Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 24 Mei 2017

Perjuangan "Dibalik 98"

Disusun Oleh : Maulidya Pitri

 

Sutradara                  : Lukman Sardi
Tanggal Rilis            : 15 Januari 2015
Rumah Produksi      : MNC Pictures
Pemeran                    : Chelsea Islan, Boy William, Ririn Ekawati, Donny Alamsyah,                                    Teuku Rifnu Wikana, Arief Lufti Novembris, Fauzi Baadila,                                                   Verdi Solaiman, Bima Azriel
Orientasi I

Di Balik ‘98 adalah sebuah film produksi MNC Pictures yang bercaerita tentang peristiwa rusuh 1998. Masyarakat Indonesia tentu tahu mengenai peritiwa Mei 1998. Masa tersebut adalah masa dimana kerusuhan terjadi disetiap sudut negeri ini, memaksa presiden yang menjabat saat itu segera turun tahta, dan tandai dimulainya masa Orde Baru. Namun, film Di Balik ’98 ini tidak hanya menceritakan panasnya situasi politik, tetapi ada cerita-cerita yang bisa dipetik nilai kemanusiaannya.

Tafsiran I

Film ini mengisahkan tentang seorang mahasiswi Trisakti bernama Diana (Chelsea Islan), yang berniat untuk menjadi demonstran. Menurutnya, masa kekuasaan presiden Soeharto sangat perlu untuk segera diakhiri. Ironisnya Diana hidup dengan seorang kakak bernama Salma (Ririn Ekawati) yang bekerja di Istana Negara, dan kakak ipar bernama Bagus (Donny Alamsyah) yang merupakan seorang Letnan Dua, Angkatan Darat.

Tafsiran II

Sejak awal krisis moneter, Diana sudah menjadi bagian dari gerakan gabungan seluruh mahasiswa Indonesia yang menuntut turunnya presien Soeharto. Ini adalah salah satu bentuk dari ketakutan masyarakat, dan puncaknya terjadi saat 13-14 Mei, dimana 4 orang mahasiswa tertembak mati oleh aparat.
 
Tafsiran III

Di tengah kondisi yang sangat kacau ini, presiden Soeharto (Amoro Katamsi) memutuskan untuk pergi ke Kairo, menghadiri KTT G-15. Sedangkan wakil presiden B.J. Habibie dikejutkan oleh insiden penembakan di Trisakti yang berakhir kerusuhan besar.

Tafsiran IV

Kemarahan bukan hanya milik Diana tau mahasiswa, tetapi juga Bagus, kakak iparnya. Mengetahui istrinya sedang hamil tua, Bagus tetap harus melaksanakan perintah atasan demi menjaga keamanan wilayah diberbagai titik di Jakarta. 

Tafsiran V

Cerita semakin pelik ketika kekasih Diana, Daniel (Boy William), yang merupakan seorang keturunan Tionghoa ikut terseret dalam kerusuhan tersebut. Ayah beserta adiknya tidak diketahui jejeknya, menghilang tanpa kabar dalam kerusuhan 14 Mei. Daniel pun hampir saja menjadi korban dari orang-orang yang melakukan penyaringan terhadap warga-warga non pribumi. 

Evaluasi I


Film yang dirilis pada 15 Januari 2015 lalu ini bukanlah film politik, tetapi film drama keluarga, percintaan, yang dibalut dengan latar belakang kekisruhan Mei 1998. Dan mengingat bahwa ini adalah film, maka paradigmanya berbeda dengan peristiwa asli dari kerusuhan ’98. Dengan memasukkan bumbu-bumbu fiksi berupa kisah Diana, Daniel, dan yang lainnya, akan melengkapi film Dibalik ’98 menjadi lebih sempurna.

Evaluasi II

Kejadian 1998 memang masih menyisakan perih hingga saat ini, terutama bagi para korban yang secara langsung merasakan penderitaan tersebut, terutama bagi para korban yang secara langsung merasakan penderitaan tersebut. Namun sang sutradara, berusaha mencoba untuk memaparkan konflik lainnya dalam peristiwa tersebut yang patut diketahui masyarakat. Dan kehadiran Chelsea Islan yang namanya sedang naik daun, berbanding lurus dengan kualitas aktingnya yang semakin mumpuni. Boy William pun tak kalah hebatnya dengan memainkan mahasiswa turunan Thionghoa yang ikut merasakan kepahitan 1998.

Rangkuman 

Jika Anda belum mengetahui bagaimana kira-kira situasi pada Mei 1998, Dibalik 98 juga memberikan jawabannya. Karena meskipun mengedepankan kisah drama, film ini tetap memiliki latar belakang politik yang dapat dipercaya demi keutuhan cerita. Satu hal yang tak kalah menariknya adalah bahwa dalam film ini, terdapat pula unsur komedi khususnya ketika tokoh-tokoh politik diperankan oleh actor yang mungkin tidak anda duga sebelumnya. Ini tentu menjadi satu point plus bagi karya produk MNC Pictures.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar