Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 04 Desember 2016

CHAIRUL TANJUNG: PENGUSAHA SUKSES DI INDONESIA

DISUSUN OLEH: ANDRA PRATAMA



1.    Chairul tanjung lahir pada 16 juni 1962 di Jakarta. Chairul tanjung kecil melalui hari-hari penuh keceriaan sebagai anak pinggiran kota metropolitan. Bermain bersama teman-teman dengan membuat pisau dari paku yang digilaskan di roda rel dekat rumahnya di kemayoran, adalah kegiatan seru yang menyenangkan. Juga bersepeda beramai-ramai di akhir pekan ke kawasan Ancol, sambil jajan panganan murah, buah lontar.
2.    Chairul tanjung lahir dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah seorang wartawan pada masa orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Sedangkan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainnya. Pada tahun 1994, Chairul resmi meminang gadis pujaannya yaitu Anita yang juga merupakan adik kelasnya sewaktu kuliah. Dan pada tahun 1996, chairul memperoleh berkah yang berlimpah karena pada tahun tersebut lahirlah anak pertamanya dan bersamaan dengan diputuskannya Chairul sebagai pemilik dari Bank Mega.
3.    Chairul tanjung bersekolah di SD Van Lith, Jakarta pada tahun 1975. Kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Van Lith., Jakarta tahun 1978. Kemudian melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi di SMP Negeri 1 boedioetomo, Jakarta tahun 1981, lalu melanjutkan study-nya di fakultas kedokteran gigi, universitas Indonesia pada tahun 1987, kemudian di Executife IPPM tahun 1993. Kelas 1 hingga kelas 2 SD sekolah diantar jemput oleh Kak Ana, seorang sanak keluarga dari sibolga, dengan naik oplet. Selanjutnya kelas 3 SD sudah bisa pulang-pergi sekolah sendiri.
4.    Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk fakultas kedokteran gigi Universitas Indonesia. Ketika kuliah ia mulai masuk dunia bisnis dan juga mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional 1984-1985
5.    Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya kekonglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ketiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
6.    Ia menanamkan perusahaan tersebut dengan para group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai para inti holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni para global investindo, para investindo, dan para inti propertindo.
7.    Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain asuransi umum mega, asuransi jiwa mega life, para multi finance, bank mega, mega capital Indonesia, bank mega syariah, dan mega finance. Sementara dibidang property dan dan investasi, perusahaan tersebut membawahi para bandung propertindo, para bali propertindo, batam indah investindo, dan mega indah propertindo. Di bidang penyiaraan dan multimedia, para group memiliki trans tv, trans7, mahagagaya perdana, trans fashion, trans lifestyle, dan trans studio.
8.    Pada tahun 2010, majalah ternama forbes menempatkan chairul sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan ke 937 dengan total kekayaan mencapai USD 1 miliar. Satu tahun kemudian, menurut forbes, kekayaan Chairul meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni dengan total kekayaan USD 2,1 miliar. Tahun 2014, Chairul memiliki kekayaan sebesar USD 4 miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 dunia.
9.    Chairul tanjung dikenal sebagai pengusaha yang agresif, ekspansi usahanya merambah segala bidang, mulai perbankan dengan bendera bank mega group, pertelivisian trans tv dan trans 7, hotel dengan bendera the trans, dibidang supermarket, ct (panggilan akrab chairul tanjung) mengakuisisi Carrefour, pesawat terbang, hingga bisnis hiburan trans studio, dan bisnis lainnya. Sejak 19 mei 2014 hingga 27 oktober 2014 ia menjabat sebagai menkoperekonomian menggantikan hatta rajasa.
10. Riwayat kehidupan CT kecil bisa dikatakan terlahir dari keluarga cukup berada kala itu. Dia mempunyai enam saudara kandung. A. g. Tanjung, ayahnya adalah mantan wartawan pada era orde lama dan pernah menerbitkan surat kabar dengan oplah kecil. Namun, ketika terjadi pergantian era pemerintahan, usaha ayahnya itu tutup karena ayahnya mempunyai pemikiran yang berseberangan dengan penguasa politik saat itu.
11. Keadaan tersebut memaksa kedua orang tuanya menjual rumah dan harus rela menjalani hidup seadanya. Mereka pun kemudian menyewa sebuah losmen dengan kamar-kamar yang sempit. Kondisi ekonomi keluarganya yang sulit membuat orang tuanya tidak sanggup membayar uang kuliah chairul yang waktu itu hanya sebesar Rp75.000. “ Tahun 1981 saya diterima kuliah di fakultas kedokteran gigi universitas Indonesia. Uang masuk ini dan itu total Rp75.000. Tanpa saya ketahui, secara diam-diam ibu menggadaikan kain halusnya ke pegadaian untuk membayar uang kuliah,” katanya lirih.
12. Melihat pengorbanan sang ibu, ia lalu berjanji tidak ingin terus menerus menjadi beban orang tua. Sejak saat itu, ia tidak akan meminta uang lagi kepada orang tuanya. Ia bertekad akan mencari akal bagaimana caranya bisa membiayai hidup dan kuliah. Memang terbilang terjal jalan yang harus ditempuh Chairul Tanjung sebelum menjadi orang sukses seperti sekarang ini. Kepiawaiannya membangun jaringan bisnis  telah memuluskan perjalanan bisninsnya. Salah satu kunci sukses dia adalah tidak tanggung-tanggung dalam melangkah.
13. Chairul pada awalnya memulai bisnis kecil-kecilan. Dia bekerja sama dengan pemilik mesin fotokopi, dan meletakannya di tempat strategis yaitu dibawah tangga kampus. Mulai dari berjualan buku kuliah stensilan, kaos, sepatu, dan ankea barang lain di kampus dan kepada teman-temannya. Dari modal usaha itu, ia berhasil membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah senen raya. Sayang, karena sifat sosialnya yang sering memberi fasilitas kepada rekan kuliah, serta sering mentraktir teman dan usaha itu bangkrut.
14. Chairul tanjung merupakan seorang pengusaha sukses dalam berbisnis ia memiliki beberapa cara agar bisnis yang ia kelola menjadi lebih baik dan sukses. Ia juga menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah hal yang penting. Selain itu memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan.
15. Menurutnya modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan dan kerja keras merupakan hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses. Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda seharusnya sabar dan mau menapaki tangga usaha satu persatu.
16. Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan  sampai banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar.
Daftar pustaka :

1

1 komentar: