Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 18 Mei 2017

“Ketika Mas Gagah Pergi” : Hijrah Tentang Keindahan Islam

Disusun Oleh : IKA


Judul Film       : Ketika Mas Gagah Pergi
Tahun Rilis      : 21 Januari 2016
Sutradara          : Firman Syah
Pemain             : -Hamas Syahid Sebagai Gagah Perwira Pratama
                           -Izzah Ajrini Sebagai Nadia Hayuningtyas
                           -Mathias Muchus Sebagai Abah
                           -Wulan Guritno Sebagai Mama
                           -Masaji Wijayanto Sebagai Yudistria Arifin
                           -Aquino Umar Sebagai Gita Ayu Pratiwi

Orientasi
Film “Ketika Mas Gagah Pergi” diadaptasi dari novel best seller karya Helvy Tiana Rosa berjudul sama “Ketika Mas Gagah Pergi” ini sudah memulai proses syutingnya sejak Oktober 2015.Film KMGP ini merupakan film ber genare religi yang dikemas dengan gaya anak muda zaman sekarang.Sudah ada 11 rumah produksi meminta Helvy untuk menfilemkan novelnya yang rilis 1997 silam yaitu Production House/PH.Film KMGP berdurasi waktu 96 menit.Nama-nama pemeran utama film ini banyak yang merupakan wajah baru diantara nya Hamas Syahid, Masaji, Aquino Umar.
Film ini dikemas dengan gaya anak muda zaman sekarang, jika film remaja identik dengan tema percintaan antara pasangan kekasih.Tapi KMGP membuat orang tersentuh dengan hubungan kakak adik antara Gagah ( Hamas Syahid ) dan Gita ( Aquino Umar).



Tafsiran Isi :
Dalam Film “Ketika Mas Gagah Pergi” Gagah dan Gita merupakan kakak beradik.Sejak Ayah mereka meninggal, Gagah membantu Mamah jadi tulang punggung keluarga sambil kuliah.Gita sangat bangga dengan kakaknya ini.Untuk keperluan kuliahnya Gagah pergi ke Maluku membantu dosen pembimbing skripsinya.Gagah yang kecelakaan dan mengalami lupa ingatan  ini dirawat oleh Kyai Gufron .Gagah takjub dengan kehidupan yang dijalani Kyai Gufron dan merasakan pancaran karismatiknya.
Film ini juga menyuguhkan cerita sosok misterius dijalan, tepatnya di bus, kereta api dan tempat-tempat lainnya.Sosok yang digambarkan ini masih muda dikenal sebagai Yudi,  sosok Yudi gemar mengajak orang-orang pada kebaikan, mencerahkan dan menguatkan setiap orang yang Yudi temui, termasuk di area pemukiman warga yang terkena musibah dan selalu menjadi orang yang paling dulu membantu.
Setelah dua bulan di Maluku Utara, akhirnya Gagah kembali kerumah.Betapa terkejutnya Gita karena Gagah berubah sama sekali.Gagah kini terlihat sangat sangat bersemangat menjalankan ajaran Islam, dan kerap menasehati Gita untuk menjalankan perintah-perintah agama.Gita juga bertambah syok karena sahabatnya Tika, kemudian memakai jilbab dan menasehatinya, persis seperti Mas Gagah.
Dalam film KMGP menceritakan sosok Gita yang akhirnya mulai sadar setelah mendengar ceramah – ceramah Yudi yang sederhana dan mengena.Gita juga senang diajak Gagah ke “Rumah Cinta, rumah singgah penuh buku yang pelan-pelan dibagun Gagah untuk anak-anak dhuafa di pinggir Jakarta.Gita memutuskan akan memberi kejutan pada abangnya dengan memakai jilbab dihari ulangtahunnya.
Ketika Mas Gagah pergi sebuah film ini dikemas dengan gaya anak muda zaman sekarang yang menyajikan tentang sebuah hijrah sosok pemuda yang menginspirasi adik, orang-orang sekitar Gagah.Film KMGP menyajikan tontonan yang dapat dinikmati semua tingkatan umur.
Evaluasi :
Alur film “Ketika Mas Gagah Pergi” tidak linier melainkan disusun dengan cerdas.Musik yang digarap Dwiki Dwardmawan mampu membuat penonton larut dalam musik Rabbana.Film produksi IndoBrodcast bekerja sama dengan aksi cepat tanggap .Helvy berkomitmen menyumbangkan 50% keuntungan film untuk dana kemanusiaan.Diluar itu bila tercapai 1 juta penonton, akan ditambah lagi 1 Miliar untuk pendidikan anak-anak Palestina
Dalam Film Ketika Mas Gagah Pergi sayangnya  ada adegan yang cukup mengganggu adalah tidak diceritakan secara rinci apa yang terjadi pada diri Gagah selama di Ternate dan kembali ke Jakarta dengan perubahan karakter yang sungguh signifikan.Hanya digambarkan saat Gita dan ibu nya mengantarkan Gagah ke Bandara, dan tak lama kemudian Gagah kembali dari Ternate dengan penampilan dan sikap yang jauh berbeda.Sementara itu narasi yang dipaparkan Gita sebagai prolog dibagian awal film terasa begitu panjang dan bertele-tele, padahal sebenarnya bisa dituturkan lewat spot-spot adegan yang bisa menggambarkan situasi yang ingin disampaikan.
Rangkuman
Dari paparan tadi, dapat disimbulkan bahwa “Ketika Mas Gagah Pergi” menyampikan pesan-pesan tauhid dan moral dengan bersahaja serta tak berkesan menggurui.Dikemas melalui dialog yang cerdas, lugas, serta dekat dengan keseharian kita.Film Ketika Mas Gagah Pergi menyajikan tontonan sekaligus tuntunan yang apik serta bisa dinikmati semua tingkatan umur.
Diakses Tanggal 15 Mei 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar