Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 25 Mei 2017

“Negeri 5 Menara : Para Pejuang Mimpi dan Hidup”

“Negeri 5 Menara : Para Pejuang Mimpi dan Hidup”
Disusun Oleh: Warda

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8QfpsSOpq7b3F1x-wXIr9LXA2ipjf8FuZQGE6rzVaUcCT4fesdtdphvJ_Q5aCMOKPqAqDfGbqeP1dGyw5UaZohoEaZGXJlt4FwuiyLt6zDRLpYMVHiQlDbRikVnTysPtIFrE6Cb4Zt28/s1600/230px-N5M-POSTER-FIN.jpg

Judul         : Negeri 5 Menara
Tahun       : 2012
Sutradara  : Affandi Abdul Rachman
Pemain     :   Billy Sandy, Rizky Ramdan, Ernest Samudera, Jiofani   Lubis, Aris Putra
                  
Orientasi
Film 5 menara adalah sebuah karya fiksi yang di angkat dari kisah nyata seorang penulis berbakat Ahmad Fuadi. Film ini di sutradarai oleh Affandi Abdul Rachman dan dibintangi  oleh Billy Sandy sebagai Baso dari Goa,Rizky Ramadan sebagai Atang dari Bandung, Ernest Samudera sebagai Said dari Surabaya, Jiofani Lubis sebagai Raja dari Medan, Aris Putra sebagai Dulmajid dari Madura. Film ini di adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama.
Tafsiran 1
Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Alif yang menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religious di Tanah Gadang. Ia bermimpi menjejakkan kaki di pulau jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB. Sayang, kedua orang tuanya tidak mendukung mimpinya, sehingga Alif hanya menjadi seorang murid pondok Madani. Ada lima orang sahabatnya yang membuat Alif sedikit kerasan di tangah peraturan pondok yang mengikat dan kadang terkesan konyol. Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara. Di bawah menara masjid. Mereka berenam sering menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi Negara dan benua impian masing-masing.
Tafsiran 2
Munculnya ustadz salman yang mendadak punya posisi signifikan diantara Alif dan kawan-kawannya. Ustadz salman selalu tampil sebagai pahlawan ketika enam sekawan itu terjepit suatu persoalan. Pengaruh ustadz salman begitu terasa nyata dengan kalimat menggugah “man jadda wajada”. Semangat yang di awal begitu terasa menggugah hati keenam sahabat itu malah luruh begitu saja justru di saat keenamnya tersebut makin akrab.
Tafsiran 3
Namun di tengah keakraban mereka, Baso tampak sederhana, cerdas,dan bersahaja, ada sisi yang begitu menyentuh Alif dan kawan-kawan. Baso berhasil merendam emosi-emosi Alif atau teman-teman saat berselisih. Pada saat Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sedang sakit keras. Kelima kawannya dengan wajah sedih mengelilinginya. Sementara Baso terlihat santai dan tidak menahan beban. Peranannya mampu merekatkan tokoh-tokoh lainnya sehingga mampu membangun kehangatan antarpribadi.
Tafsiran 4
Momen yang satu per satu terjadi itulah yang membuat adanya pertemuan rasa nyaman, persahabatan dan juga nostalgia ambisi yang di bangun lewat ansambel pemain film ini yang awalnya yang awalnya di ambisikan oleh Baso. Namun karena sosok Baso telah meninggalkan pondok Madani, maka demi penghormatan harapan si Baso, 5 sahabatnya lah yang melanjutkan ambisi tersebut dan hasilnya sangat memuaskan para penonton mereka.
Tafsiran 5
Di akhir film di tampilkan keberhasilan mereka berenam berkat kerja keras dan kesungguhan mereka sesuai dengan prinsip yang mereka jalankan belajar dengan keikhlasan dan mengamalkan “man jadda wajada”
Evaluasi
Film Negeri 5 menara disajikan dengan sangat baik, karena memberikan pesan moral yang baik bagi penonton, akan tetapi masih terdapat kelemahannya karena cerita tidak tersampaikan dengan utuh. Banyak adegan-adegan yang ada dalam novel tidak di tampilkan dalam film. Misalnya dalam novel Alif tidak ingin sekolah pesantren tetapi ingin ke SMA, dan ibunya tetap bersikukuh menginginkan sekolah di Pesantren. Kemudian Alif mendapat surat dari pamannya bahwa ada pesantren di jawa bernama Pondok Madani, Alif memenuhi keinginan ibunya bersekolah di pesantren pondok Madani. Walaupun mula-mula orang tuanya ragu, tetapi karena Alif bersikeras akhirnya mengizinkan. Berbeda dengan yang disajikan di film karena di film justru orang tua Alif yang menginginkan Alif sekolah di pesantren Pondok Madani dan Alif sama sekali tidak menerima surat dari pamannya.
Selain itu, adegan mereka mengikuti pertandingan sepakbola, lalu adegan dimana mereka mendapatkan hukuman yang mengharuskan mereka mencari dan mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan teman-teman mereka di pondok Madani. Sepertinya memang tidak mungkin menceritakan segala isi di novel ke film tersebut, karena film Indonesia terlalu mematok khusus durasi film yang paling lama dua jam sehingga kesulitan untuk bisa menceritakan lebih lengkap cerita yang ada di novel.
Rangkuman

Film ini sangat layak untuk ditonton karena di dalamnya terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat diambil. Kisah cinta yang nyata, ketulusan, pengorbanan, rasa sakit, serta kesetiaan mewarnai alur film ini dari awal hingga akhir. Meskipun film ini sudah tayang tahun 2012, film ini masih sangat layak untuk ditonton karena isi dan makna cerita merupakan pelajaran hidup yang nyata dan akan selamanya menjadi sebuah kisah cinta terbaik sepanjang nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar