Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 26 November 2017

Raditya Dika - Sang Penulis yang Beranjak Menjadi Sutradara

DISUSUN OLEH: NAZDA AUREILYA OCTOVA


1.    Raditya Dika adalah seorang penulis, pelawak, actor, pemeran, model,dan sutradara yang berasal dari Indonesia. Dia lahir di Jakarta pada tanggal 28 Desember  1984 dengan nama Dika Angkasaputra Moerwani. Dia adalah orang yang berketurunan Batak bermarga Nasution. Dia merupakan anak pertama dari 5 bersaudara dari pasangan Joeslin Nasution dan Tetty Nasution.
2.    Radith mempunyai adik satu laki-laki dan tiga perempuan. Adik laki-lakinya bernama Edgar Romando Asa Putra Nasution dan adik perempuannya bernama Gianty Yuneztia Putri Nasution, Yuditha Asih Putri Nasution dan Kianty Yunaztia Putri Nasution.
3.    Saat  duduk dibangku kelas 4 SD. Dika meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk mengganti namanya menjadi Raditya Dika. Pergantian nama tersebut tidak secara resmi bahkan pada akte kelahiran masih tertulis dengan nama Dika Angkasaputra Moerwani. Pada saat Dika disuruh menuliskan namanya pada selembar kertas formulir oleh pihak sekolah Dika menuliskan namanya bukan seperti yang tertulis diakte tetapi menuliskannya sebagai Raditya Dika. Yang membuat ijazah SDnya berubah nama menjadi Raditya Dika.
4.    Tidak hanya saat SD, saat memasuki SMP ia menuliskan nama Raditya Dika mengikuti ijazah SD. Maka ia pun terdaftar di SMP Tarakanita 1 dengan nama Raditya Dika. Sejak itu, namanya dalam kehidupan pendidikan menjadi Raditya Dika. Ia juga akrab dipanggil Radith. Tidak hanya di ijazah, nama penggunaan nama Raditya Dika juga dipakai pada KTP dan SIM miliknya.
5.    Kemudian, Raditya Dika meneruskan pendidikannya di SMU 70 Bulungan. Dan melanjutkannya ke University of Adelaide di Australia. Kemudian pindah ke Indonesia yaitu Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan ilmu politik.
6.    Raditya Dika mengawali kariernya dengan menulis buku yang berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh tahun 2005. Buku tersebut menceritakan tentang kehidupannya saat ia masih berkuliah di Adelaide, Australia. Buku tersebut ditampilkan dalam format diary/buku harian. Seluruh cerita tesebut ada dalam blog pribadinya yaitu www.kambingjantan.com yang sekarang menjadi www.radityadika.com.
7.    Pada tahun 2006, ia menulis buku keduanya yang berjudul Cinta Brontosaurus. Buku keduanya ini menggunakan format cerita pendek yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung.
8.    Pada 29 Agustus 2007, ia menulis buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Bintang Biasa. Buku ini menceritakan tentang Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, hingga kutukan orang NTB.
9.    Pada April 2008 ia menulis buku keempatnya yang berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang. Kemudian terbit buku selanjutnya yang berjudul Marmut Merah Jambu (2010), Manusia Setengah Salmon (2011), dan Koala Kumal (2015).
10. Berkat novelnya yang laku dan mengundang banyak perhatian masyarakat akhirnya membuat para produser  tertarik untuk mengajaknya bermain film. Film yang pertama dimainkannya adalah Kambing Jantan The Movie dan Maling Kutang (2009). Kemudian ia membintangi filmnya dalam Cinta Brontosaurus (2013), Cinta Dalam Kardus (2013), Manusia Setengah Salmon (2013), Malam Minggu Miko The Movie (2014).
11. Tidak hanya melakukan peran dalam filmnya. Raditya Dika juga menjadi penulis scenario dan sutradara dalam beberapa filmnya yang berjudul Maling Kutang, Cinta Brontosaurus, Manusia Setengah Salmon, Malam Minggu Miko The Movie, Marmut Merah Jambu, dan Marmut Merah Jambu The Series.
12. Raditya Dika mengawali keinginannya untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangkan Indonesian Blog Awards dan juga pada saat ia meraih penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat.
13. Raditya Dika dalam melakukan penerbitan buku yang pertama banyak sekali penerbit yang menolak tulisannya. Dan akhirnya ada satu penerbit buku yang menerima tulisannya yaitu Gagasmedia. Sebenarnya, pada bulan pertama bukunya tidak laku. Namun, menurut Radith itu adalah resiko masuk genre baru.
14. Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan . Menurutnya, hambatan bukan hanya dari industry buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku lain yang tidak ada hubungannya sama sekali seperti dunia hiburan, makanan, dan lain-lain. Baginya hal seperti itu sudah lazim. Yang harus dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif.
15. Raditya Dika memilki sifat pekerja keras dan tidak putus asa. Walaupun, buku pertamanya memilki hambatan dalam proses pencetakan yang panjang dan banyak penerbit yang menolak namun ia tetap mencari penerbit lain yang akhirnya menerima tulisannya. Yang akhirnya membuat buku-buku yang ditulisnya dikenal oleh masyarakat. Sudah sepantasnya sosok ini menjadi panutan bagi semua orang dan bagi orang yang ingin mengawali kariernya sebagai penulis.



Sumber Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar