Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 01 Desember 2016

SUSI SUSANTI: ATLIT PEJUANG INDONESIA


Disusun oleh : Ika sofiyatun







1.      Lucia Fransisca Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971. Pemain bulutangkis putri terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia ini ternyata sudah menyukai permainan bulutangkis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Dukungan orang tuanya membuat ia mantap untuk menjadi atlet bulutangkis.
2.       Ia memulai karr bulutangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama 7 tahun di sana dan memenangkan kejuaraan bulutangkis tingkat junior, pada tahun 1985 ia pindah ke Jakarta. Saat itu ia kelas 2 SMP, namun telah berpikir untuk serius di dunia bulutangkis.
3.       Di Jakarta, Susi tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet. Pergaulannya terbatas dengan sesama atlet. Bahkan pacaran pun dengan sesama atlet. Jadwal latihannya juga sangat padat. Enam hari dalam sepekan, Senin s.d Sabtu mulai dari pukul 07.00 sampai dengan 11.00. kemudian disambung lagi dari pukul 15.00 sampai 19.00. Ada aturan tersendiri untuk makan, jam tidur, sampai tentang pakaian. Ia tidak diperbolehkan memakai sepatu dengan hak tinggi untuk menghindari kemungkinan keseleo. Untuk berjalan-jalan ke mall pun hanya bisa pada hari Minggu. Itu pun jarang dilakukan karena sudah lelah berlatih.
4.       Untuk menjadi juara ia memang harus selalu disiplin dan konsentrasi. Akhirnya ia pun menyadari dalam meraih prestasi memang perlu perjuangan dan pengorbanan. “kalau mau santai dan senang-senang terus, mana mungkin cita-cita saya untuk jadi juara bulutangkis tercapai? Sekarang rasanya puas banget melihat pengorbanan saya ada hasilnya. Ternyata benar juga kata pepatah: Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” Kata Susi mengenang.
5.       Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil menjadi juara di Indonesian Open. Selain itu berkat kegigihan dan ketekutannya, Susi berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya dan belum pernah terulang sampai saat ini. Setelah itu ia pun mulai merajai kompetisi bulutangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993.
6.       Puncak karier Susi bisa dibilang terjadi pada tahun 1992 pada saat ia menjadi juara tunggal putri cabang bulutangkis di Olimpiade Barcelona, 1992. Susi menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Uniknya, Alan Budikusuma yang merupakan pacarnya ketika itu, turut menjadi juara di tunggal putra. Mereka berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri bulutangkis pada Olimpiade Barcelona. Media asing menjuluki mereka sebagai “Pengantin Olimpiade”, sebuah julukan yang terjadi menjadi kenyataan di kemudian hari.
7.       Susi kembali berhasil meraih medali, kali ini medali perunggu pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia.
8.       Susi sangat layak untuk diidolakan oleh setiap orang karena ia sangat disiplin bahkan terhadap waktu latihan ataupun di luar latihan. Dalam setiap pertandingan, ia selalu menunjukkan sikap yang tenang dan tanpa emosi bahkan pada saat tertinggal jauh perolehan angkanya. Semangatnya yang pantang menyerah selalu berhasil membuat para pendukungnya yakin  Susi akan memberikan usaha yang terbaik. Sifat-sifatnya yang baik itulah yang pantas untuk kita jadikan suri tauladan.

Sumber :

(Diakses pada : 01 Desember 2016.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar