Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 01 Mei 2017

Pengangguran

Disusun Oleh : Tania Monita




Pernyataan umum


Pengangguran adalah salah satu fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan yang sudah menjadi permasalahan di masyarakat. Seperti sebuah penyakit kronis yang menyerang sisi kehidupan dalam bermasyarakat. Telah banyak cara dalam penanganan yang telah dilakukan, namun permasalahan ini tidak juga tuntas. Tidak hanya di Indonesia, masalah pengangguran ini sudah ditemukan hampir di semua negara. Setiap pemerintahan yang ada didunia, telah menjadikan masalah pengagguran menjadi agenda yang utama. Secara umum, banyak yang mengartikan bahwa pengangguran adalah orang dewasa yang tak bekerja, masih mencari pekerjaan, atau tidak mempunyai pekerjaan secara formal dan tidak memperoleh penghasilan.

Urutan sebab akibat
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Sebenarnya kesulitan lapangan kerja ini disebabkan oleh 2 faktor utama, yaitu faktor pribadi dan faktor sosial ekonomi. Berikut penjelasan dari tiap-tiap faktor.
1.      Faktor Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan serta ketrampilan dari pekerja itu sendiri. Penjelasannya sebagai berikut :
-Faktor kemalasan
Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit.Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.

-Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

-Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek.

2.      Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:

·       Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
Tahun depan diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung saat ini dalam sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi pengangguran.

·       Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
Banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transportasi (Menakertrans), kenaikan BBM telah menambah jumlah pengangguran sekitar 1 juta orang. Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi, bukan pada pemerataan juga mengakibatkan banyak hal yang tidak semestinya dan juga mengakibatkan pengangguran semakin bertambah. Banyaknya pembukaan industri yang tidak memperhatikan dampak lingkungan juga mengakibatkan pencemaran, sehingga mematikan lapangan kerja yang sudah ada.

·           Pengembangan sektor ekonomi non-real
Dalam sistem ekonomi kapitalis—memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian—muncul transaksi yang menjadikan uang sebagai suatu barang yang mudah untuk di perdagangkan yang di sebut sektor non-real. Seperti bursa efek dan saham perbankan sistem ribawi maupun asuransi.Sektor ini tumbuh pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor real.Pertumbuhan sector ini jauh lebih cepat daripada sektor real, sehingga mendorong tingkat perubahan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran.Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997. Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.

·       Banyaknya tenaga kerja wanita
Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2 juta. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan laki-laki. Akan tetapi, dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya yang diutamakan adalah wanita karena mereka mudah diatur dan tidak banyak menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.

Akibat munculnya pengangguran tersebut maka dapat menimbulkan berbagai macam persoalan sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Orang yang tak mempunyai mata pencaharian juga tidak bisa mendapat penghasilan dan yang tak berpenghasilan tak dapat membelanjakan uang dalam membeli barang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika jumlah penganggur sangat banyak maka akan timbul kekacauan sosial, jika jumlah gelandangan semakin meningkat pesat maka tingkat kriminalitas semakin tinggi. Dan juga akan terjadi kesenjangan sosial.

Berdasarkan semua uraian tadi maka sudah sangat jelas bahwa pengangguran adalah permasalahan besar yang harus segera diselesaikan serta memiliki solusi yang cukup ampuh agar tingkat pengangguran semakin berkurang. Langkah yang nyata untuk bisa ditempuh yaitu dengan memperbaiki keadaan lapangan kerja.Dengan semakin baiknya keadaan lapangan kerja maka kekerasan sosial yang disebabkan oleh pengangguran dapat diatasi atau setidaknya berkurang. Disamping itu, pemerintah harus memperbaiki lulusan sarjana yang dihasilkan dan juga disesuaikan dengan kebutuhan pasar akantenaga kerja. Langkah yang baik lagi, jika kita dapat memberikan keterampilan yang memadai untuk mereka yang masih bekerja sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri nantinya.

Semua langkah tersebut harus segera kita laksanakan agar dapat memecahkan masalah pengangguran yang tak kunjung terselesaikan. Permasalahan ini bukanlah masalah pemerintah saja, namun ini suatu permasalahan yang memang sudah menjamur di kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakatpun juga harus ikut ambil peran dalam menangani masalah pengangguran ini.


Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar