Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 26 November 2015

Lord Baden-Powell Of Gill Well – Bapak Pandu Sedunia

Disusun Oleh: Rochmawanti 



11. Robert Stephenson Smyth Baden-Powell dilahirkan di London, Inggris, pada tanggal 22 Februari 1857.  para pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan Baden-Powell. Nama kecil Baden-Powell adalah Ste, Stephe atau Stephenson ( paling sering dipanggil steevie). Dan baru dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert, setelah mendapat gelar kesatria dari Raja Inggris.

2. Ayah dari Baden-Powell adalah Prof. Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di Universitas Oxford, Inggris. Dan Ibu dari Baden Powell adalah Henrietta Grace Smyth. Baden-Powell mempunyai Sembilan orang saudara, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher. Dan Baden-Powell ditinggal oleh Ayahnya pada tanggal 11 Juni 1860 pada usia 3 tahun. Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri.
3.    Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell ke Charterhouse School pada tahun 1870. Di Charterhouse, Baden-Powell sangat pandai dalam belajar sehingga Baden-Powell meraih beasiswa. Di Charterhouse School, Baden-Powell mendapat julukan lainnya, yaitu ‘Bathing-Towel’.
4.    Pada usia 19 tahun Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Dan akhirnya Baden-Powell bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu letnan.
5.    Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Selain itu Baden-Powell mempunyai sahabat yang paling dekat yaitu Kenneth Mc. Laren. Setelah sempat berpindah-pindah. Baden-Powell akhirnya bertugas di Mafeking, pedalaman Afrika selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden-Powell menjadi terkenal dan dianggap pahlawan oleh bangsanya, karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei 1900). Karena jasa-jasanya tersebut, pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral. Selama bertugas di Afrika Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalamannya semakin bertambah. Dan karena keberaniannya Baden-Powell sempat mendapatkan julukan dari suku-suku primitive sebagai IMPEESA yang artinya Serigala yang tak pernah tidur. Hal ini disebabkan karena kewaspadaan, kecekatan dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakannya mencuri kalung manik-manik milik raja Dinizulu).
6.    Pada tahun 1901, Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan di sambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian Baden-Powell sempat menulis pengalamannya dalam buku Aids To Scouting. Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan umumnya, dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di  Paula Brownsea (Brownsea Island).
7.    Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah karya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan. Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Dan mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia. Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun 1912, dan dikarunia tiga orang anak yaitu Peter, Heather, dan Betty.
8.    Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920). Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World (Bapak Pandu Sedunia). Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V.
9.    Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia. Baden-Powell beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang dicintainya, Afrika. Dan Baden-Powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941.
10. Dari kisah hidup Baden-Powell di atas, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Dan Kita Semua dapat menirukan sifat Baden-Powell yang bisa Hidup Mandiri. Tidak salah jika Baden-Powell dianggap sebagai tokoh universal atau milik semua bangsa. Gerakan kepanduan yang beliau dirikan sekarang telah menjadi satu organisasi besar yang mempunyai jumlah anggota yang tersebar di seluruh dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar