Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 01 Mei 2017

BADAI PASIR



Disusun Oleh: Rio Aldyansyah

Pernyataan Umum: 
            Badai pasir adalah fenomena meteorologi yang umum di wilayah arid dan semi-arid. Badai pasir antara lain disebabkan oleh meningkatnya kecepatan angin dalam suatu wilayah yang luas. Badai pasir umumnya terjadi pada tanah yang kering. Badai pasir dapat memindahkan keseluruhan bukit pasir dan membawa pasir dalam jumlah besar sehingga tepi badai dapat menyerupai dinding pasir setinggi 1,6 km. Badai pasir di gurun Sahara dalam bahasa setempat dikenal dengan simoom atau simoon (sîmūm, sîmūn). Haboob (həbūb) adalah badai pasir di wilayah Sudan sekitar Khartoum.

Urutan Sebab akibat:
Badai pasir disebabkan oleh angin kencang yang meniup tanah halus atau pasir, dan karena saking banyaknya materi yang berterbangan mengakibatkan pandangan agak terganggu/menurun. Selain itu, di daerah gurun biasa terjadi beberapa kali dalam setahun, badai pasir akan makin banyak terjadi karena hawa panas diatas gurun yang menyebabkan atmosfir bawah menjadi tidak stabil. Ketidak stabilan udara ini bercampur dengan udara di tengah troposphir bergerak kebawah, dan membuat angin kencang di permukaan.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, Prof Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, sampai sekarang belum ada data ilmiah tentang dampak yang terjadi di Saudi Arabia. Namun, berdasarkan penelitian tentang badai-badai pasir di tempat lain dan di waktu-waktu yang lalu, ada dua hal yang bisa disampaikan. "Kandungan badai pasir dapat berupa partikel padat, toxin, virus atau bakteri, serta bahan lain seperti sulfur, logam berat, karbon monoksida dan mungkin juga bahan pestisida," kata Prof Tjandra dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (9/9/2015). Maka dari itu, akibat badai pasir antara lain berupa batuk, pilek, keluhan mengi, serangan asma akut, iritasi mata, sakit kepala, nyeri badan, gangguan tidur, dan gangguan psikologis. 
Masyarakat yang hidup di daerah pesisir dan rawan akan bencana ini, bisa melakukan beberapa tindakan persiapan menghadapi badai dan angin topan, yaitu, Menyadari risiko dan membuat rencana pengungsian – mengetahui risiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan persiapan dan pencegahan ini, menguatkan atap rumah dengan mengikat atap dengan baik.
Pada saat peringatan akan adanya badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu senter dengan persediaan batereinya, dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.

Daftar pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar