Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 24 November 2017

Sultan Muhammad Al-Fatih – Sultan Muda Penakluk Konstantinopel

Disusun Oleh Siti Maesaroh



1.  Sultan Muhammad Al-Fatih atau yang juga dikenal sebagai Sultan Mehmed II lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, yang saat itu merupakan Ibu kota Utsmaniyah. Sejak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan dia mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika dia naik tahta pada tahun 855 H/1451 M saat itu dia baru berumur 12 tahun, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk melawan kota tersebut. Namun karena pada tahun pertama ia berkuasa, Al-Fetih langsung diserang oleh kekaisaran Hungaria yang melanggar perjanjian genjatan senjata. Al-Fetih meminta ayahnya untuk kembali menempatkan tahta sebagai pemimpin kembali. 

2.   Sultan Mehmed II merupakan anak dari Sultan Murad II dan Valide Sultan huma Hatun. Sultan Murad II  memberikan fasilitas pendidikan yang sangat tinggi. Banyak guru yang mendidiknya, namun yang paling dekat dengannya adalah Syaikh Aaq Syamsuddin. Sesuai kebiasan dalam kekhalifahan Utsmaniyah kala itu, Mehmed II dikirim untuk memimpin dan mencari pengalaman di sebuah kota bernama Amasya. Syaikh Aaq Syamsuddin mengajar Al-Fetih Ilmu-ilmu Agama seperti Al-Qur’an, hadits, fiqih, bahasa (Arab, Parsi, dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.

3.    Saat Ayahnya wafat Al-Fetih pun kembali memegang tahta untuk meneruskan cita-cita umat Islam. Dia pun kembali membuat strategi untuk melawan kaisar Bizantium untuk merebut Konstantinopel. Konstantinopel atau yang sekarang dikenal dengan Istanbul merupakan kota yang termasyhur di dunia. Kedudukannya membuat punya tempat istimewa ketika Islam mulai berkembang pada masa Kekaisaran Bizantium. Rasulullah SAW juga beberapa kali memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam. Syaikh Syamsuddin meyakinkan Al-Fetih bahwa dia adalah orang yang dimaksud oleh Rasulullah SAW di dalam hadits pembukaan konstantinopel.

4.    Selanjutnya, strategi yang dibuatnya begitu matang dan semangat yang begitu membara mengantarkan Al-Fetih dan tentaranya ke gerbang Konstantinopel. Al-Fetih berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan berjihad. Kemudian Al-Fetih membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW tentang pembukaan kota Konstantinopel. Sementara itu sebelum memulai berperang Al-Fetih dan para tentaranya melakukan dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Al-Fetih. Dia mulai melancarkan serangan untuk meruntuhan kota emas di dunia tersebut.Sosok Al-Fetih tidak lupa mengingatkan bahwa Allah selalu ada bersama dan menjadi saksi setiap perbuatan.Ketika dalam keadaan berperang Al-Fetih tidak lupa untuk selalu mengingatkan para tentaranya untuk beribadah kepada Allah.

5.    Hal itu membuktikanAl-Fetih berhasil menaklukan Konstantinopel pada saat dia berusia 21 tahun. Karena kerja kerasnya ia disegani dan dikagumi oleh para pemimpin seluruh dunia.Sultan Al-Fetih jatuh sakit setelah melakukan perjalanan menyerang Roma,Italia. Akhirnya Al-Fetih wafat pada tanggal 3 Mei 1481 M  karena radang sendi yang telah lama dia derita. Berita wafatnya sang Penakluk pun tersebar keseluruh penjuru dunia. Untuk menghormati jasanya Mustafa Kemal Ataturk membangun Masjid Al-Fatih tepat disamping makamnya.

6.    Sultan Muhammad Al-Fatih sosok yang tegas serta bijaksana. Sudah sebaiknya diteladani dan dikenang oleh manusia penjuru dunia. Perjuangannya dalam memajukan perkembangan Islam begitu mulia. Sosok yang telah dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.



Daftar Pustaka

http://www.biografiku.com/2009/12/biografi-sultan-muhammad-al-fatih.html?m=1 (diakses    pada tanggal 13-11-2017)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mehmed_IIII (diakses pada tanggal 13-11-2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar