Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 11 Mei 2016

Teks Eksplanasi Kompleks "Pelangi"


Pelangi
Disusun oleh : Cindy Julyanti



Pelangi adalah fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan spektrum cahaya yang hampir bersambung di langit apabila matahari bersinar setelah terjadi hujan. Wujud pelangi adalah berupa lengkungan cahaya warna-warni dengan warna merah pada lengkungan paling luar dan warna ungu pada lengkungan paling dalam. Warna-warni pelangi adalah merah, oranye (jingga), kuning, hijau, biru, indigo (nila), dan ungu.

Jenis-jenis pelangi ada 2 yaitu pelangi primer dan sekunder dalam satu fenomena. Pelangi primer adalah pelangi yang terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pelangi primer memiliki warna yang terkuat, dengan warna pada bagian luar merah dan bagian dalam ungu. Pelangi sekunder terjadinya oleh pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih. Susunan pelangi sekunder merupakan kebalikan dari susunan warna pelangi primer.

Pelangi terjadi karena adanya peristiwa pembiasan sinar matahari oleh air hujan, oleh karena itu pelangi dapat dilihat setelah hujan turun. Cahaya yang melewati dua medium yang berbeda akan mengalami pembiasan dan perubahan arahnya. Pembelokan ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang berlainan. Hal ini juga yang menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan berfungsi menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.

Pembiasan cahaya matahari yang berwarna putih oleh prisma desebabkan oleh masing-masing warna bergerak dalam bentuk gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda cahaya merah memiliki panjang gelombang 700 nm, sedangkan cahaya ungu memiliki panjang gelombang 400 nm. Perambatan gelombang yang melalui prisma akan mengalami pembiasan karena gelombang melewati dua medium yang berbeda kerapatannya, yaitu dari udara ke kaca. Warna yang memiliki panjang gelombang terpanjang (merah) dibiaskan paling sedikit, sedangkan warna yang memiliki panjang gelombang yang terpendek dibiaskan paling banyak.

Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.

Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnnya sudut pandang mata, jika titik pandang ditempat yang tinggi misalnnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibelakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.


sumber :

  • http://kreativitas-alam.blogspot.co.id/2015/10/proses-terjadinya-pelangi-secara-alami.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar