Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 27 November 2015

Ki Hajar Dewantara – Bapak Pendidikan Nasional Indonesia

Ki Hajar Dewantara – Bapak Pendidikan Nasional Indonesia 

Di susun oleh :Leni Siti Wahyuni



1.  Raden Mas soewardi soerjaningrat yang biasa dikenal dengan sebutan Ki Hajar               Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 mei 1889. Ki Hajar Dewantara berasal dari     lingkungan keluarga pakualam, putradari GPH soerjaningrat ,dan cucu dari pakualam III       dan dia dibesarkan dilingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Saat genap berusia 40 tahun  Raden Mas soewardi soerjaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara hal ini            dimaksud supaya kihajar dewantara dapat bebas dengan rakyat baik fisik maupun hatinya.

2. Ki Hajar Dewantara bersekolah di Europeeschelagere school (ELS) pada saat itu                  merupakan sekolah dasar pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah lulus dari  ELS ,kemudian beliau bersekolah di STOVIA (Sekolah Dokter Bumi putera ) namun tidak      tamat di sekolah tersebut karena sakit.

3.  Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai wartawan dan penulis diberbagai surat kabar dan         dia kenal penulis yang handal. Tulisan - tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotic     sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

4. Selain bekerja sebagai seorang wartawan dan penulisan , Ki Hajar Dewantara juga aktif       dalam berbaga iorganisasi social dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO)                 tahun1908 ,ia aktif diseksi propaganda untuk menyosialisasikan dan  menggugah                 kesadaran masyarakat Indonesia  pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan         kesatuan dalam berbangsa  dan bernegara. Kemudian pada tanggal 25 desember 1912,       bersama Douwes Dekker dan Dr. Ciptomangoenkoesmo (tigaserangkai) mendirikan              IndischePartij (partai politik pertama yang beralirannasionalisme Indonesia ) yang                  bertujuan mencapai indonesia merdeka.

5. Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pada tanggal 11 maret 1913 pemerintah kolonial Belanda menolak pendaftaraan itu karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalis dan kesatuan rakyat untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.

6. Pada bulan November 1913, Ki Hajar Dewantara membentuk komite Bumi poetera yang bertujuan untuk menyampaikan kritik terhadap pemerintah Belanda dengan menerbitkan tulisan yang berjudul Alklk Eens Nederlander  Was ( Seandainya Aku Seorang Belanda ) dan ketika pemerintahan Hindia Belanda berniat mengumpulkan sumbangan dari pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Perancis timbul reaksi dari kalangan nasionalis termasuk Ki Hajar Dewantara. Kemudian ia menerbitkan tulisannya lagi yang berjudul Een voor Allen maar Ook Allen voorEen (satu untuk semua, tetapi semua untuk satu juga).

7. Akibat karangannya pemerintah kolonial Belanda menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap tiga serangkai. Meraka diasingkan kepulau Bangka (atas permintaan sendiri). Namun , Douwes Dekker dan Tjiptomangoenkoesoemo, memperotes dana khirnya mereka bertiga diasingkan ke Belanda pada tahun 1913 karena disana mereka bisa mempelajari banyak hal dari pada didaerah terpencil. 

8. Pada tahun 1918, Ki Hajar Dewantara kembali ketanah air .ditanah air ia semakin mencurahkan perhatian dibidang pendidikan sebagai dari alat perjuangan meraih kemerdekaan. Pada tanggal 3 juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah sekolah perguruan Nasional Taman Siswa ( National Onderwijs Instittut Taman Siswa). Perguruan ini sangat menekan pendidikan rasa kebangsaan kepada pribumi agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintangi dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Namun kegigihan memperjuangkan haknya ,sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.

9. Selama mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Taman Siswa, Ki Hajar               Dewantara juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik         kependidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Melalui tulisa - tulisan itulah dia     berhasil meletakan dasar-dasar pendidikan nasional bagibangsa Indonesia.

10.  Ki Hajar Dewantara dipercaya oleh presiden soekarno untuk menjadi mentri pendidikan        dan kebudayaan yang pertama. Padatahun 1957, Ki Hajar Dewantara mendapat kan            gelar  Doktor Honori Klausa dariUniversitas Gajah Mada.

11. Dua tahun setelah mendapat kan gelar itu ,tepatnya pada tanggal 28 april 1959 Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta. Dimakamkan di Taman Wijaya Brata, makam untu kkeluarga Taman Siswa. 

12. Ajaranya yakni tut wurihandayani (di belakang memberi dorongan),ing madya mangunkarsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa),ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan) akan selalu menjadi dasar pendidikan di Indonesia dan menjadi slogan kementrian pendidikan nasional.

13. Untuk mengenang jasa-jasa Ki Hajar Dewantara pihak penerus perguruan Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya,Yogyakarta untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara.

14.Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karyanya sebagai pendiri Taman Siswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat menyurat semasa hidup Ki Hajar Dewantara sebagai jurnalis , pendidik,budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikro film dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.

15. Kini nama Ki Hajar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak pendidikan nasional) yang tanggal kelahirannya 2 mei di jadikan hari Pendidikan Nasional , tetapi juga di tetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan presiden RI No.305 Tahun 1959,tanggal 28 november 1959.

                       http://profil.merdeka.com/indonesia/k/ki-hajar-dewantoro/

diakses 10 november 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar