Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 14 Juni 2019

THE SCENT OF SAKE

Disusun oleh : Syahrul Priyatna

Pembuat Sake dan Cinta Segitiga”
Penulis : Joyce Lebra

                                                                   Identitas novel
                                                 Judul : THE SCANT OF SAKE (NOVEL)
                                                 Jenis Buku : Novel / fiksi
                                                 Penulis : JOYCE LEBRA
                                                 Penerbit : Gagasmedia
                                                 Tahun Terbit : 2013
                                                 Jumlah Halaman : IV + 548 Halaman
                                                 ISBN : 9780061770890
                                                 Harga Novel : Rp 69.000

Debut Lebra adalah novel biografi Rie, pewaris tunggal House of Omura, keluarga
pembuat sake di Jepang abad ke-19. Meskipun Rie menunjukkan tanda-tanda
menjadi pengusaha wanita yang lihai, dia tidak diizinkan masuk ke tempat
pembuatan bir, yang berarti bahwa calon suaminya akan memikul tanggung jawab
tunggal untuk masa depan bisnis keluarga. Ketika Rie bertunangan dengan Jihei
melawan keinginannya, ibunya mengatakan kepadanya bahwa dasar dari
perkawinan yang sukses adalah untuk "membunuh diri sendiri" dan melepaskan
kebutuhan dan keinginannya sendiri demi kepentingan suaminya. Sayangnya
untuk Rie, suaminya adalah peminum berat yang tidak berniat untuk melepaskan
hubungannya dengan O-Toki, seorang geisha. Meskipun Rie berada di bawah
tekanan untuk menghasilkan ahli waris, perhatian Jihei terfokus pada O-Toki, dan
dia segera menemukan dirinya merawat putra suaminya dengan kekasihnya.
Meskipun Jihei secara lahiriah bertanggung jawab atas House of Omura, Rie
adalah otak di balik operasi, membuat keputusan bisnis yang penting, dan
seringkali berisiko,. Dinasti yang dia teruskan, baik dengan anak-anaknya sendiri
dan mereka yang lahir dari kekasih Jihei, sangat hebat.
Perjuangan Rie untuk mempertahankan "dirinya" tetap hidup meskipun ada
tekanan sosial untuk tunduk kepada suaminya membuat bacaan yang menarik.
Ada cukup banyak diskusi bisnis untuk menetapkan tahap realistis untuk aksi novel
ini, tetapi Lebra tidak terjebak dalam detail teknis dari proses pembuatan sake.
Politik era, baik di tingkat lokal dan nasional, disebutkan, tetapi fokus novel tetap
pada Rie dan tempatnya dalam bisnis keluarga. Walaupun narasinya mudah
diikuti, bebera`pa perubahan tiba-tiba ke depan beberapa tahun ke depan bisa
membingungkan, dan sejumlah besar karakter, banyak dengan nama yang mirip,
membutuhkan waktu untuk memilah-milah. Secara keseluruhan, sebuah novel
yang menyenangkan bagi pembaca yang menghargai kisah kehidupan dan
perjuangan wanita
Alurnya jelas, sehingga membuat para pembaca seperti ikut merasakan suasana
sesuai dengan isi cerita. Menceritakan tentang Seorang Wanita Yang Menjadi
Tulang Punggung Keluarga dan menjadi Kepala Suku, Isi dari novel tersebut
menggunakan kata-kata yang sederhana, sehingga pembaca lebih mudah
memahami novel tersebut.
Ada beberapa kata yang menggunakan bahasa Jepang, sehingga membuat
bingung pembaca dalam memahami kata-kata tersebut Tetapi ada Artinya di
dalam Novel Tersebut, Isinya (Hibachi) Perangkat Pemanas Tradisional Jepang,(
Tatami) Jenis Tikar Yang digunakan Sebagai Bahan Lantai tradisional gaya
jepang.
Novel karya Joyce Lebra, sang pengarang, merupakan profesor dari Universitas
Colorado yang mendalami budaya Asia, terutama Jepang. Buku ini merupakan
fiksi, meski beberapa bagian dalam novel terinspirasi dari kisah nyata. Gaya
bertutur Joyce ringan, namun cenderung datar.
Tidak ada twist yang begitu kentara dalam novel ini. Gaya bertutur ini lah yang
mungkin menyebabkan pembaca bosan pada pertengahan hingga menuju akhir
cerita. Selain itu, Joyce juga memilih ending yang terlalu manis untuk kisah hidup
Rie yang sebetulnya cukup berliku ini.
Begitupun, novel ini merupakan sebuah cerita yang patut dibaca. Novel ini
menambah wawasan mengenai budaya Jepang, dan memberi pelajaran
bagaimana uletnya mereka dalam berusaha. Selain itu, membaca novel ini
melahirkan suatu kesyukuran.
Bahwa kita (perempuan) yang lahir jauh setelah masa hidup Rie harus
mengembangkan diri seluas-luasnya. Sebab kita hidup dengan batas-batas dan
pengecualian yang nyaris tak ada lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar