Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 25 Mei 2017

GUNUNG MELETUS

Disusun oleh : Tri Utami


Gunung meletus atau gunung merapi adalah gunung berapi yang memuntahkan material dari dalam bumi seperti magma, abu, batu-batuan, asap, lahar, dan lain sebagainya. Gunung meletus merupakan gejala alam yang terjadi karena tekanan gas di dalam perut bumi yang sangat tinggi, berdesaknya lempeng-lempeng bumi, deformasi badan gunung, dan meningkatnya suhu kawah gunung dan gempa vulkanik. Letusan gunung berapi dapat memancarkan abu dan batu ke permukaan bumi dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih dan lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km.
Magma yang keluar lewat celah kawah gunung berapi terjadi karena adanya gas yang bertekanan tinggi. Magma yang keluar ke permukaan bumi disebut lava.  Magma memiliki suhu lebih dari 1000OC tetapi jika sudah berada dipermukaan bumi maka suhunya turun pada kisaran 700OC. Meskipun suhunya turun dengan drastis, namun suhu tersebut tetap memberikan dampak yang besar bagi organisme yang berada disekitar kawah gunung berapi.
Selain lava, gunung berapi juga mengeluarkan abu vulkanik. Persebaran abu vulkanik ke permukaan bumi terbilang sangat jauh karena abu vulkanik memiliki berat yang ringan sehingga mudah terbawa oleh angin. Bagi wilayah yang berada di sekitar gunung berapi biasanya akan terjadi gempa vulkanik saat proses ledakan berlangsung. Jika gempa vulkanik terjadi maka besar skalanya tergantung pada besarnya letusan dan ledakan yang terjadi di puncak gunung berapi. Setelah gunung berapi meletus dan mengeluarkan semua materialnya. Maka ancaman lain yang akan datang adalah lahar dingin yang bisa menyebabkan banjir air bah. Lahar dingin dapat merusak fasilitas dan bangunan di sekitar sungai.
Gunung berapi juga ternyata tidak hanya mendatangkan bencana saja, tetapi juga dapat  memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar gunung. Misalnya seperti material abu vulkanik dan lahar dingin yang dapat memberikan manfaat bagi para petani untuk meningkatkan kesuburan tanah di sawah dan kebunnya. Inilah yang menyebabkan tanah di sekitar gunung berapi sangat subur.
Upaya penanggulangan sebelum terjadinya letusan gunung berapi yaitu memantau dan mengamati kegiatan pada gunung berapi bagi badan geologi, geofisika, dan geokimia. Bagi masyarakat setempat harus mengikuti bimbingan/ penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab dan mengetahui tempat yang akan dijadikan sebagai tempat pengungsian apabila terjadi letusan gunung berapi. Jika letusan gunung berapi sedang berlangsung maka hindari daerah yang rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar. Setelah letusan gunung berapi berakhir maka selanjutnya masyarakat dan pemerintah saling bergotong royong membersihkan dan memperbaiki sarana-sarana yang masih dapat dimanfaatkan.  Pencegahan dan Penanggulangan Gunung Meletus
   Indonesia terletak pada rangkaian pegunungan muda sehingga terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi tidak hanya mendatangkan bencana, namun juga bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Misalnya, abu vulkanik bisa menyuburkan tanah pertanian serta material letusan sebagai bahan bangunan, seperti pasir, kerikil, dan batu.

   Gunung berapi bisa menjadi sahabat jika kita mampu memanfaatkan dengan arif dan bijaksana serta mengenalnya dengan baik. Agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu dilakukan usaha - usaha pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
A. Sebelum Terjadi Letusan
   Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak berwenang / pemerintah sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif
2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api
3. Membuat langkah - langkah prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api.
4. Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi gunung api kepada masyarakat.
5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api.
6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan sarana dan prasarana.

Tindakan yang harus dilakukan oleh individu / masyarakat sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut.
 1. Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi
 2. Memantau dan mendengarkan informasi tentang status gunung api
3. Mengikuti bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab.
4. Memiliki persediaan kebutuhan - kebutuhan dasar, seperti obat - obatan dan makanan yang memadai.
5. Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.
6. Membawa barang - barang yang berharga, terutama dokumen dan surat penting.

B. Saat Terjadi Letusan Gunung Api
   Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak berwenang saat terjadi letusan adalah sebagai berikut :
1. Membentuk tim gerak cepat.
2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang didukung dengan penambahan peralatan yang lebih memadai.
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur.

Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat saat terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Jika ada evakuasi, pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan sudah dipastikan aman.
2. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
3. Ketika melihat lahar atau benda lain yang mendekati rumah, segera selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat.
4. Lindungi diri dari debu dan awan panas.
5. Pakailah kacamata pelindung.
6. Pakailah masker kain untuk menutup mulut dan hidung.

C. Setelah Terjadi Letusan
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak berwenang setelah terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume hasil letusan.
  2. Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
  3. Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
  4. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
  5. Menurunkan status tingkat kegiatan.
  6. Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun.
  7. Memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
8. Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang terkena bencana.

   Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setelah terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Mengikuti informasi perkembangan status gunung api.
2. Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali, periksalah rumah dan barang lain yang ada.
3. Menghubungi dan mengecek saudara dan kerabat yang lain.
4.Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong membersihkan dan memperbaiki sarana - sarana yang masih dapat dimanfaatkan.
5. Jauhi daerah yang terkena hujan abu.
6. Membantu tim medis menolong para korban.

DAFTAR PUSAKA

Diakses pada 14 Maret 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar