Follow Us @literasi_smkn23jkt

Sabtu, 20 Mei 2017

TEKS ULASAN FILM



Kesungguhan dan Tanggung Jawab Bisa Merubah Segalanya Dalam Film “Stip and Pensil”
Disusun oleh : Natasya Brilianti
Hasil gambar untuk STIP AND PENSI


Judul film                    : Stip & Pensil

Tahun rilis                  : 20 April 2017

Sutradara                  : Ardy Octaviand

Pemain                      :  1. Ernest Prakasa sebagai Toni
                                       2. Ardit Erwandha sebagai Aghi
                                       3. Tatjanan Saphira sebagai Bubu
                                       4. Indah Permatasari sebagai Saras
                                       5. Pandji Pragiwaksono sebagai Pak Adam





Orientasi
“Stip and Pensil” adalah film komedi yang di produksi oleh MD pictures. Film yang akan di rilis pada 20 april 2017 ini di garap oleh sutradara Ardy Octaviand. Film ini diangkat dari naskah skenario milik Joko Anwar yang telah disimpan selama bertahun-tahun. Film yang diperankan oleh Ernest Prakasa sebagai Toni, Ardit erwandha sebagai Aghi, Tatjana Saphira sebagai Bubu, Indah Permatasari sebagai Saras, dan Pandji Pragiwaksono sebagai Pak adam.  
Dalam film ini diceritakan secara garis besar tentang persahabatan dan masalah sosial Indonesia. Film ini mencoba untuk menyelipkan pesan mendalam melalui lukisan keseharian bagian masyarakat yang jarang terdeteksi oleh kalangan menengah.

Tafsiran 1
            Toni, Aghi, Bubu, dan Saras adalah anak-anak orang kaya yang dimusuhi anak-anak di SMU sekolahnya. Karena dibanding yang lain mereka selalu merasa sok jago dan songong. Alih-alih ditakuti oleh siswa di kelas tersebut, mereka justru dibully ramai-ramai. Tak ada yang mau berteman dengan mereka, apalagi menjadikan mereka anggota kelompok studi. Keempatnya kemudian membentuk kelompok sendiri untuk menyelesaikan tugas dari guru mereka, Pak Adam. Dimana  mereka harus membuat laporan tentang kehidupan sosial dalam masyarakat. Alih-alih hanya menulis essay Toni dan teman-temannya malah berjanji akan mendirikan sekolah darurat yang ditujukan untuk anak-anak miskin dari kalangan pemulung, pengemis, dan tuna wisma dengan biaya pribadi mereka sendiri.
            Keempatnya kemudian mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan dengan menjadi guru dadakan yang dihargai oleh murid-murid dari kalangan tidak mampu itu. Kegembiraan para murid membuat empat sahabat ini semakin bersemangat. Dari situlah kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan untuk anak mulai tumbuh. Mereka pun berhenti memfokuskan proyek ini untuk reputasi semata dan mulai memikirkan cara agar anak-anak jalanan tersebut bersedia belajar demi masa depan yang cerah. Namun, rencana mereka tidak berjalan dengan mulus. Kegembiraan yang dialami murid-murid sekolah darurat ini tidak diamini oleh beberapa dari orang tua murid-murid sekolah darurat tersebut yang tidak setuju melihat anaknya bersekolah. Belum lagi ledekan teman-teman di sekolahnya yang diketuai oleh Edwin (Rangga Azof) yang selalu meremehkan mereka.

Tafsiran 2
            Film “Stip and Pensil” ini mengajarkan kita tentang persahabatan, dimana keempat sahabat ini selalu mengatasi setiap masalah yang muncul dalam pembangunan sekolah darurat ini secara bersama-sama serta selalu sabar mengahadapi remehan dari teman teman sekolahnya. Mereka juga tanggung jawab dalam melakukan perbuatan, terbukti dengan pembuatan sekolah darurat ini yang mereka lakukan dengan biaya uang mereka sendiri.

Tafsiran 3
            Masalah pun silih berganti muncul, keempat sahabat ini hampir angkat tangan dalam mengatasinya. Tetapi, kreatifitas dan ide baru pasti muncul saat seseorang berada dalam tekanan dan intimidasi. Hal ini yang berasil membuktikan bahwa Toni, Aghi, Bubu, dan saras bukanlah anak orang kaya yang sok dan sombong.

Tafsiran 4
Premis film ini memang terdengar sederhana, namun didalamnya terdapat potret urban yang begitu realistis. Contohnya adalah para orang tua anak jalanan yang menganggap pendidikan hanyalah sebuah cara untuk membuang-buang waktu. Kemudian ada juga potret realistis yang di ambil dari sudut pandang anak remaja masa kini yang sangat peduli dengan reputasi dan tekanan teman-teman sebayanya sehingga mereka lupa diri. Film ini juga menyelipkan sedikit unsur politik yang diadaptasi dari kisah nyata, tentang penggusuran dan relokasi ke rumah susun, salah satu contohnya.           

Tafsiran 5
Film ini sangat wajib ditonton oleh kalangan remaja dan orang-orang dewasa  karena dapat menumbuhkan rasa sikap sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya jakarta dan mencegah banyaknya kejadian bullying yang berada di sekolah. film ini berhasil menyampaikan potret kesenjangan sosial di ibukota dan mungkin membuka mata yang menontonnya untuk lebih peduli terhadap sekitar.

Evaluasi
            Kelebihan dari sisi film komedi ini yaitu sutradara yang mencoba menyelipkan pesan mendalam melalui lukisan keseharian bagian masyarakat yang jarang terdeteksi oleh kalangan menengah. Dikemas secara ringan dengan berbagai “celetukan” ala jaman sekarang, film ini diharapkan mampu menginspirasi siapapun yang menontonnya. Kelebihan dari film ini juga datang dari tokoh-tokoh pendukungnya. Aksi dan lelucon jenaka yang mereka sampaikan lewat film ini justru terkesan lebih natural dibanding keempat pemeran utamanya.
            Hanya saja, kebanyakan lelucon yang ada dalam film komedi ini terkesan sangat biasa. Bukannya mengubah film ini menjadi komedi yang natural, terlalu banyaknya improvisasi dan komedi situasi membuat “Stip and Pensil” melenceng dari apa yang sudah ada di premise utama.

Rangkuman
            Dari film Stip & Pensil ini, kita bisa memahami makna persahabatan dan kehidupan sosial masyarakat yang belum banyak diketahui oleh masyarakat sekitar. Dalam film ini pun banyak pelajaran yang dapat kita jadikan sebagai inspirasi untuk kedepannya. Film ini juga mengharapkan bahwa kasus yang tidak menunjukkan sikap beradab ini bisa dihentikan melalui upaya berbagai pihak. Bagi para aktor  dan aktris film “Stip & Pensil” bisa menjadi salah satu media hiburan paling efektif sebagai kampanye anti bullying di lingkungan masyarakat, khususnya sekolah.


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar