Follow Us @literasi_smkn23jkt

Sabtu, 12 Desember 2015

Iwan Fals - Legenda Musik Indonesia

Desember 12, 2015 0 Comments
Disusun oleh : Fadhil Ahaddin



1.    Virgiawan Listanto atau yang akrab dipanggil Iwan Fals lahir pada 3 September 1961 di Jakarta, Indonesia. Ia anak dari pasangan Lies (ibu) asal Tasikmalaya dan ayah alm. Haryoso (kolonel anumerta) asal Jawa. Tidak tahu persis sebutan Fals disandang Tanto yang sehari-hari dipanggil ibunya dengan nama Tanto. Menurut Iwan sendiri, nama Fals muncul setelah main di Kebon Kelapa, teman-temannya memanggil dengan nama Iwan Fals. Yang terjadi adalah Iwan memakai nama Fals sebagai ekspresi kerendahan hatinya. Sementara itu, nama Iwan didapat dari temannya yang sering nongkrong dengannya. Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Iwan menikahi Rosanna atau yang akrab dipanggil Mbak Yos dan mempunyai beberapa anak yaitu alm. Galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

2.    Iwan Fals pernah mengenyam pendidikan di SMPN 5 Bandung, SMA BPK Bandung, STP (Sekolah Tinggi Publistik sekarang IISIP), Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bermain gitar dan mencipta lagu. Bermain gitar inilah merupakan permulaan dari perjalanan hidup Iwan Fals.

3.    Iwan Fals mengaku semua dimulai ketika ia di Bandung saat masih berumur 13 tahun atau masih duduk di bangku SMP. Iwan Fals belajar memainkan gitar dari teman-temannya nongkrong. Setiap kali temannya bermain gitar, Iwan suka memperhatikan hingga akhirnya nekat memainkan gitar itu namun ia malah memutuskan salah satu senarnya hingga dimarahi teman-temannya. Untuk menarik perhatian temannya, ia menciptakan lagu yang bersifat humor atau merusak lagu orang sehingga membuat temannya tertawa terbahak-bahak. Setelah merasa mampu membuat lagu sendiri, Iwan suka mengisi acara hajatan. Karir bermusik Iwan semakin terbentuk saat ada orang yang datang ke Bandung dari Jakarta yang mengenal produser musik. Iwan lalu menjual motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesinya sebagai pengamen. Perjalanan karir Iwan semakin menanjak ketika bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh olleh pengusaha Setiawan Djodi. Konsernya pun sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang termegah dan terbesar sepanjang sejarah musik Indonesia.

4.    Album-album Iwan Fals diantaranya adalah Sarjana Muda (1981), Belum Ada Judul (1992), Tergila-gila (2011), dan lain-lain. Di bidang musik, Iwan banyak memperoleh penghargaan yang diantaranya adalah juara 1 Festival Musik Country (1980), Gold Record (Oemar bakri, PT. Musica Studio’s), dan lain-lain. Di luar bidang musik yaitu juara 2 Karate Tingkat Nasiona dan lain-lain.

5.  Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum akar rumput. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh Nusantara. Perjuangan dengan lagu-lagunya ini yang berhubungan dengan protes sosial dan apa yang ada dalam isi hati meninggalkan pelajaran bagi kita semua.


 Daftar Pustaka
www.Metallicafalsmania.blogspot.co.id, diakses pada (10 Nopember 2015)
www.wikipedia.org, diakses pada (10 Nopember 2015)
www.ramadhanitommy19.wordpress.com, diakses pada (10 Nopember 2015)


JENDRAL SUDIRMAN: PRIBADI YANG TEGUH PADA PRINSIP DAN KEYAKINAN DEMI MENGEDEPANKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT DAN BANGSA

Desember 12, 2015 0 Comments
Disusun oleh : FEBRIANA RENDRA FATIKASARI

                            
1.   Jendral Sudirman lahir pada 24 Januari 1916 di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah. Sudirman dibesarkan dalam lingkungan yang sederhana. Ayahnya Karsid Kartowirodji adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas dan Ibunya Siyem adalah keturunan wedana rembang. Sejak umur 8 bulan Sudirman diangkat menjadi anak oleh Toeridowati dan Raden Tjokrosoenaryo seorang asisten wedana rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.
2.    Sejak kecil, Sudirman merupakan anak yang pandai dan juga sangat menyukai organisasi. Sudirman mendapatkan pendidikan formal dari sekolah Taman Siswa, kemudian melanjutkan ke HIK(sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta, tetapi tidak sampai tamat hanya 1 tahun saja. Sudirman saat itu juga giat diorganisasi Pramuka Hizbul Wathan. Sudirman juga pernah mengikuti pendidikan tentara PETA(Pembela Tanah Air) di Bogor.
3.    Sudirman kemudian menjadi guru disekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kemudian beliau berlanjut menjadi kepala sekolah. Sudirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan dan anggota DPR Karesidenan Banyumas. Ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat  colonel sesudah TKR terbentuk dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.
4.    Sudirman adalah pahlawan sejati rela berkorban demi bangsa dan Negara Indonesia. Ia rela mempertaruhkan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. Ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa diatas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri.
5.    Sudirman mendapatkan prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. Pada tanggal 18 Desember 1945 Sudirman dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Sukarno bukan karena system Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tetapi karena prestasinya. Sudirman diangkat menjadi Jenderal diusianya yang menginjak 31 tahun. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan Jenderal Republik Indonesia yang pertama dan termuda.
6.    Beberapa perang melawan penjajah telah beliau pimpin seperti perang melawan tentara Inggris di Ambarawa, memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II. Meski menderita sakit tuberkolosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam pembelaan kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah Belanda menyerahkan kepulauan nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam konferensi meja bundar tahun 1949 di Den Haag. Jenderal Sudirman kembali ke Jakarta bersama Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta. Pada tanggal 29 Januari 1950, Jendral Sudirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah, karena sakit TBC parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta.
7.    Sudirman dikenal oleh orang-orang disekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan pada tahun 1997, ia mendapatkan gelar sebagai Jenderal besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa Jenderal Republik Indonesia sampai sekarang.

Daftar Pustaka

Bung Hatta- Sang Pahlawan Proklamator Penuh Jasa

Desember 12, 2015 1 Comments
Oleh : Iis  Aisyah



1.    Muhammad Athar atau Muhammad Hatta yang sering disebut dengan panggilan Bung Hatta, lahir di Fort De Kock (Bukittinggi, Sumatera Barat) 12 agustus 1902. Bung hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya seorang keturunan ulama terekat di Batuhampar, Ibunya dari keluarga pedagang di Bukittinggi.   

2. Hatta menikah dengan Rahmi Hatta pada tanggal 18 November 1945, setelah itu mereka tinggal di Yogyakarta. Kemudian dikaruniai tiga anak perempuan yang bernama Meutia Farida Hatta, Gemala Rabiah Hatta, dan Halida Nurrah Hatta.

3. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang  taat agama. Ayahnya neninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan. Setelah kematian ayahnya, ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang dari Palembang. Dari pernikahannya dikaruniai empat orang anak perempuan.

 4. Bung Hatta pertama kali mengenyam pedidikan formal sekolah swasta. Ia lalu pindah ke ELS diPadang ( kini SMA Negeri 1 Padang) sampai tahun 1913, kemudian melanjutkan ke NULO sampai tahun 1917. Ia pernah belajar agama kepada Muhammad Jamil Jambek, Abdullah Ahmad, dan beberapa ulama lainnya. Hatta juga pernah bersekolah di Prins Hendrik School.

5.
Bung Hatta dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik, negarawan,ploklamator, pelopor koperasi dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia. Kiprahnya dibidang politik dimulai saat ia terpilih menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond Padang pada tahun 1916.

6. Pada tahun 1921 Hatta menetap di Rotterdam, Belanda dan bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air yang ada di Belanda, Indsche Vereeniging. Kemudian Hatta terpilih menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia (PI), Hatta mulai meniti karis di Jenjang politiknya sebagai bendahara pada tahun 1922 dan menjadi ketua tahun 1925.

7.
Bung Hatta berturut-turut terpilih menjadi ketua PI  sampai tahun 1930. Pada tahun 1927, Hatta bergabung dengan Liga menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda dan berkenalan dengan aktivis nasionalis India, Jawaharhal Nehru.

8. Pada bulan Juli  1932, Hatta berhasil menyelesaikan pendidikannya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian tiba di Jakarta. Akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegitan politik.
 
9.
Januari 1935, Hatta dan kawan-kawan tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Disini mulai masa pembuangan untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Dalam pembuangan Hatta secara teratur menulis artikel artikel untuk surat kabar Pemandangan. Pada Desember 1935, Kapten Wiarda pengganti Van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Syahrir dipindah ke Bandaneira.

10. Pada 3 Februari 1942, Hatta dan Syahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 maret 1942, pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang. Hingga dengan berbagai cara ditempuh untuk menemukan titik terang agar Jepang menyerah kepada Indonesia. 

11. Hingga tahun 1945, Bung Hatta dan Soekarno berhasil merebut Indonesia dari tangan penjajah. Hingga semua bergegas mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Soekarno yang dibantu peranan penting Hatta mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.

12. Tepat tanggal 17 Agustus 1945, diJalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pukul 10.00 WIB dikumandangkan Proklamasi Indonesia atas nama Bangsa Indonesia itu Soekarno dan Hatta. Yang ke esokan harinya Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden RI Pertama mendampingi Presiden Soekarno.

13. Hatta mundur dari jabatannya sebagai wakil presiden RI pada 1 Desember 1956, dia dan keluarga berpindah rumah. Bung Hatta tak pernah menyesal atas keputusan yang ia buat. Kegiatan sehari-hari setelah pension adalah menambah penghasilan menulis buku dan mengajar.

14.  Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pukul 18.56 di RS. Cipto Mangunkusumo setelah 11 hari ia dirawat disana. Keesokan harinya dia disemayamkan di kediamannya di Jalan Diponegoro 57 Jakarta dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

15. Setelah wafat, pemerintah memberikan gelar proklamator kepada Bung Hatta pada 23 Oktober 1986 bersama Bung Karno. Pada 7 November 2012 Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional.

16. Bung Hatta memiliki sifat yang berprinsip teguh, dan selalu berjuang tanpa kekerasan dan selalu berkarya nyata denga segala prestasi yang patut dihargai dan dikenang oleh banyak orang, dan patut diberi gelar dengan sebutan Sang Pahlawan Prolamator.