Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 21 Mei 2017

Alangkah Lucunya Negeri Ini :"Potret Kehidupan Bangsa Indonesia"
 Disusun oleh : Iqbal Aldiansyah


Orientasi I

Film yang dirilis pada 15 April 2010 ini berjudul Alangkah Lucunya Negeri Ini merupakan salah satu film asli Indonesia bergenre komedi yang disutradarai oleh Deddy Mizwar dan dibintangi oleh Citra Sinema dan terinspirasi dari kisah nyata tentang permaalahan-permasalahan kehidupan sosial di Indonesia. Film ini tercatat mendapatkan 3 penghargaan dari 13 nominasi oleh Festival Film Indonesia 2010 pada 6 Desember 2010 di Ballroom, Central Park, Jakarta.

Orientasi II

Film bergenre komedi ini diperankan oleh Reza Rahardian sebagai Muluk yang merupakan lulusan S1 Manajemen yang belum mendapatkan pekerjaan hampir 2 tahun.  Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah putus asa, Pertemuan dengan pencopet bernama Komet dengan nama asli Angga Putra ini tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot dengan nama asli Tio Pakusadewo. Muluk terkejut karena di markas itu berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjaannya adalah mencopet. Akal Muluk berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta 10% dari hasil mencopet, termasuk biaya mendidik mereka. 
Usaha yang dikelola Muluk berbuah, namun di hati kecilnya tergerak niat untuk mengarahkan para pencopet agar mau mengubah profesi mereka. Dibantu dua rekannya yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar Agama, budi pekerti, dan kewarganegaraan, Di akhir cerita, penonton  sendirilah yang akan menyadari bahwa alangkah tidak lucunya negeri ini.

Tafsiran I

Semenjak Muluk (Reza Rahardian) lulus dengan gelar S1 Manajemennya, dia kesusahan untuk mencari pekerjaan dimana-mana, tetapi hal itu tak membuat Muluk berputus asa. Pertemuannya dengan Komet (Angga Putra) yang sedang mencopet di pasar ternyata membuka peluang pekerjaan kepada Muluk karena Komet membawa Muluk ke markasnya untuk bertemu dengan bos Jarot (Tio Pakusadewo). Ketika Muluk memasuki markas Komet, dia terkejut karena markasnya dipenuhi oleh para pencopet yang rata-rata masih seumuran dengan usia Komet. Kemudian Muluk memberanikan diri untuk bekerja di markas tersebut dengan mengelola keuangan para pencopet tersebut agar lebih baik dari sebelumnya dengan hanya meminta 10% imbalan dari hasil usaha copet tersebut, Semua pihak di markas menyetujui walaupun belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Muluk tadi.


Tafsiran II

Pak Makbul (Deddy Mizwar) selaku orang tua dari Muluk selalu beradu komentar dengan Haji Sabrini (Jaja Mihardja) selaku orang tua dari Rahma (Sonia) tentang pendidikan dan perjodohan anak mereka berdua. Pak Makbul memberikan pendapat bahwa pendidikan itu penting karena bisa membuat maju suatu negara, seperti negara Jepang, Amerika, dll. Sedangkan Haji Sabrini memberikan pendapat bahwa pendidikan itu tidak penting karena banyak orang yang sudah bekerja tapi tidak berpendidikan. Haji Sabrini akan mengancam menjodohkan anaknya dengan calon anggota DPR yang bernama Jupri (Edwin Bejo) kalau Muluk tidak segera mendapatkan pekerjaan. Kemudian suasana mereda setelah Muluk mendapatkan pekerjaan sebagai pengembangan sumber daya manusia (copet).

Tafsiran III

Ketika Muluk melihat Komet dan kawan-kawannya selalu mendapatkan uang haram dari hasil copetnya, tergerak di dalam hati Muluk untuk merubah mereka semua ke arah yang benar. Kemudian Muluk mengajak teman-teman S1nya untuk mengajari pendidikan, agama, dan budi pekerti luhur kepada mereka. Samsul (Asrul Dahlan) yang menyandang gelar S1 Pendidikan mengajari mereka tentang baca tulis, berkewarganegaraan, dan lain-lain yang berkaitan dengan pendidikan di Indonesia. Pipit (Ratu Tika Bravani) yang menyandang gelar S1 mengajarkan kepada mereka tentang agama dan budi pekerti yang luhur. Usaha mereka tidaklah mudah, banyak tantangan yang mereka hadapi pada saat mengajari para pencopet itu untuk berubah lebih baik.

Tafsiran IV

Keingintahuan dari Pak Makbul, Haji Sabrini, dan Haji Rachmat (Slamet Rahardjo) muncul ketika anak-anak mereka sudah mendapatkan pekerjaan. Mereka meminta Pipit untuk membawa mereka ke tempat kerja Muluk dan kawan-kawan. Ketika sampai di tempat kerja Muluk dan kawan-kawan, mereka semua terkejut dan tercengang ketika mereka melihat anak-anak mereka bekerja di markas copet. Awalnya mereka kira anak0anak mereka sudah bekerja di kantor atau tempat kerja yang mereka impikan, tetapi kenyataannya berbanding terbalik dengan apa yang mereka harapkan. Mereka pulang dengan wajah bersedih dan menyesal karena anak-anak mereka mendapatkan uang dengan cara yang haram dan memberi makan keluarganya dengan makanan yang haram.

Tafsiran V

Oleh sebab itu Muluk dan kawan-kawan kehilangan semangat untuk mendidik para pencopet tadi dan akhirnya mengundurkan diri. Ketika suasana mulai kacau tiba-tiba Jupri muncul dan mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPR di sekitar RTnya, tetapi banyak yang tidak suka dengan Jupri. Muluk dan kawan-kawan memberikan kesadaran Komet dan sebagian pencopet yang lain untuk mencari rezeki yang halal dan berbuat baik kepada semua orang. Dan Akhirnya sebagian ada yang menjalankan bisnis asongan, dan sebagian lainnya memilih untuk menjalankan profesi mereka sebagai pencopet. Ketika Komet dan kawan-kawan dirazia oleh Satpol PP disaat itulah Muluk membela diri dan berkata dengan tegas kepada para Satpol PP tersebut. "Kenapa kalian menangkap orang-orang miskin seperti mereka? Padahal mereka berusaha untuk mencari rezeki yang halal. Kenapa kalian tidak menangkap para koruptor yang jelas0jelas mengambil dan memakan harta kalian?"

Evaluasi

Film produksi Citra Sinema yang disutradarai oleh Deddy Mizwar ini lumayan baik. Film bergenre komedi ini sangat lucu dan sangat menghibur dan juga terdapat banyak pesan sindiran halus yang tersirat di dalam cerita tersebut kepada bangsa Indonesia ini. Di film itu juga menunjukkan keaslian bakground persyutingan film. Sebaiknya menggunakan bahasa yang tidak terlalu kasar pada saat dialog antara pencopet karena itu bisa mempengaruhi pola pikir dan ucapan para penonton. Banyak moral dan pesan yang didapat setelah menonton film ini, salah satunya ialah banyak orang yang mengerti pancasila dan mengerti tentang agama, tetapi masih ada yang korupsi. Semua pemainnya menjiwai peran masing-masing, salah satunya adalah peran Reza Rahardian sebagai Muluk. Perjalanan dari awal cerita hingga akhir cerita sangat menyentuh dan bermakna dan tempat persyutingannya benar-benar real di Indonesia bukan editan semata dan juga alunan musik di dalam film itu tepat.

Rangkuman

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Film Alangkah Lucunya Negeri Ini memberitahu kita bahwa negara Indonesia perlu banyak perbaikan-perbaikan dari akhlaq, sistem pendidikan, pekerjaan, perekonomian, dan semuanya yang belum tercapai oleh cita-cita bangsa Indonesia ini oleh karena itu setelah menonton film bergenre komedi yang layak ditonton ini semoga kita bisa sadar dan bisa memperbaiki keadaan bangsa Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka
http://publite.wordpress.com/2010/04/18/ulasan-film-alangkah-lucunya-negeri-ini-satir-politik-tanpa-solusi/
https://rahmawatieka.worpress.com/2014/02/03/resensi-film-alangkah-lucunya-negeri-ini/
http://1lhamsentok.blogspot.co.id/2013/05/analisis-film-alangkah-lucunya-negeri.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Alangkah_Lucunya_(Negeri_Ini)
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Festival_Film_Indonesia_2010 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar