Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 20 Mei 2016

Memperjuangkan hidup dari film “Surat Kecil untuk Tuhan"



Disusun oleh : Lili Nur Indah Sari
 

Judul film     : Surat Kecil untuk Tuhan
Tanggal rilis : 7 Juli 2011
Sutradara    : Haris Nizam
Pemeran     :
1.    Dinda Hauw sebagai Keke
2.    Alex Komang sebagai Ayah Keke


Orientasi 1 :
Surat Kecil untuk Tuhan adalah novel best-seller karya Agnes Davonar. Agnes Davonar adalah seorang penulis novel best-seller yang mengawali kariernya melalui situs blogger, yang menghasilkan beberapa novel dan cerpen yang berhasil memikat para pembaca. Beberapa contoh novel karyanya ialah Misteri Kematian Gaby dan Lagunya (2008), Surat Kecil untuk Tuhan (2008), My Blackberry Girlfriend (2010) dan Ayah Mengapa Aku Berbeda?(2011). Keempat novel best-seller diatas telah diadaptasi ke layar lebar. Selain itu, novel karyanya juga ada yang telah diterbitkan di Taiwan.

Tafsiran 1 :
Surat Kecil untuk Tuhan menceritakan kehidupan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan panggilan Keke, seorang gadis remaja yang berusia 13 tahun. Keke lahir di keluarga yang sangat berada memiliki dua kakak laki-laki, orang tua nya sangat menyayanginya walaupun kedua orang tua nya sudah bercerai dan mempunyai ajudan yang bernama Pak Yus. Keke juga memiliki ke enam sahabat yang selalu setia menemaninya dan kehidupan nya pun semakin lengkap dengan seorang kekasih yang sangat menyayanginya yaitu Andy.

Tafsiran 2 :
Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003 Keke terserang oleh kanker ganas yakni Rabdomiosarkoma (kanker jaringan lunak), Keke adalah orang pertama yang mengidap kanker itu di Indonesia. Metode pengobatan kanker belum ditemukan kecuali dengan jalan operasi, dokter memprediksi bahwa hidupnya tinggal lima hari lagi. Kanker itu meggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk bagaikan monster.

Tafsiran 3 :
         Walaupun mengambil tindakan dengan cara operasi Keke harus merelakan setengah wajahnya diangkat, namun orang tua Keke mengambil keputusan dengan cara penyembuhan dengan kemoterapi karena tidak ingin separuh wajah Keke harus hilang karena operasi, ayah beserta keluarganya merahasiakan penyakit ini dari Keke. Keke pun terpaksa harus menjalani kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya. Akibatnya, rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering dan sering mual-mual.

Tafsiran 4 :
         Namun, pada akhirnya Keke pun tau bahwa ia terkena kanker ganas. Mengetahui hal itu, Keke tidak sama sekali marah. Ia hanya pasrah tentang apa yang terjadi padanya dan selalu tersenyum kepada siapapun sehingga terlihat baik-baik saja. Dengan kanker yang di deritanya Keke masih mampu untuk berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah formal. Ayahnya Joddy Triapianto tidak menyerah begitu saja, ia terus berjuang agar keke dapat terlepas dari kanker. Ketekunan Keke dan keluarganya dapat membuahkan hasil, Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasa.

Tafsiran 5 :
         Hari demi hari Keke jalani dengan rasa bersyukur, dia menikmati kesembuhannya itu. Namun, pada akhirnya kanker itu kembali lagi setelah sebuah kebahagiaan sesaat. Kanker itu datang dilokasi yang berbeda yakni di pelipis mata sebelah kanan. Keke sadar bahwa nafasnya di dunia ini semakin sempit, mengetahui hal itu Keke tidak marah pada Tuhan. Justru Keke sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis lima hari dan akhirnya bertahan hingga tiga tahun lamanya. Dalam penyembuhanya kemudian ayah Keke mencoba kemoterapi lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Namun, sepertinya kanker tersebut mulai kebal terhadap bahan kimia. Mengetahui hal itu ayah Keke membawa Keke pergi ke Singapura untuk dioperasi, tetapi karena depresi mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah. Walau begitu semangat Keke untuk belajar sangalah tinggi dia tetap kekeh untuk sekolah bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tidak dapat digerakkan lagi.
  
Tafsiran 6 :
      Waktu terus berlalu, kondisi Keke tak kunjung membaik dan dia harus rawat inap di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dimasa opname tersebut ada berita yang sangat membahagiakan untuk Keke dan keluarganya bahwa Tuhan memberikan cobaan sesuai kemampuan hamba-hamba nya, Keke mendapat juara 3 dikelasnya dalam ujian akhir sekolah. Dokre pun menyerah terhadap kanker yang diderita Keke, di nafasnya yang terakhir ia menuliskan sebuah Surat Kecil untuk Tuhan. Nafasnya berakhir pada tanggal 25 Desember 2006 tepat setelah ia menjalani ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarganya dan sahabat-sahabatnya, namun kisah ini akan selalu di kenang dan akan terus abadi.

Tafsiran 7 :
       Kelebihan dari film ini sangat baik dan menarik, cerita dari awal sampai akhir diberikan kemasan yang apik dan rapi, alurnya sangat beraturan dan konflik yang ditonjolkan sangat mengena pada para penonton. Terutama untuk tokoh utama yang pantang menyerah dalam menghadapi kanker yang sangat ganas dan selalu menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Selain itu juga terdapat tokoh pendukung yaitu sosok ayah dan ibu yang selalu tegar dalam menghadapi putrinya, kedua kakak yang selalu mendampingi ayah dan adiknya, kekasih yang selalu setia menerima keadaan Keke apa adanya, serta para sahabatnya yang selalu memberikan semangat juang kepada Keke agar tetap tegar. Kekurangannya yaitu dari segi busana, terkadang hanya menggunakan kerudung pada hari tertentu saja.

Evaluasi 1 :
      Film yang di sutradarai oleh Haris Nizam telah diadaptasi ke layar lebar, cerita dalam novel ini cukup memikat para penonton. Novel ini telah terjual hingga 20.000 eksamplar, karena film ini sangat memberikan inspirasi. Novel dan versi filmnya mendapat penghargaan berupa novel dan film best-seller tahun 2011. Selain itu, filmnya telah meraih nominasi dari berbagai penghargaan termasuk dalam Festival Film Indonesia tahun 2012 untuk aktris Dinda Hauw dan aktor Alex Komang sebagai nominasi terbaik.

Rangkuman :
   Dalam paparan tadi, dapat kita simpulan bahwa film “Surat Kecil untuk Tuhan” mengajarkan kita apa itu arti perjuangan dan semangat dalam hidup, dengan demikian film ini juga menginspirasi kepada kita agar selalu bersabar dan pantang menyerah dalam menghadapi cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berserah diri kepadaNya. Dan film ini sangat layak untuk di tonton untuk semua kalangan umum.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar