Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 24 Mei 2016

Teks Ekplanasi “ Hujan Asam “


Disusun oleh : Nur Indah Syafitri

 

Hujan asam adalah hujan yang mempunyai kadar keasaman (pH) yang rendah pada setiap tetes airnya. Hujan asam diartikan sebagai macam hujan dengan pH dibawah 5,6 karena karbon dioksida (co2) diudara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotir, dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas – gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atas atmosfer sebelum menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Terjadi hubungan erat diantara rendahnya pH dengan berkurangnya ikan – ikan di danau – danau. pH dibawah 4,5 tidak memungkinkan ikan untuk hidup, sedangkan pH diatas 6 atau lebih dapat membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam juga mengikat logam seperti alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir sehingga ikan akan sulit bernapas.

Ion – ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer. Hujan asam juga dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi logam pada air. Selain itu, dapat menyebabkan bangunan rusak karena berkarat.

Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue Gas Desulkurisation (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari cerobong mereka. Sebagai conton FGD adalah wet scrubber yang merupakan sebuah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga diinjeksikan ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong beserta dengan sulfur dioksida yang disana, kalsium karbonat dalam batu kapur menghasilkan kalsium sulfam ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.

Mengingat dampak hujan asam yang luas, perlu adanya pencegahan seperti menggunakan bahan bakar yang mengandung belerang rendah seperti methanol, etanol dan hidrogen. Namun perlu diperhatikan juga bahwa pemakaian bakar ini berdampak juga bagi lingkungan. Ada juga cara yang lain yaitu mengaplikasikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce yang berarti mengurangi penggunaan sumber daya alam, Reuse yaitu dengan memanfaatkan kembali barang bekas, sementara itu Reduce merupakan mengurangi penggunaan dengan mendaur ulang barang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar