Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 24 Mei 2016

Jika Tak Kau Temukan Cinta, Biar Cinta Yang Menemukanmu dalam film "assalamualaikum beijing"

Disusun Oleh : Putri Parwati
 

Judul               : Assalamualaikum Beijing
Sutradara        : Guntur Soeharjanto
Pemain            : Revalina S. Temat    sebagai            Asmara
                          Morgan Oey              sebagai            Zhongwen
                          Laudya Chyntia B     sebagai            Sekar
                          Ibnu Jamil                 sebagai            Dewa
                          Deddy Mehendra      sebagai            Ridwan

Orientasi :
Assalamu’alaikum Beijing adalah sebuah film produksi Maxima Pictures yang bercerita tentang kisah kehidupan seorang muslimah di Beijing dan cinta dua insan yang beda agama dan negara. Film ini dibintangi Revalina S.Temat, Morgan Oey, Laudya Chyntia Bella, Deddy Mahendra, Ibnu Jamil, dan lain-lain. Diproduseri oleh Yoen K, Ody Mulya dan disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Film ini juga merupakan adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama dari penulis bernama Asma Nadia. Yang menarik, kisahnya merupakan kisah nyata.

Tafsiran 1
Dikisahkan, sehari sebelum pernikahan dilangsungkan, Asmara mendapat kenyataan pahit bahwa kekasihnya Dewa ternyata sempat berselingkuh dengan teman sekantornya, Anita. Walau Dewa memohon agar pernikahan tetap dilanjutkan, Asma terlanjur patah hati. Terlebih hubungan sekali yang dilakukan ternyata membuahkan janin, Anita hamil.

Tafsiran 2
Dengan membawa kesedihan, Asma pun menerima tawaran pekerjaan di Beijing, peluang yang didapatkan lewat bantuan Sekar dan Ridwan, suaminya. Di Beijing dalam salah satu perjalanan Asma bertemu Zhongwen, lelaki tampan yang memperkenalkannya akan legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunan.

Tafsiran 3
Kebaikan dan perhatian Zhongwen, membuat Asma perlahan membuka hati. Walaupun sempat gamang ketika Dewa menyusulnya ke Beijing. Sayang, sebelum hubungan berlanjut, Asma terkena APS, sebuah sindrom yang membuat nyawanya terancam dan bisa menemui kematian setiap waktu.

Tafsiran 4
Kelebihan film ini mengajarkan bahwa cinta tidak perlu dicari, karena cinta akan datang sendiri sesuai dengan kata-kata dari film ini bahwa “Jika tak kau temukan cinta, biar cinta yang menemukanmu”.

Tafsiran 5
Kekurangan film ini yaitu terdapat beberapa adegan-adegan yang tidak ditayangkan di film ini. Dan ketika Sekar membahas mengenai pengharapannya agar Zhongwen menjadi mualaf, Ridwan mengatakan bahwa tidak semudah itu. Karena pasti nantinya terjadi pertentangan dalam keluarga. Disini seharusnya menggambarkan bagaimana perjuangan Zhongwen untuk meraih hidayah, dan menjadi seorang mualaf.

Evaluasi
Film ini dirilis pada 30 Desember 2014, terutama saat bagian Asmara menjalani kehidupan barunya di Beijing. Mulai dari gaya narasi hingga gaya travelling dengan membawa kamera yang sangat identik dengan Film 99 Cahaya di Langit Eropa. Yang tak kalah menarik adalah begitu rapinya tata kota Beijing, mulai dari gedung, tempat umum, hingga transportasinya.
Perjuangan seorang wanita yang menderita sakit serius dan divonis tidak bisa hidup lama lagi. Akan tetapi dengan semangat dan keteguhan hatinya ia bisa sembuh dari penyakitnya. Dan menunjukan bahwa ternyata ada namanya penyakit APS (Antiphospolipid Antibody Syndrome). Sehingga kita mendapatkan pengetahuan baru.

Rangkuman
Film yang diadaptasi dari novel Assalamu’alaikum Beijing karya Asma Nadia ini merupakan film akhir tahun dan sekaligus juga film menyambut awal tahun 2015. Dan film ini membuat kita menjadi Optimisme untuk selalu bersyukur dan selalu bersabar.


Sumber



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar