Disusun Oleh : Nuraini
Judul : Ketika Cinta Bertasbih
Tahun
Rilis : 11 Juni 2009
Sutradara : Chaerul Umam
Pemain :
1.Kholidi
Asadil Alam sebagai Abdullah Khairul Azzam
2.Oki
Setiana Dewi sebagai Anna Althafunnisa
3.Andi
Arsyil Rahman sebagai Furqon Andi Hasan
4.Alice
Sofie Norin sebagai Eliana Pramesty Alam
5.Medya
Safira sebagai Ayatul Husna
6.Deddy
Mizwar sebagai KH. Luthfi Hakim
7.Niniek
L. Karim sebagai Ibu Malikatun
8.Habiburrahman
El Shirazy sebagai Ustadz Mujab
9.Rahmi
Nurullina sebagai Lia Humaira
10. Didi
Petet sebagai Pak Ali
Orientasi
Film
“Ketika Cinta Bertasbih” adalah film asal Indonesia bergenre drama islami dan
dirilis pada tanggal 11 juni 2009 serta diputar 7 negara (Brunei, Malaysia, Singapura,
Hongkong, Taiwan, Mesir, dan Australia). Film ini diadaptasi dari novel mega
best seller Asia karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul yang sama dan film
ini diproduksi oleh Sinemart Pictures
. Film ini dibintangi oleh pemain utama yang diseleksi melalui audisi. Kholidi
Asadil Alam sebagai Khairul Azzam dari Pasuruan, Oki Setiana Dewi sebagai Anna
Althafunnisa dari Batam, Alice Sofie Norin sebagai Eliana Pramesty Alam dari
Jakarta, Andi Arsyil Rahman sebagai Furqon Andi Hasan dari Makassar, dan Madya
Safira sebagai Ayatul Husna dari Bandung adalah peserta yang berhasil membuat
dewan juri Didi Petet, Neno Warisman, Chaerul Umam, dan Kang Abik terpukau
serta menyisihkan lebih dari 6.000 peserta. Film yang berdurasi 120 menit ini
berkisah kehidupan seorang pria bernama Khairul Azzam merupakan mahasiwa
Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar, Mesir. Kerja keras Khairul
Azzam menuntut ilmu serta menemukan jodohnya dengan tetap teguh berpedoman
kepada ajaran agama.
Tafsiran Isi 1
Azzam adalah seorang mahasiswa asal Solo, Jawa
Tengah yang kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir. Azzam menjadi tulang
punggung keluarga sejak ayahnya meninggal dan menghidupi ibu serta 3 orang adiknya. Azzam rela menjadi pedagang
tempe dan baso agar dapat mengirimkan uang untuk keluarga dikampung. Akibatnya,
kuliah S1-nya hampir 9 tahun. Tetapi, Azzam bukan dari pedagang tempe dan baso
biasa, langganannya adalah pejabat KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di
Mesir dan tokoh agama terpandang asal Indonesia di Mesir. Situasi inilah yang
mempertemukan Azzam dengan Eliana anak dubes RI di Mesir. Azzam dan Eliana
saling memilki perasaan, tetapi Azzam jenuh dengan sifat dan karakter Eliana
yang jauh dari nilai-nilai islami. Disisi lain, secara tidak sengaja Azzam
bertemu dengan Anna dan Erna di bus kota. Anna dan Erna baru saja lulus S1 di
Alexandria dan melanjutkan S2 dibidang syariah Al-Azhar. Anna dan Erna ingin
membeli buku di Darut Tauzi tetapi tidak mengetahui lokasinya. Akhirnya, Anna
bertanya letak toko buku kepada Azzam yang sedang duduk di seberang kanannya. Setelah
beberapa saat kemudian, ketika Azzam pulang setelah membeli kedelai di pasar, Azzam
bertemu dengan Anna dan Erna yang tampak panik di pinggir jalan. Ternyata Erna
mengalami pencurian sehingga mereka tidak bisa pulang. Sementara buku-buku yang
baru saja dibeli Anna juga tertinggal di dalam bus. Azzampun menolong mereka
serta berhasil mendapatkan kembali buku-buku Anna. Kejadian ini membuat Anna
menyukai Azzam, walaupun keduanya belum pernah mengenal satu sama lainnya.
Tafsiran Isi 2
Azzam mencari tahu mengenai Anna
dari sopir Eliana yang bernama Pak Ali. Pak Ali menceritakan kepada Azzam bahwa
Anna adalah putri seorang kyai pemilik pondok pesantren terkenal di Solo.
Mendengar cerita dari Pak Ali, Azzampun merasa tertarik dan berniat melamar
Anna. Ketika ingin melamar Anna, Azzam mendapatkan kabar bahwa Furqon sahabat
dekat Azzam sudah melamar Anna terlebih dahulu. Dan akhirnya Azzam mencoba
mengikhlaskan Anna dengan berpasrahkan diri kepada Allah.
Tafsiran Isi 3
Film ini memiliki pesan moral yang
dapat diambil yaitu bekerja keras, keikhlasan dan pengorbanan. Setiap ada
peluang sedikit untuk melakukan bisnis pasti dimanfaatkan oleh Azzam secara
baik tidak peduli dengan resiko yang tinggi, asal ada kemauan pasti ada jalan.
Azzam merupakan kakak yang sangat peduli terhadap ibu dan adik-adiknya,
walaupun harus mengorbankan kuliah untuk bekerja, Azzam bangga karena pada
akhirnya dapat menghantarkan adik-adiknya menggapai cita-cita. Husna adik pertama
berhasil menjadi psikolog dan penulis terbaik nasional. Lia adik kedua berhasil
lulus PGSD dan menjadi guru favorit di SDIT Al-Kautsar Solo .Dan Sarah adik
bungsu, hampir khatam Al-Qur’an di pesantren Kudus. Sosok seorang Azzam sebagai
kakak mencerminkan besarnya kasih sayang dan pengorbanan kepada adik-adiknya.
Sifat keikhlasan yang sangat luar biasa dalam diri seorang Azzam untuk berusaha
mengikhlaskan Anna untuk sahabatnya Furqon.
Tafsiran Isi 4
Makna cerita dari film ini adalah bekerja keras,
keikhlasan, dan pengorbanan dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan dan
rintangan dengan semangat pantang menyerah
serta senantiasa bertawakal kepada Allah.
Tafsiran Isi 5
Film ini dapat dirujuk untuk remaja dan dewasa dalam
menghadapi berbagai persoalan masalah dan rintangan dalam menghadapi kehidupan
serta mengajarkan nilai-nilai islami yang harus dipegang teguh dalam diri
seorang muslim.
Evaluasi
Film “Ketika Cinta Bertasbih” adalah film terlaris di
Indonesia pada tahun 2009 dengan jumlah penonton sebanyak 3.100.906. Biaya produksi film ini lebih dari Rp 20
milyar yang disiapkan oleh rumah produksi Sinemart
Pictures dan memperoleh pendapatan sebesar Rp 93 milyar. Film ini juga
dikemas secara sempurna. pemandangan asli Mesir yang disisipkan cukup banyak diawal
film. Pemandangan Laut Merah, Piramida, dan Sungai Nil sangat menarik untuk
dilihat. Film ini mendapatkan respon yang sangat baik dari penonton karena 90%
cerita sama dengan novel dan penjiwaan dari aktor yang sangat mendalam membuat
penonton tidak jenuh.
Tidak pernah luput dari kekurangan film ini juga memiliki
beberapa kekurangan. warna frame atau tone film dibuat sedikit redup dengan
dominasi warna kuning. Hal ini membuat film nampak klasik atau jadul.
Rangkuman
Film “Ketika Cinta Bertasbih” adalah kisah perjuangan
Azzam dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan dan rintangan dengan
semangat pantang menyerah serta senantiasa
bertawakal kepada Allah. Film ini mengajarkan bagaimana nilai-nilai moral
dalam islam penting diterapkan setiap diri seorang muslim dengan berpedoman
kepada Al-Quran dan hadist. Maka film ini layak ditonton karena memiliki pesan
moral yang sangat mendalam pada setiap karakter tokoh.
Sumber
http://Zidtihilma.blogspot.co.id/2013/10/analisis-novel-ketika-cinta-bertasbih-1.html?m=1
http://www.tulismenulis.com/resensi-novel-ketika-cinta-bertasbih-bagian-1/
http://10 film indonesia dengan pendapatan terbesar sepanjang masa-bookmyshow indonesia blog.htm
http://5 film Indonesia terlaris dengan jumlah penonton yang luar biasa.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar