Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 23 November 2017

BJ. HABIBIE “BAPAK TEKNOLOGI DAN DEMOKRASI INDONESIA”

(Disusun oleh : Annisa Dwi Ayuningrum)




  1. Bacharudin Jusuf Habibie lahir pada 25 Juni 1936 di Pare-pare, Sulawesi Selatan. Dia anak dari seorang ahli pertanian dari Gorontalo. Nama populer Bacharudin Jusuf Habibie adalah BJ Habibie. Di masa kecil BJ Habibie sudah menunjukkan kecerdasan dan semangatnya yang tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Fisika.
  2. BJ Habibie mempunyai Ayah yang bernama Alwi Abdul Jalil Habibie yang merupakan seorang ahli pertanian dari Gorontalo, sedangkan Ibunya bernama R.A Tuti Marini Puspowardojo yang berasal dari Yogyakarta. Pada tanggal 12 Mei 1962, Ia menikah dengnan Hasri Ainun Besari yang merupakan teman masa kesilnya. Keduanya kemudian dikaruniai dua orang anak, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
  3. BJ Habibie pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia Bandung atau yang sekarang lebih dikenal dengan Instirut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik mesin selama enam bulan. Setelah lulus ia mulai memepelajari tentang penerbangan di Universitas Delft di Belanda, namun karena masalah politik antara Indonesia dan Belanda, Ia kemudian melanjutkan studinya di Rhenisch Wesfalische Tehnicsche Hochscule Aachen, Jerman. Dengan mengambil spesialisasi konstruksi pesawat terbang sampai dengan S3. Dia menyelesaikan pendidikannya di Jerman pada tahun 1960-an dan mendapat gelar Diplom-Ingenieur.
  4. BJ Habibie tidak menyia-nyiakan gelar doktornya, ia bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969) sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang. Setelah itu, pada tahun 1969-1973 ia menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB.Atas kinerja dan kejeniusannya, 4 tahun kemudian, BJ Habibie dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihat Senior Bidang Teknologi untuk Dewan Direktur MBB 1978. Ia juga menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman terkemuka ini.
  5. Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir BJ Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Ia menjadi “primadona" di negeri Jerman dan ia pun mendapat kedudukan terhormat, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman.
  6. Selama bekerja di MBB Jerman, BJ Habibie menyumbang beragam hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teori yang ditemukan olehnya dikenal dalam dunia dirgantara seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem" dan “Habibie Method“.
  7. Pada tahun 1968, BJ Habibie mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Ada sekitar 40 insinyur Indonesia yang akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi darinya.Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman insinyur Indonesia untuk suatu saat dapat kembali ke tanah air dan membuat produk industri dirgantara, maritim dan darat secara mandiri.
  8. Dan ketika kala itu Presiden Soeharto mengutus Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui serta membujuk Habibie pulang ke Indonesia, ia langsung bersedia walaupun melepaskan jabatan dan posisi tingginya di Jerman.Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa yang sangat ia cintai.
  9. Pada tahun 1974 genap di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air.Ia pun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung di bawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi sampai tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, BJ Habibie masih sering perjalanan ke Jerman sebab masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.
  10. BJ Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada tahun 1978. Dan sejak saat itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap menjadi Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tidak hanya itu, ia juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.
  11. BJ Habibe selain berusaha bekerja keras dalam menjalankan teknologi penerbangan demi terciptanya teknologi dibidang kedirgantaraan dan rasa cintanya terhadap Indonesia sangat besar. Dia juga mendapat penghargaan yaitu Edward Warner Award dan Award Von Karman serta Ganesha Praja Manggala Bakti Kencana dari Institut Teknologi Bandung.
  12. BJ Habibie mewarisi kondisi penuh hiruk pikuk setelah pengunduran diri Soeharto akibat tata kelola yang salah pada zaman orde baru, sehingga menimbulkan berbagai kerusuhan dan disintegerasi sosial hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya yakni kembali mendapatkan sokongan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan sektor ekonomi. Ia juga membebaskan para tahanan politik dan meredakan kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
  13. Kemudian pada tanggal 22 Mei 2010 istri BJ Habibie yang bernama Hasri Ainun Besari meninggalkannya untuk selama-lamanya. BJ Habibie sangat sedih karena ditinggal oleh istri yang sangat ia cinta. Kemudian istrinya dimakamkan di Indonesia. Setelah kematian istrinya, BJ Habibie menulis buku berjudul Habibie-Ainun yang menceritakan hubungan keduanya sampai kematian Ainun.
  14. BJ Habibie memiliki sifat pekerja keras dan pantang menyerah dalam menggapai cita-citanya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia saking cintanya BJ Habibie terhadap negaranya. Sosok yang bersahaja dan dihormati yang sangat inspiratif juga patut dijadikan contoh para pemuda Indonesia dalam menggapai cita-cita.

    DAFTAR PUSTAKA

    https://notepam.com/biografi-bj-habibie/  (diakses pada 17 november 2017)
    http://www.infoakurat.com/2015/07/biografi-bj-habibie.html (diakses pada 17 November 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar