Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 17 Mei 2016

Teks Eksplanasi 'Bullying'

Teks Eksplanasi “Bulying”
Disusun Oleh : Kamisah
Bullying adalah tindakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu di luar kehendak mereka, dengan maksud untuk membahayakan fisik, mental atau emosional melalui pelecehan dan penyerangan.
Jenis perilaku bullying yang sering dilakukan antara lain yaitu, pertama kontak fisik langsung, jenis perilaku bullying ini yaitu seprti meminta paksa apa yang bukan miliknya, memukul, menampar, mendorong, menggigit, menarik rambut, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain, pelecehan seksual. Kedua kontak verbal langsung, jenis perilaku bullying ini seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), mencela atau mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip. Ketiga yaitu, perilaku non-verbal tidak langsung, seperti melihat dengan sinis, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengancam, jenis bullying ini biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal. Dan yang terakhir yaitu, perilaku non-verbal tidak langsung seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
            Biasanya pelaku memulai bullying di sekolah pada usia muda, dengan melakukan teror pada anak laki-laki dan perempuan secara emosional atau intimidasi psikologis. Anak mengganggu karena berbagai alasan. Biasanya karena mencari perhatian orang tua mereka dan teman sebaya mereka, atau juga karena merasa penting dan merasa memegang kendali. Banyak juga bullying di sekolah karena terpacu dari meniru tindakan orang dewasa atay program televisi.
            Dampak dari bullying bagi si korban biasanya akan merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga. Bagi para pelaku bullying akan mendampakkan menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis para siswa. Para pelaku bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying.
            Semua orang bisa menjadi korban atau malah menjadi pelaku bullying. Diperlukan kebijakan menyeluruh yang melibatkan seluruh komponen sekolah mulai dari guru, siswa, kepala sekolah sampai orang tua murid, yang tujuannya adalah untuk dapat menyadarkan seluruh komponen sekolah tadi tentang bahaya terselubung dari perilaku bullying ini.
            Kebijakan tersebut dapat berupa program anti bullying di sekolah antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan, pemahaman konsekuensi serta komunikasi yang bisa dilakukan efektif antara lain dengan kampanye stop bullying di lingkungan sekolah dengan spanduk, slogan, stiker dan workshop bertemakan stop bullying. Semuanya ini dilakukan dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir atau bahkan meniadakan sama sekali perilaku bullying di sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar