Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 27 November 2015

Raditya Dika : Sang Pemuda Penulis Buku Jenaka (Kambing Jantan


Disusun Oleh : Sari Rahayu

  1. Raditya Dika dikenal sebagai penulis novel dan juga komika (Stand up Comedy) Bernama lengkap Dika Angkasaputra Moerwani. Lahir di Jakarta, 28 Desember 1984. Radit memulai karirnya sebagai penulis melalui blog pribadinya.
  2. Radit menulis buku pertamanya yang mengangkat dirinya berjudul Kambing Jantan sebuah catatan harian pelajar bodoh tahun 2005 dan masuk kategori best seller. Di buku pertama ini menceritakan Radit saat kuliah di Adelaide, Australia. Kisah – kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format diary.
  3. Radit menulis buku keduanya yang berjudul Cinta Brontosaurus pada tahun 2006. Cerita – cerita dalam buku ini berasal dari keseharian Radit, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radit yang sepertinya selalu tidak beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radit mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radit memerhatikan kucing persianya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.
  4. Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Bintang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Yang menceritakan Radit pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radit dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.
  5. Buku keempatnya yang berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang. Terbit pada bulan April 2008. Perjalanan dan Pemikiran Radit mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Radit juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat.
  6. Dari pengalaman itu, ia cetak (print out) tulisan- tulisannya di blog kemudian ia tawarkan naskah cetakan itu ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudia ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.
  7. Ia juga bermain film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan The Movie. Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radit mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009.
  8. Pada bulan Oktober 2011 Raditya Dika mengumumkan melalui situs resmi pribadinya bahwa bukunya yang berjudul Manusia Setengah Salmon akan terbit tanggal 24 Desember 2011. Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan – bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radit adalah resiko masuk dalam genre baru. Radit meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radit
  9. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menurut Radit, dalam menulis tidak serta – merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit
  10. Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
  11. Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radit, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain.
  12. Radit kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune. Radit bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.
  13. Berkat adanya Raditya Dika, komedi tunggal Indonesia tidak lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa komedi itu sebagian dari hidupnya. Karena komedi bisa membawa karirnya ke jenjang yang lebih baik. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar