Follow Us @literasi_smkn23jkt

Sabtu, 21 Mei 2016

A Long Visit (My Mom): Bahagiakan Ibumu sebelum Terlambat


Disusun oleh, Jessica Andika Fahira




Judul              : A Long Visit (My Mom)
Tahun             : 22 April 2010
Sutradara      : Yup Sung Yoo
Pemain          : 1. Kim Hae-Suk sebagai Ibu
                          2. Park Jin-Hee sebagai Ji Suk
Film yang berjudul A Long Visit yang disutradarai oleh Yup Sung Yoo adalah sebuah film yang menceritakan dimana penggambaran seorang anak “Ji Suk” (Park Jin-Hee) yang sangat menyanyangi ibunya (Kim Hae-Suk) begitu pun sebaliknya ibu yang selalu rela mengorbankan apapun asalkan anaknya bahagia. Ji Suk menyesal karena tidak sempat membahagiakan orang tuannya dan terkadang suka bersikap tidak baik kepada orang tuannya terutama ibunya. Film ini menghadirkan kehangatan tersendiri yang mudah dicerna penonton, sebuah inspirasi dan perasaan yang kemudian direproduksi dalam pengulangan cerita yang penuh dengan makna kehidupan serupa. Hal yang kerap ditemukan dalam cerita film ini adalah kasih sayang dan pengorbanan. Perkenalan lewat film ini yang ditampilkan secara dramastis dan penuh keharuan mendorong ketertarikan tersendiri bagi komunitasnya dalam menyaksikan filmnya.
Cerita diawali dari Ji Suk yang berpergian ke kampung halamannya mengunjungi ibunya. Dalam kereta ia mengenang masa kecilnya yang sangat dimanja dan menjadi kebanggaan orang tuannya. Jisuk memiliki seorang adik laki laki. Sang ibu selalu mengutamakannya dibandingkan adiknya. Semuanya akan diserahkan ibunya asalkan Ji suk bahagia. Namun, hal itu tidak setimpal dengan apa yang dilakukan oleh Ji Suk. Ji Suk juga mempunyai seorang ayah yang bekerja sebagai supir bus dan ia juga mengalami cacat pada kakinya. Namun, ayahnya merasa bahwa karena ia cacat semua jadi tidak bisa menghargainya. Hal itu membuat ayahnya selalu melampiaskan kemarahannya dengan mabuk-mabukkan dan memukul ibunya.
Ji Suk yang dulu masih kecil kini telah tumbuh menjadi remaja. Ibunya tetap selalu memperhatikan Ji Suk dan rela melakukan apapun untuknya, meski terkadang  Ji Suk suka mengeluh dan tidak memperdulikan ibunya. Ketika ada pertemuan orang tua di sekolah Ji Suk tidak memperbolehkan ibunya datang. Hal itu dilakukannya karena ia mempunyai ibu miskin. Dengan derai air mata ibunya pun kembali pulang. Saat menginjak bangku SMA, pada suatu ketika Ji Suk pulang dari sekolah dan ia mendapati ibunnya sedang dipukuli oleh ayahnya. Ji Suk marah, dan ia pun lari dari rumah. Ibunya dengan sabar mencarinya dan akhirnya berhasil menemukannya. Ibunnya memberikan penjelasan padanya, dari penjelasan itu yang membuat Ji Suk semakin sayang pada ibunnya. Saat lulus SMA, Ji Suk mendapat beasiswa sekolah di Universitas Seol. Meskipu tidak bisa berpisah dengan Ji Suk ibunnya tetap melepas kepergiannya. Ji Suk mulai beradaptasi tinggal di Seol. Jika ia rindu ibunnya maka ia akan menelpon atau ibunnya yang akan berkunjung kesana.
Setelah lulus kuliah, Ji Suk mendapatkan pekerjaan sebagai seorang penulis. Pernah suatu ketika ibunnya menelpon dan Ji Suk sedang tidak ada inspirasi menulis, membuatnya kesal terhadap ibunya karena dianggap mengganggu pekerjaanya. Namun, rekannya berkata, “Berbaiklah pada ibumu selagi masih bisa atau kau akan menyesal suatu saat nanti”. Tak lama kemudian Ji Suk bertemu pujaan hatinya. Seorang pria kaya, namun hubungan mereka ditentang oleh orang tua si pria. Melihat putrinya menderita ibunya pergi ditengah hujan deras kerumah keluarga si pria untuk menerima putrinya sebagai menantu, meski harga dirinya terluka namun ia lakukan asalkan putrinya bahagia. Akhirnya Jisuk menikah dan memiliki seorang putri yang cantik. Tak lama kemudian ayahnya meninggal dunia. Ji Suk dan ibunya sedih mengenang sang ayah. Meski ayahnya suka memukul ibunya namun ayah juga menyayanginya. Dulu setiap pulang kerja ayahnya selalu membelikan makanan kesukaan Ji Suk. Dan saat kepergian Ji Suk ke Seoul ayahnya juga merasa sedih. (Ayah menyayangi keluargannya dengan cara yang berbeda dengan ibu).
Lamunan Ji Suk terhenti, ketika kereta yang ditumpanginya sampai di kampung halamannya. Ibunya kaget melihat Ji Suk yang tiba-tiba pulang tanpa ditemani suami dan anaknya. Namun, hal itu dibantah Ji Suk dengan alasan bahwa ia rindu ibunya. Ternyata itu adalah pertemuan terakhir Ji Suk dengan ibunya. Jisuk divonis penyakit kanker prangkreas dan hidupnya tidak akan lama lagi. Oleh sebab itu, sebelum meninggal ia ingin berkunjung menemui ibunya tanpa memberitahu, karena ia ingin meninggalkan kenangan yang indah dengan ibunya disaat-saat terakhirnya. Ji Suk mengajak ibunya makan bersama, jalan-jalan, belanja, dan berfoto bersama, dibalik foto mereka Ji Suk menuliskan kata ‘Maaf karena tidak pernah bersikap baik pada ibunya’ serta Ji Suk tidak lupa menitipkan ibunya pada sahabat kecilnya. Ternyata Ji Suk sangat menyanyangi ibunya. Setelah meninggalnya Ji Suk, ibunya terus melanjutkan hidupnya. Walaupun ibunya selalu merasa sedih dan rindu terhadap putri kesayangannya hingga ajal memanggilanya dan mempertemukan mereka kembali.
Film ini mempunyai makna yang sangat dalam mengenai seorang ibu yang sangat menyayangi anak perempuannya tanpa pamrih, rela melakukan apa saja demi membuat anaknya bahagia dan selalu menerima dengan hati tulus juga sabar walaupun anaknya mempunyai banyak kesalahan. Dan juga seorang ayah yang terlihat kasar namun sebenarnya ia menyayangi keluargannya meski tanpa menunjukkannya secara terang-terangan. Tidak ada kesan berlebih dalam film ini dan, film ini disajikan apa adanya serta tidak membosankan. Film ini menggambarkan sebuah kasih sayang terhadap keluarga meski menunjukannya dengan cara yang berbeda-beda.
Namun sayangnya, konflik kecil dalam film ini tidak ditampilkan secara lengkap misalnya pada saat bagian Ji Suk divonis bahwa ia menderita penyakit kanker oleh dokter. Latar penggambaran film ini juga masih dalam pengaruh modern dan pengaruh tradisionalnya kurang menonjol. Dan pengaruh seorang adik laki-laki Ji Suk yang kurang berpengaruh dan ditonjolkan dalam setiap adegan penting seperti saat ayahnya yang meninggal dan juga kasih sayang ibu juga ayah yang kurang berkesan bagi adik laki-laki Ji Suk karena terlalu dominan pada Ji Suk sendiri.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa film ini “A Long Visit” mengajarkan tentang kehidupan dimana kita harus bersikap baik terhadap kedua orang tua terutama ibu kita selagi masih bisa atau suatu saat akan menyesal nanti. Film ini juga menggambarkan tentang kasih sayang pada ibunya sekaligus penyesalan seorang anak atas sikap tidak baiknya terhadap orang tuannya selama masih hidup, serta penggambaran perjuangan seorang ibu demi membahagiakan anaknya.
sumber : Jakarta, 13 Mei 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar