Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 27 November 2017

Hanum Salsabiela Rais – Muslim Penjelajah Eropa



Disusun oleh: Lia Lestari



  1.   Hanum Salsabiela Rais (lahir di Yogyakarta, 12 April 1982; umur 35 tahun) adalah mantan presenter berita Reportase di Trans TV. Ia merupakan putri dari Amien Rais, seorang tokoh reformasi di Indonesia dan dikenal luas masyarakat.
  2. Hanum menempuh pendidikan dasar hingga pendidikan atas di sekolah Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah itu, Hanum melanjutkan kuliah dan pendidikan profesi di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga memperoleh gelar dokter gigi pada tahun 2006.
  3. Hanum mengawali kariernya sebagai pembawa acara lepas di berbagai stasiun televisi di Yogyakarta. Tahun 2006, Hanum pun menerima tantangan untuk hijrah ke Jakarta dan meniti karier sebagai reporter di salah satu stasiun televisi swasta. Di stasiun TV ini, Hanum juga membawakan program berita harian Reportase sebagai presenter. 
  4. Hanum Salsabiela Rais telah mendapatkan penghargaan oleh IKAPI sebagai penulis terbaik. Dan juga buku-buku ciptaannya telah menjadi buku Best Seller dan juga sudah difilmkan. Mendapat apresiasi penuh dari masyarakat melalui karya-karyanya tersebut.
  5. Pada tahun 2008, Hanum diboyong suaminya ke kota Wina, Austria. Saat itulah Hanum memulai petualangannya di Eropa. Di negara ini, Hanum mendalami pendidikan bahasa Jerman sambil bekerja sebagai video host dan editor untuk program Podcast Executive Academy, Universitas Ekonomi dan Bisnis, Wina. 
  6.  Selama di Eropa, Hanum sempat menjadi salah seorang kontributor dan jurnalis responden salah satu berita portal terbesar di Indonesia. Hanum juga pernah membawa ayahnya untuk berceramah ke beberapa kampus di Eropa.
  7. Walau cukup lama berada di Eropa, Hanum masih menyadari bahwa dirinya adalah muslimah yang memiliki kewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemampuannya. Menurut Hanum, berdakwah itu tidak mesti berceramah di depan banyak orang dan menyampaikan ayat-ayat al-Quran, karena setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas yang berbeda-beda.
  8. Kesulitan Hanum sebagai muslim yang minoritas di Eropa memanglah tidak sedikit. Selain perbedaan budaya dan adat, tak jarang pula ia dibeda-bedakan oleh masyarakat sekitar. Pernah waktu itu ia ditolak pekerjaannya karena ia menggunakan hijab dan suaminya yang harus meninggalkan sholat jum’at ketika sedang menempuh pendidikan disana
  9. Ada sebuah pengalaman yang membuat Hanum mengubah pandangan teman-temannya di Eropa terhadap muslim, terutama seorang muslimah. Saat itu, Hanum diundang ke sebuah pesta temannya. Layaknya sebuah pesta di Eropa, hampir di setiap sudut menyajikan minuman beralkohol. Hanum dan Rangga, suaminya, menolak ketika disuguhkan minuman beralkohol tersebut.  
  10. Hanum Salsabiela Rais sangat memotivasi khalayak ramai. Ia pantas dijadikan tokoh idola karena kisahnya yang menginspirasi banyak orang. Tentang bagaimana ia mempertahankan harga dirinya sebagai muslim yang sejati dengan mempertahankan hijabnya di negara yang minoritas muslim. Buku-buku yang sudah ia terbitkan kini menjadi buku Best Seller dan juga film-filmnya. Karena melalui karyanya, banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Seperti bukunya yang berjudul “ Menapak Jejak Amien Rais: Persembahan Seorang Putri untuk Ayah Tercinta.” Bagaimana ia menceritakan tentang kepemimpinan ayahnya, Amien Rais. Dan juga buku-bukunya yang lain, seolah menjadi dakwah untuk kita semua. Bagaimana ia  mengubah pandangan islam di mata khalayak ramai. Dan juga membuat kita menjadi terinspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 
 

Daftar Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar