebihan dan memiliki sedikit kekurangan. diantara kekurangannya menurut penulis ialah kurang pasnya judul dengan keseluruhan cerita, walaupun terdapat adegan Kapal Van Der Wijck tenggelam, namun adegan tersebut hanya ditampilkan diakhir dan hanya sebentar saja serta penyebab tenggelamnya kapal Van Der Wijck tersebut tidak diperlihatkan. Kekurangan lainnya adalah kurang "pas" nya aksen yang dimiliki pemeran-pemeran film ini karena memang pemeran film ini mayoritas lahir dengan aksen Jawa. Selebih dari itu, film ini sudah hampir sempurna.

Rangkuman :

        Dari paparan tadi, dapat disimpulkan bahwa film ini mengisahkan tentang cinta terlarang yang dialami oleh kedua orang yang saling jatuh cinta akibat adanya perbedaan adat istiadat yang dimiliki mereka berdua. Film ini merupakan film hasil adaptasi sebuah novel yang berjudul sama karangan Buya Hamka. Latar yang diambil yaitu pada tahun 1930-an di kawasan Padang, Sumatera Barat. Film ini memiliki banyak kelebihan dan hanya sedikit kekurangan-kekurangan kecil. Jadi, film ini merupakan film yang sudah mendekati sempurna.

Sumber:
rubrik-ilmu.blogspot.com
www.informasibelajar.com

Belajar Survive Menghadapi Berbagai Tantangan Dalam Film “Kong Skull Island”

Mei 27, 2017 0 Comments
Disusun Oleh : Nabila Azkia



Judul Film     : Kong Skull Island
Tahun Rilis   :
-  8 Maret 2017 (Indonesia)
10 Maret 2017 (Amerika Serikat)
Sutradara      : Jordan Vogt-Roberts
Pemain          :
  1.    Tom Hiddleston sebagai Kapten James Conrad
  2.     Brie Larson sebagai Mason Weaver
  3.     Samuel L. Jackson sebagai Preston Packard
  4.     John Goodman sebagai Bill Randa
  5.     John C. Reilly sebagai Hank Marlow
  6.     Jing Tian sebagai San
  7.     Toby Kebbel sebagai Jack Champa
  8.     Terry Nottary sebagai Kong
  9.     Corey Hawkins sebagai Houston Brooks
  10.   Thomas Mann sebagai Slivko
  11.   Shea Whigham sebagai Cole
  12.   Jason Mitchell sebagai Mills
  13.   John Ortiz sebagai Victor Nieves       
  14.   Eugene Cordero sebagai Reles
  15.   Marc Evan Jackson sebagai Woodward


Orientasi 1
            Kong Skull Island merupakan film aksi petualangan fantasi  Amerika tahun 2017 yang disutradarai oleh Jordan Vogt-Roberts dan ditulis oleh Dan Gilroy, Max Borenstein, Derek Connolly dan John Gatins. Film yang diproduksi oleh Warner Bros Pictures dan Legendary Pictures dengan durasi 118 menit. Film ini ternyata  terinspirasi dari Video Game Shadows of the Colossus dan Pokemon.

Orientasi 2
            Para petualang yang terdiri dari para tentara, ilmuwan, dan seorang fotografer meneliti pulau yang belum terpetakan di Samudera Pasifik. Dengan kata lain belum diketahui keberadaannya. Seorang ilmuwan melihat foto pulau tersebut dari satelit. Dari satelit pulau tersebut terlihat seperti pulau tengkorak. Mereka terputus dari kehidupan dan menjelajahi habitat Kong, menimbulkan pertempuran hebat antara manusia dan alam. Ketika misi mereka berubah menjadi usaha menyelamatkan diri, mereka harus melepaskan diri dari sebuah dunia yang liar, dimana tidak ada tempat untuk manusia.

Tafsiran Isi 1
            Pada tahun 1973, saat Amerika mulai menghentikan keterlibatan mereka dalam perang Vietnam. Bill Randa (John Goodman), seorang ilmuwan penggila konspirasi yang tergabung dalam organisasi rahasia pemerintah, mengajukan proposal untuk melakukan penjelajahan pulau tersembunyi yang bernama Skull Island. Setelah diizinkan, Bill Randa meminta untuk dikawal tentara militer dan merekrut Kapten James Conrad (Tom Hiddleston), pelacak legendaris mantan tentara Inggris, penggila perang. Dengan tentara Militer yang dipimpin oleh Letkol Packard (Samuel L.Jackson) beserta skuadronnya, dan seorang fotografer perang, Weaver (Brie Larson). Mereka sampai pada Skull Island, lalu Bill Randa menyuruh tentara militer untuk menjatuhkan bom seismic. Dijatuhkannya bom seismic membuat Kong (Terry Nottary) murka karena daerah kekuasannya dihancurkan. Semua helikopter yang digunakan oleh para penjelajah dibabat habis oleh Kong layaknya menepuk lalat. Banyak nyawa yang melayang, terutama para tentara militer. mereka yang selamat terpecah menjadi 2 tim, tim 1 dipimpin oleh Kapten James Conrad dan tim 2 dipimpin oleh Letkol Packard. Tim yang dipimpin oleh Letkol Packard memilih untuk mencari satu prajuritnya Jack Chapman (Toby Kebbel)  yang masih hidup yang ada di bagian barat pulau, lalu Tim Kapten Conrad pun memilih untuk mengikuti Tim Letkol Packard, namun untuk ke bagian barat pulau tersebut harus melewati tempat tinggal kadal ganas. Lalu, Cole merokok dan membuang puntung rokok sembarangan sehingga membuat tempat kadal ganas itu terbakar karena terdapat gas beracun. Kadal ganas pun akhirnya mencari orang yang menganggu kediamannya. Bill Randa tewas ditelan oleh kadal ganas itu. Dan tengkorak dengan kalung milik Chapman keluar dari mulut kadal ganas tersebut yang berarti menandakan bahwa Chapman telah tewas dimakan kadal ganas itu. Kapten Conrad mencoba memberitahu Letkol Packard namun Letkol Packard tidak merubah keputusan untuk tetap ke lokasi jatuh untuk mencari senjata. Lalu, Kapten James Conrad berpisah dengan tim Letkol Packard. Lalu, pada saat Letkol Packard ingin mengebom Kong, Kapten Conrad dan Weaver mencegahnya. Akhirnya musuh Kong atau kadal ganas muncul karena suara tembakan. Semua orang pun berlari, kecuali Letkol Packard. Dia lebih memilih untuk membunuh Kong. Namun, Letkol Packard pun tewas termakan oleh kadal ganas tersebut.

Tafsiran Isi 2
            Dalam film “Kong Skull Island” sikap moral yang dapat kita ambil adalah sosok pemimpin yang melindungi rakyatnya. Tokoh pemimpin yang ada dalam film ini adalah Kong yang berusaha melindungi suku pulau tengkorak dari serangan musuh. Selain itu,  sikap moral yang dapat kita ambil juga adalah jangan menilai orang lain dari fisik, contoh nyata ketika begitu banyaknya amunisi yang dimuntahkan untuk menyerang Kong, si pemilik pulau yang juga didewakan oleh suku Iwis, penghuni pulau di sana. Di sisi lain, Kong yang digambarkan sebagai primata cerdas dengan tenaga yang mengerikan sesungguhnya dibekali dengan kecerdasan emosi yang sering diabaikan. Hal ini malah bertolak belakang dengan Packard yang sangat emosional dalam mengambil keputusan. Harga mahal harus dibayar oleh tim penjelajah karena semakin korban terus berjatuhan. sifat packard bertolak belakang dengan sifat Kapten James Conrad dan Weaver, pengagum keindahan yang bisa menyentuh hati Kong untuk mati-matian membelanya saat primata purba lain yang juga musuh Kong menebar teror.

Tafsiran Isi 3
            Dalam perjalanannya, Tim Kapten James Conrad kemudian berjumpa dengan Hank Marlow (John C. Reilly), mantan tentara Perang Dunia II yang sudah terdampar di Skull Island selama lebih dari 3 dekade. Hank Marlow memberitahu kepada tim Kapten James Conrad tentang suku Iwis, penghuni di Skull Island. Hank Marlow juga menjadi narator untuk memberitahu karakter Kong sebenarnya adalah pelindung pulau dan punya musuh bebuyutan yang lebih brutal. Kong melindungi Tim Kapten Conrad. Kapten Conrad, Weaver, Marlow, Slivko, San, Brooks, dan  Mills akhirnya selamat dan berhasil kembali ke rumahnya masing-masing. Kong berhasil membunuh kadal ganas tersebut.

Tafsiran Isi 4
            Skull Island merupakan sebuah pulau yang berbentuk tengkorak, pernyataan itu terbukti melalui foto satelit. Pulau tengkorak ini juga menjadi tempat tinggalnya para binatang buas serta binatang raksasa. Namun, pulau ini dilindungi oleh Kong agar binatang buas tidak membunuh binatang raksasa lainnya. Konon katanya, orang yang telah memasuki wilayah pulau tengkorak ini akan hilang seperti orang yang telah melalui segitiga bermuda. Helikopter yang telah memasuki wilayah pulau tengkorak pun hilang tak berjejak. Dari film ini kita bisa melihat bagaimana perjuangan para penjelajah untuk menyelamatkan diri mereka dari binatang buas yang akan memakan mereka, dan melewati berbagai rintangan yang sangat sulit untuk dilalui.

Tafsiran Isi 5
            Berbeda dengan 2 film King Kong sebelumnya yang rilis tahun 1976 dan 2005 Kong : Skull Island ini terlihat lebih buas dan brutal. Jika dibandingkan 2 film Kong sebelumnya, Kong di sini sepertinya layaknya superhero di saat 2 film sebelumnya tersebut. Kong tidak jatuh cinta kepada gadis pirang yang sering berteriak di tangan Kong sepanjang film hingga akhirnya seluncuran es bersama. Kong di sini mirip seperti Godzilla (2014), hal ini menarik bagaimana 2 monster penjaga kehidupan manusia dari serangan monster lain ini pada akhirnya bertarung di Kong vs Godzilla yang rencananya rilis tahun 2020.

Evaluasi
            Film ini mendapatkan review yang positif dari para kritikus. Berdasarkan Rotten Tomatoes, film ini memiliki rating 77% berdasarkan 277 ulasan, dengan rating rata-rata 6.5/10. Berdasarkan Metacritic, film ini mendapatkan skor 62 dari 100, berdasarkan 49 kritik. Berdasarkan CinemaScore, film ini mendapatkan nilai “B+” dari penonton film untuk skala A+ sampai F. Kelebihan dalam film ini ukuran tubuh Kong jauh lebihh besar dibandingkan film King Kong yang sebelum-sebelumnya karena pada film selanjutnya, Kong akan dihadapkan atau bertarung dengan Raja Monster, Godzilla di film Godzilla vs Kong yang dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2020 nanti. Kekurangan dalam film ini, efek visual yang ditampilkan bukan jelek atau sangat buruk, ya tidak sampai sebegitunya. Hanya saja seharusnya masih bisa dimaksimalkan. Hebatnyam, kekurangan ini sangat berhasil ditutupi dengan plot pembabakan adegan yang dinamis dan juga kejutan-kejutan yang ada.

Rangkuman
            Film “Kong Skull Island” layak ditonton untuk usia 13 tahun ke atas atau remaja karena dalam film tersebut terdapat sebuah sikap moral yang dapat diterapkan oleh para remaja yaitu sikap untuk menjadi sosok pemimpin yang melindungi rakyatnya. Serta sikap moral untuk tidak menilai orang lain dari fisik, dan dalam mengambil keputusan tidak dengan emosional.        

Sumber :


Diakses pada 27 Mei 2017