Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 26 Mei 2016


Kisah Cinta Yang Hampir Sempurna : Crazy Little Thing Called Love
Disusun Oleh : Noviyanti


Judul Film       : Crazy Little Things Called Love
Sutradara        : Puttipong Pormsaka, Na-Sakonnakorn, Wasin Pokpong
Produser         : Somsak, Tejcharattanapresert, Panya Nirankol
Penulis            : Puttipong Pormsaka, Na-Sakonnakorn, Wasin Pokpong
Pemeran             :                               
§  Mario Maurer sebagai Shone
§  Pimchanok Baifern Luevisadpaibul sebagai Nam
§  Sudarat Budtporm sebagai Guru Inn
§  Yanika Thongprayoon sebagai Faye
§  Acharanat Ariyaritwikol sebagai Top 
§  Peerawat Herapath sebagai Cheer
Sinemaografi       : Reungwit Ramasudh 
Distributor          : Sahamongkol Film International Co.Ltd, Workpoint Entertainment
Tanggal Rilis    : 12 Agustus 2010 (Thailand)
Durasi                 : 118 Menit  
Negara                : Thailand
Bahasa                 : Thai
Rating IMDB         : nilai 7.7/10





Orientasi 1 :
Masa-masa remaja adalah masa yang paling indah. Dibumbui kisah cinta dan asmara terhadap lawan jenisnya sudah pasti dialami di masa ini. Film First Love (A Little Thing Called Love) atau dikenal juga dengan judul Crazy Little Thing Called Love adalah refleksi dari cerita cinta masa remaja yang banyak dialami setiap orang. Romantisme dari perasaan cinta yang terpendam, serta polah dan tingkah lucu pengisi peran disini menjadi ciri khas film ini. Perpaduan yang pas bergenre komedi romantis, membuat film ini sangat cocok dan wajib ditonton oleh kalian muda mudi yang juga pernah mengalami kisah serupa.


Orientasi 2 :
Khun Nam (Baifern Pimchanok Luevisadpaibul) adalah seorang siswi kelas 1 SMP. Dia bukanlah seorang gadis yang populer di sekolahnya. Wajahnya yang tidak cantik dan kulitnya yang hitam membuatnya tidak memiliki banyak teman dan hanya bergaul dengan orang-orang yang segolongan dengannya. Mereka adalah Cheer, Gei, dan Nim, sahabat Nam yang selalu setia menemani dan menerimanya dalam senang maupun susah. Diam-diam Nam menyukai seorang pria tampan dan sangat populer di sekolahnya, Khun Shone (Mario Maurer) namanya. Dia adalah kakak kelas Nam di kelas 4 (1 SMA). Shone sangat populer, banyak siswi sekelas ataupun adik kelasnya yang jatuh cinta padanya, meskipun dia juga dikenal sebagai anak yang nakal dan selalu membuat ulah di kelasnya. 


Tafsiran isi tahap 1 :
Setiap hari Nam selalu mencuri waktu agar bisa diam-diam memperhatikan pria pujaannya itu. Rasa cinta Nam semakin tumbuh ketika suatu hari Shone membantunya saat dia dan sahabatnya membeli minuman dan disela oleh kakak kelasnya yang nakal. Akibatnya, mereka marah pada Shone dan mengajaknya berkelahi. Mengetahui kabar tersebut, Nam merasa sangat bersalah, terlebih saat dia akan menyela perkelahian tersebut, Nam datang terlambat dan hanya menemukan kancing baju seragam yang dilumuri darah yang Nam kira milik Shone. Kancing baju itulah yang selalu Nam simpan dan puja sebagai benda kesayangannya. 


Tafsiran isi tahap 2 :
Berbagai cara Nam lakukan agar bisa mendapatkan perhatian dari Shone. Melalui buku yang berjudul 9 Resep Cinta dan Cara Senior Menyukaimu, serta dibantu oleh ketiga sahabatnya, Nam mulai berani menunjukkan perhatiannya pada Shone. Setiap kali Nam mendekati Shone, selalu ada Faye gadis cantik yang juga menyukai dan mencuri perhatian Shone. Faye selalu menggunakan cara yang curang agar bisa mendekati Shone. Hal itu membuat Nam semakin minder dan putus asa. Namun, ketiga sahabat Nam selalu memberinya semangat dan melakukan berbagai macam cara agar Shone bisa menyukai Nam, termasuk usaha keras mereka untuk membuatnya menjadi putih dan cantik.


Tafsiran isi tahap 3 :
Di sekolahnya, Nam, Cheer, Gei, dan Nim diajak oleh gurunya (In) untuk bergabung di klub drama yang dipimpinnya, karena tidak ada satupun siswa yang ingin bergabung dengannya. Mulanya Nam menolak, namun ketika mengetahui Shone mengecat di ruangan tempat klub drama tersebut, dengan cepat Nam menjawab akan ikut bergabung. Disana, Nam berperan sebagai Putri Salju. Saat gladi resik, properti yang digunakan akan runtuh, dan seketika Shone menolong dengan memegang tangannya. Hal itu membuat Nam semakin kegeeran. Karena perannya yang sangat menakjubkan menjadi seorang Putri Salju, serta wajahnya yang terlihat lebih putih dan cantik, Nam tiba-tiba menjadi sangat populer. Diam-diam datanglah sahabat Shone bernama Top yang mulai menyukai Nam.


Tafsiran isi tahap 4 :
Semakin hari Nam semakin putih dan cantik, serta cara berpakaiannya menjadi semakin modis ditunjang sikapnya yang semakin anggun dan feminim. Nam juga menjadi semakin populer setelah dia terpilih menjadi Mayor drum band yang mewakili propinsi di sekolahnya. Pujian dan hadiah semakin banyak berdatangan padanya. Termasuk ketika hari valentine tiba, banyak cokelat dan kado yang membanjiri bangkunya, namun hal itu tidak membuatnya bahagia, karena hanya ada satu kado yang selalu dia tunggu, yaitu Shone. Shone pun datang memberinya bunga, dan Nam terlihat sangat senang, namun Shone tidak mengaku jika bunga itu darinya, melainkan dari Top. Hal itu membuat senyum manis Nam berubah menjadi kekecewaan.


Tafsiran isi tahap 5 :
Suatu hari di hadapan Shone, Top menembak Nam dan memintanya untuk menjadi pacarnya. Nam hanya terdiam, dalam hatinya dia berharap Shone lah yang melakukannya. Namun, jawaban diam dari Nam, Top anggap sebagai jawaban "iya". Hari-hari pun Top lalui bersama Nam. Semakin hari Nam yang semakin populer, bergaul dengan teman-teman Top yang populer pula. Hal tersebut membuat ketiga sahabat Nam (Cheer, Gei, dan Nim) menjadi sedih, terlebih di hari ulang tahun Cheer, dimana Nam tidak bisa ikut merayakannya dan lebih memilih untuk bersama Top dan teman-temannya. Mereka pun menganggap Nam sudah melupakan mereka yang bukan apa-apa. Akhirnya mereka pun selalu menghindar setiap Nam akan mendekati mereka. Namun, kesalahpahaman itupun dapat diselesaikan, dan Nam pun dapat kembali bersama ketiga sahabatnya itu. 


Tafsiran isi tahap 6 :
Semakin lama memendam perasaan terhadap Shone, Nam semakin tidak tahan karena sikap Shone yang selalu dingin dan diam terhadapnya. Belum lagi Top yang bersikap seolah-olah mereka berpacaran, terlebih ketika Top berani menciumnya di depan Shone. Hal itu membuat Nam marah, dan memutuskan hubungannya dengan Top serta meminta Top untuk menjauh darinya. 


Evaluasi 1 :
Pada saat hari perpisahan tiba (Nam yang naik ke kelas 4/1 SMA dan Shone yang telah lulus serta akan melanjutkan ke perguruan tinggi), Nam memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Shone. Dengan polos dan penuh kejujuran, dia menceritakan bagaimana perjuangan dan pengorbanannya agar bisa dicintai oleh Shone, termasuk perubahannya yang menjadi cantik dan populer. Namun, betapa terkejut dan kecewanya Nam, saat ia membaca tulisan di baju Shone "Pin Cinta Shone" yang berarti Shone sudah menjadi kekasih Pin (teman sekelas Shone). Nam pun menangis dan berlari. Shone hanya terdiam, dalam hatinya Shone sebenarnya ingin mengungkapkan perasaan yang sebenarnya yang telah lama dia pendam terhadap Nam. Andai Nam tahu, bahwa selama ini Shone diikat oleh perjanjiannya dengan Top yang melarang mereka untuk menyukai serta memacari gadis yang sama.


Evaluasi 2 :
Nam menelan kesedihannya yang teramat dalam. Meskipun terluka, dia tetap harus melanjutkan kehidupan dan sekolahnya. Karena Nam berhasil meraih peringkat pertama, dia pun akhirnya bisa menemui ayahnya di Amerika Serikat dan melanjutkan sekolahnya disana. Begitu pula dengan Shone yang terpilih untuk ikut bergabung di Liga Junior Bangkok Grass. Sebelum memutuskan untuk pergi, Shone datang ke rumah Nam dan meletakkan sebuah buku diary miliknya di depan pintu rumah Nam. Di dalam buku itulah Shone menuangkan semua perasaannya yang sebenarnya agar Nam mengetahui sesungguhnya perasaan Shone terhadapnya. Alurnya lalu kembali lagi pada 10 tahun kemudian, dimana Nam telah menjadi desainer Amerika ternama dan diundang di acara TV Thailand. Pada saat itulah Shone juga hadir dan melamar Nam.

                   
Rangkuman :
Film ini memang menyajikan cerita ringan namun berkelas. Tetapi ada cerita yang tidak masuk akal ketika Nam yang berkulit sangat gelap, melakukan lulur kunyit sehingga kulitnya menjadi sangat bersih karena secara akal sehat tidak mungkin kunyit dapat membuat kulit putih secara instan dalam waktu yang relatif singkat. Secara keseluruhan film ini menarik, tak heran banyak menjadi favorit remaja. Meskipun menurut saya, tidak cocok jika Nam dan Shone juga pemeran lainnya diperankan oleh orang yang sama discene '10 tahun kemudian' , karena ada beberapa pemeran yang wajahnya kurang cocok.

Crazy Little Thing Called Love adalah film rekomendasi paling pas untuk remaja. Berisi pesan moral, yairu "Jangan meninggalkan sahabatmu ketika berada di atas". Juga, "Raihlah mimpimu setinggi langit" yang mana dibuktikan pada scene Nam yang belajar terus menerus untuk menggapai impiannya di Amerika, juga Shone yang bermimpi mencetak tendangan penalti dalam pertandingan sepak bola provinsi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar