Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 20 November 2015

Biografi WR Supratman- Sang Pencipta Lagu “Indonesia Raya

Oleh : Riska Aprilia

1.    WR Soepratman atau Wage Rudolf Soepratman lahir tanggal 9 Maret 1903, di Jatinegara Jakarta. Anak dari seorang sersan di Batlyon VIII yang bernama Senen. WR Soepratman Tujuh bersaudara. Kakanya yang juga ikut menorehkan sejarah kesuksesan beliau adalah Roekitjem bersuamikan seorang Belanda yang bernama Williem Van Eldik.
2.    Saat Wr soepratman berumur 11 tahun, ia ikut kakanya tinggal di Makassar. Disekolahkan oleh kakak iparnya. Mendalami bahasa Belanda selama 3 tahun berlanjut ke Normaalschool. Telah menamatkan pendidikannya, ia lalu menjadi guru di Sekolah Angka 2. Pada tahun 1925 ijazah Klein Ambtenaar miliknya keluar.
3.    Setelah keluar dari guru di sekolah Angka 2, WR Soepratman kemudian bekerja di sebuah perusahaan dagang di Ujung Pandang. Kemudian beralih profesi menjadi wartawan surat kabar Kaoem Muda di Bandung dan berpindah ke surat kabar Sin Poo di Jakarta. Pada saat itulah, WR Soepratman banyak bergaul dengan tokoh pergerakan nasional.
4.    Dari hubungannya dengan tokoh-tokoh nasional tersebut, ia menuliskan kebencian pada sebuah buku karangannya yang berjudul Perwana Desa dan dilarang beredar oleh Belanda. Kemudian berpindah tugas ke kota Singkang, namun kemudian WR soepratman mengundurkan diri dari wartawan dan kembali pulang kerumah kakanya Roekitjem di Makassar.
5.    Belajar musik dari sang kakak dan memabaca buku-buku musik  milik kakanya. WR Soepratman menunjukan kemampuannya dengan bisa dapat mengubah lagu. WR Soeprtaman membaca majalah yang isinya menantang para ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Merasa tertantang, WR Soepratman lalu mengubah lagu yang kemudian pada tahun 1924 terciptalah lagu “Indonesia Raya” karyanya.
6.    Lagu Indonesia raya pertama kali di perdengarkan pada saat kongres pemuda II tahun 1928 untuk menjaga kondisi politik saat itu lagu tersebut di perdengarkan secara instrumental. Setelah kongres itu, lagu Indonesia raya selalu diperdengarkan di kongres politik dan kongres nasional lainnya.
7.    Belanda khawatir akan efek persatuan dari lagu itu, mereka selalu memburu WR Soeprtaman. Selalu menghindar dari kejaran Belanda akhirnya WR Soepratman jatuh sakit di Surabaya, selama sakit ia telah menciptakan lagu “Matahari Terbit” pada tahun 1938, kemudian menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu NIROM dan membuatnya benar-benar ditangkap dan dijebloskan di Penjara Kalisosok Surabaya.
8.    WR Soepratman akhirnya jatuh sakit karena mendapat tekanan fisik serta psikis diburu Belanda dan meninggal dunia pada tanggal 17 agustus 1938 tepatnya di Surabaya dan dimakamkan secara Islam di Makam Umum Kapasan.
9.    WR Soepratman telah berjasa membuat lagu yang dapat menyatukan rakyat Indonesia dan mengobarkan semangat juang Indonesia Merdeka. Namun WR Soepratman sendiri tidak dapat menikmati kemerdekaan itu, karena meninggal lebih dulu. Dan WR Soepratman tidak pernah menikah atau memiliki anak angkat sekalipun. Hidupnya diabadikan untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui lagu.
10. Sebelum meninggal, WR Soepratman menulis surat yang berisi :
“Takdirku sudah begini. Inilah yang diinginkan pemerintah Hindia Belanda. Biarlah saya meninggal, Indonesia pasti merdeka”
11. Karya WR Soeprtam yang lainnya :
·         Kebangsaan Indonesia Raya (1928)
·         Indonesia Ibuku (1928)
·         Bendera Kita Merah Puith (1929)
·         Raden Ajeng Kartini (1929)
·         Lagu Mars Kepanduan Bangsa Indonesia (1930)
·         Di Timoer Matahari (1931)
·         Mars Parindra (1937)
·         Mars Surya Wirawan (1937)
·         Matahari Terbit (1938)
·         Selamat Tinggal (1938) belum terselesaikan
·         Mengarang buku-buku seperti Perawan Desa, Dara Moeda, Dan Kaoem Panatik (1929)
12. Pada tanggal 26 Juni 1958 dikeluarkan Kepres No 44/1958 yang isinya menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
Daftar Pustaka

Diakses pada 10 November 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar