Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 01 Mei 2017

KERUSAKAN EKOSISTEM LAUT

Disusun oleh : Dwi Komalasari



Pernyataan Umum
Ekosistem laut adalah ekosistem akuatik yang didominasi oleh perairan berkadar garam tinggi pada permukaan yang sangat luas. Ekosistem ini merupakan tempat hidup bagi banyak biota laut mulai dari hewan bersel satu, invertebrata, mamalia, hingga beragam tanaman laut seperti terumbu karang dan rumput laut. Kerusakan ekosistem laut adalah perubahan fisik dan hayati yang timbul karena suatu tindakan atau perbuatan dari seseorang yang tidak bertanggung jawab dan tidak peduli akan kelestarian alam.

Sebab Akibat
Penyebab utama kerusakan ekosistem laut yaitu illegal fishing. Illegal fishing adalah suatu kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, bahan beracun dan alat tangkap trawl. Kegiatan penangkapan dengan menggunakan bahan peledak merupakan cara yang digunakan oleh nelayan tradisional di dalam memanfaatkan sumber daya perikanan khususnya di dalam melakukan penangkapan ikan-ikan karang. Penangkapan ikan-ikan karang dengan menggunakan bahan peledak dapat memberikan akibat buruk yang sangat besar karena dapat merusak terumbu karang dan juga dapat menyebabkan kematian biota laut lain yang bukan merupakan sasaran penangkapan.
Kegiatan berbahaya selanjutnya yang dapat merusak ekosistem laut adalah penangkapan ikan menggunakan bahan beracun atau dengan obat bius. Bahan yang umum dipergunakan dalam penangkapan ikan menggunakan bahan beracun atau obat bius ini yaitu sodium atau potassium sianida. Hasil yang diperoleh dengan cara ini memang merupakan Ikan yang masih hidup, tetapi penggunaannya pada daerah karang memberikan dampak buruk yang sangat besar bagi terumbu karang dan dapat menyebabkan kepunahan jenis-jenis ikan karang. Selain itu, sisa racun dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan terumbu karang, yang ditandai dengan perubahan warna karang yang berwarna-warni menjadi putih dan lama kelamaan karang menjadi mati.
Kegiatan lain yang termasuk ke dalam kegiatan illegal fishing adalah penggunaan alat tangkap trawl pada daerah karang. Kegiatan ini merupakan kegiatan penangkapan yang bersifat merusak dan tidak ramah lingkungan. Alat yang umumnya digunakan oleh nelayan berupa jaring dengan ukuran yang sangat besar, memiliki lubang jaring yang sangat rapat sehingga berbagai jenis ikan mulai dari ikan berukuran kecil sampai dengan ikan yang berukuran besar dapat tertangkap dengan menggunakan jaring tersebut. Cara kerja alat tangkap trawl ini dengan ditarik oleh kapal yang mana jaringnya menyapu ke dasar perairan. Akibat penggunaan alat ini secara terus menerus menyebabkan kepunahan terhadap berbagai sumber daya perikanan. Hal ini dikarenakan ikan-ikan kecil yang belum memijah tertangkap oleh alat ini sehingga tidak memiliki kesempatan untuk memperbanyak spesiesnya. Selain hal tersebut, dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan alat tangkap ini pada daerah karang adalah rusaknya terumbu karang akibat tersangkut ataupun terbawa jaring.
Ada beberapa Upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi permasalahan illegal fishing, yaitu:
  1. Meningkatkan kesadaran diri baik bagi nelayan maupun masyarakat Indonesia mengenai bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan illegal fishing
  2. Memberikan penyuluhan pemahaman dan pengetahuan kepada nelayan mengenai akibat yang ditimbulkan dari kegiatan illegal fishing
  3. Melakukan rehabilitasi terumbu karang
  4. Membentuk suatu badan pengawasan yang menangani kasus pelaku kegiatan illegal fishing
  5. Melakukan penegakan hukum dan memberikan sanksi bagi pelaku kegiatan illegal fishing
Kegiatan illegal fishing sangat merugikan ekosistem laut jika dilakukan terus menerus dan tidak ada upaya untuk menanggulanginya. Upaya penanggulangan yang paling mendasar dan yang paling penting adalah dengan meningkatkan kesadaran diri mengenai bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan illegal fishing dan juga melakukan penyuluhan dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan kegiatan illegal fishing baik untuk nelayan maupun untuk masyarakat, agar kegiatan illegal fishing dapat diminimalisir dan kelestarian ekosistem laut dapat terjaga.



SUMBER :

Diakses pada Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar