Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 13 Juni 2019

Petualangan Ikal dan Arai di Eropa dalam Novel "Edensor"

DISUSUN OLEH DHEA AMANDA


Judul Buku: Edensor
Jenis Buku: Novel
Genre: Fiksi – Roman
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: PT. Sastra Bentang Pustaka 
Cetakan: Mei 2007
Bahasa: Indonesia
Tebal Buku: XII + 306 halaman 
Dimensi Buku (P x L): 20,5cm x 14 cm

Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan keberuntungan (magical bridge) yang menghantar mereka pada penjelajahan panjang di tanah-tanah mimpi, menjadi sebuah kunci yang telah membuka kotak pandora yang berisi mimpi-mimpi masa kecil mereka. Sebuah kerinduan untuk berbuat sesuatu bagi tanah kelahiran, memberikan kebanggaan bagi orangtua dan menyelesaikan mimpi-mimpi para sehabat yang telah terenggut oleh keterbatasan dan jerat kemelaratan.          
            Universitas Sorbonne Perancis, telah menghantar mereka pada pertemuan dan persahabatan dengan mahasiwa dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan bangsa eropa yang terkenal intelektual, dinamis dan efisien telah menunjukkan pada berbagai realita betapa rendahnya kualitas serta sistem pendidikan bangsa Indonesia. Hanya semangat dan tekad yang kuat yang mampu menghantar mereka pada sebuah keberanian untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan yang modern. Kesenjangan tingkat pemahaman dan pengetahuan mengharuskan dua sobat karib ini berjuang untuk menyelesaikan pendidikan mereka.
             Keindahan benua eropa dan gemerlapnya dunia malam kota Paris memberikan daya tarik bagi siapapun yang melihatnya. Namun, tradisi dan etika back packer Kanada sangat menarik perhatian ikal bahkan lebih menarik dibadingkan Katya. Mahasiswi jerman yang telah menolak cinta banyak pemuda dan memilih ikal menjadi kekasihnya. Meskipun pada akhirnya perbedaan makna tentang mencintai telah membawa mereka kembali pada jalinan pertemanan. Kerinduan ikal pada A Ling, perempuan masa kecil yang sangat dicintainya telah menguakkan kembali ingatannya tentang Edensor. Sebuah desa khayalan pada sebuah novel pemberian A Ling, karya Herriot yang berjudul Seandainya Mereka Bisa Bicara.
               A Ling menandai cerita tentang keindahan Desa Edensor dalam novel itu, kubaca bagian itu berulang-ulang. Desa khayalan itu seakan membuka jalan rahasia dalam kepalaku, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar dalam hidupku, untuk menemukan A Ling, untuk menemukan diriku sendiri. (Edensor, hal 162)              
                Hamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa ikal bekelana ke setiap sudut desa. Desa khayalan yang telah membuka jalan rahasia dalam kepala ikal, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar untuk menemukan A Ling, untuk menemukan cinta dan diri sejatinya. ikal dan Arai berencana untuk melakukan perjalanan keliling benua Eropa mengikuti tradisi para pengelanan back packer Kanada. Rencana perjalanan panjang ini mendapat respon yang serius dari para sahabat, yang akhirnya dijadikan sebagai ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk menahklukkan tantangan. Penjelajahan panjang menjelajahi benua eropa dengan bermodal semangat dan keberanian. Perjalanan dimulai dari kota Paris Perancis melintasi benua Eropa dan berakhir di Spanyol. Pencarian ikal akan cinta masa kecil telah membawa mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua Eropa hingga Tunisia, Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Rasa lapar, kelelahan serta ancaman kematian karena kedinginan tidak menyurutkan semangat dan keberanian ikal untuk mencari keberadaan tentang A Ling yang kini menjadi semakin terang.
                  Kota demi kota menghadirkan beragam realita yang semakin memperjelas makna pencarian ikal. Sekuat apapun upaya untuk menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya tersebut masih belum berhasil sesungguhnya kita sedang dihadapkan pada berbagai realita tentang diri kita. Pencarian cinta pada sosok perempuan bernama A Ling telah memberikan pembelajaran tentang makna cinta sejatinya, yaitu diri sendiri. Keberanian untuk bermimpi telah menghantar kita pada satu realita yang mengajarkan kita arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Mengandung makna mendalam dari setiap kisah hidup
Jauh dari sifat menggurui 
Kadang kala ngawur dengan sebagian tokoh yang lucu.
Novel juga lebih berkesan mendidik

        Judul Edensor kurang sesuai dengan cerita, karena maksud ‘Edensor’ terdapat di akhir cerita. Dan sangat sedikit bayangan Edensor dalam novel karena dari penulis lebih banyak menuliskan perjalanannya menaklukkan daerah-daerah daripada penjelasan maupun cerita panjang mengenai Edensor

         Novel ini sangat cocok dibaca oleh berbagai kalangan khususnya para remaja. Buku ini mampu memberikan motivasi yang baik untuk tetap bersemangat dalam menjalani hidup. Prestasi Ikal dan Arai yang mendapatkan beasiswa S2 di Paris bisa menjadi pemacu semangat berprestasi yang baik untuk para pelajar Indonesia.
  
      Novel ini menurut saya sudah mendekati sempurna, hanya saja kekurangannya hanya pada kertas yang dipakai masih berupa kertas buram sehingga kurang awet, jadi lebih baik kertas di ubah agar pembaca terasa nyaman 
·      Gaya bahasa yang digunakan sedikit sulit untuk dipahami oleh pembaca karena ada beberapa kata-kata yang tidak dimengerti maknanya oleh para pembaca sehingga membuat para pembaca sedikit bingung, agar pembaca tidak sedikit bingung lebih baik menggunakan bahasa yang jelas dan dapat di mengerti agar pembaca lebih tertarik 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar