Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 13 Juni 2019

GADIS KECIL DAN SEBUAH JAWABAN

Disusun Oleh : Nita Indriyatna


Kelas : XI Akuntansi 2
Identitas Buku           :
Judul Buku                  : Novel Turki “ AYSEL ”
Penulis                         : Emre Mehmet
Penerbit                       : Euthenia
Tahun                          : 2016
Jumlah Halaman          : 152 Halaman
Harga                          : Rp. 36.000,-

Novel ini menceritakan bagaimana menjaga cinta, hati ini dan tetap mencintai seseorang yang telah hadir dalam hidup kita ? Kehadiran gadis kecil berusia 6 tahun tersebut menjadi sebuah teka- teki bagi Iskander, seorang lelaki yang begitu setia dengan cintanya. Ziyadh dan Beelah mengadopsi dan menitipkan Aysel selama mereka pergi ke Paris untuk beberapa hari. Hingga teka –teki itu terpecahkan, masa lalunya adalah jawaban.
Ziyadh dan Beelah menitipkan Aysel kepada Iskander, karena mereka akan pergi ke Paris untuk beberapa hari. Mereka menitipkan Aysel padanya karena mereka yakin , bahwa Iskander bisa menjaga Aysel. Iskander adalah seorang pengusaha  yang berusia  35 tahun dan calon pewaris sebuah hotel dengan pemandangan Yesilirmark River dan belum menikah.


Hari pertama dengan Aysel, Iskander bingung harus melakukan apa dan bagaimana bisa membuat nyaman Aysel serta  bicara padanya. Iskander berusaha menyapa dan memberi senyuman yang indah, namun Aysel terlihat biasa saja. Iskander mengajak Aysel bermain Satranc ( Catur ), dan membuat Aysel terhibur dan mengikuti apa yang dilakukannya. Setiap tidur Aysel harus diceritakan dongeng dan meminta Iskander untuk membacakan dongeng untuknya tetapi tidak dilakukan. Karena seumur hidupnya saja Iskander tidak pernah diceritakan dongeng oleh orang tuanya, bagaimana bisa Iskander harus menceritakan dongeng.
Hari kedua, Pazartesi ( senin ) di Amasya. Amasya terletak di Sungai Yesil di Wilayah Laut Hitam di sebelah utara negara itu, dan pusat dari daerah dataran subur dilintasi Yesilirmark, Cekerek, dan Tersakan rivers. Dikenal sebagai pertanian apel terbaik di negeri ini, juga memproduksi tembakau, buah persik, ceri, dan okra. Aysel tampak cantik dengan penampilan fur coat krem, jeans biru, sepatu bot, dan bandanna kiraz ( ceri ) yang terpasang di kepalanya, serta syal yang dikenakan di lehernya. Sementara Iskander, seorang lelaki yang bertubuh tinggi, berbadan proporsional, berambut hitam tebal sedikit ikal, memakai hoodie. Iskander menyiapkan bekal , membawa Asure ( sup manis yang mengandung kacang rebus, gandum dan buah – buahan kering ) dann kue Pudding Nuh, yang merupakan makanan pencuci mulut orang Turki yang berasal dai keluarga Nabi Nuh dan dua kaleng Efes atau bir Turki yang dimasukkannya kedalam kantong plastik.
Di hari kedua ini, Iskander mengajak Aysel ke hotel tempatnya bekerja. Mereka pergi meniggalkan Castle. Jarak dari tempat tinggal ke Hotel tidaklah jauh. Aysel menuggu Amca Iskander untuk menuntunnya. Diperjalanan Iskander berpikir , makanan dan minuman apa yang disukai Aysel, Iskander menanyakan makanan Mousukka dan Aysel tidak mau , dia ingin makan Iskander Doner. Iskander Doner adalah makanan yang sudah terkenal di dunia  yang berasal dari Bursa, Kebab. Kebab yang disajikan dengan youghurt, saus tomat dan mentega. Kebab Iskander diberi nama sesuai nama penemuannya Iskander Efendi pada tahun  1867. Dia terinsiprasi dari CAG kebab dan mengubahnya dari horisontal ke vertikal. Iskander mencubit kedua pipi Aysel dengan gemas, dan mengacak –acak rambutnya dan menggandeng tangan Aysel. Setengah jam mereka berjalan mereka tiba di Hotel yang bergaya Eurasian ( Eropa Asia ). Seluruh staf dan karyawan menyapa dan memandang ramah kepada Aysel. Iskander memberi tahu Aysel jika ingin sesuatu, untuk menekan tombol ini pada telepon. Berjam – jam Iskander meninggalkan Aysel, dan mencoba menekan yang tadi Iskander tunjuk karena ia haus. Sambungan telepon itu ternyata kepada resepsionis. Resepsionis itu terkejut, bagaimana bisa dia menelpon, dan berpikir siapa gadis kecil yang dibawa Iskander. Setelah berjam –jam meninggalkan Aysel, Iskander masuk ke ruangannya. Dia syok melihat Aysel yang tertidur di sofa , dengan beberapa cangkir teh dan Asure yang sudah habis tergeletak di lantai. Dia merasa kasihan, dan meminta maaf.
Disebuah cafe yang berjarak sekitar 0,1 km dari Uner Hotel. Iskander dan Aysel Oglen yemegi bersama. Layaknya sepasang kekasih yang sedang berkencan. Namun kali ini, Iskander Berk bukan dengan Sevgi Yagmur.

Saat 7 ( yedi ) aksam, jam tujuh malam...
Seseorang mengetuk pintu dan memanggil nama Amca Iskander. Aysel segera bangun untuk membukanya. Laki – laki berkepala botak itu kebingungan dengan pintu yang terbuka tanpa ada orang di baliknya, Aysel menyapanya. Dan ternyata gadis kecil ini. Tiba – tiba Iskander memanggilnya setelah keluar dari toilet. Dia tahu kalau yang datang adalah temannya dari Cappadocia tersebut. Mereke sudah membuat janji sebelumnya. Lalu Iskander mengajak Adem berbincang di sofa. Sementara Aysel bermain dengan laptop. Ziyadh dan Beelah benar – benar merawatnya. Tidak tampak dari wajahnya kalau dia adalah gadis kecil yang telah kehilangan ebeveyn ( orang tua ). Ada seseuatu yang Adem rasakan tentang Aysel dan Iskander. Namun dia tidak tahu itu apa. Dia hanya melihat dari sorot mata temannya. Kesendirian, kesepian,  yang selama  ini menyelimuti hati Iskander kini seperti lenyap secara perlahan. Mungkin kehadiran Aysel adalah alasan. Adem menginap di rumah Iskander. Tengah malam Adem terbangun ingin ke toilet. Dia menyalakan lampu. Iskander ternyata belum tidur. Laki – laki yang masih menyimpan indah masa lalunya itu sedang menatap Aysel sambil mengusap – usap punggunya. Adem bertanya tentang Aysel. Adem tahy betul bagaimana Iskander. Mereka sudah berteman sejak Iskander pertama datang ke Amasya 10 tahun lalu. Laki – laki itu sangat dingin, pekerja keras dan santai menikmati hidup yang jelas masa depannya sudah diatur oleh orang tuanya. Sebuah hotel di Amasya, castle di Selcuk. Namun temannya tersebut belum juga menikah. Sevgi memang perempuan yang dikenal cukup baik. Iskander menerima cintanya karena berpikir bahwa dia tidak mungkin menyakiti hati seorang perempuan sebaik Sevgi. Terlebih Sevgi merupakan anak yatim piatu. Dia perlu untuk berada di sisinya. Adem benar tentang tanggapannya kalau Iskander tidak sungguh – sungguh menyayangi Sevgi.
Mart ( Bulan Maret 2015 ).Mevsim Ilkabar ( Musim Semi ).
Iskander mengajak Aysel untuk berkunjung ke rumah Adem di Cappadocia, Aysel tidak sabar untuk jalan –jalan di waktu musim semi. Dia berharap ada banyak hal yang akan Amaca lakukan untuknya.
Tiba – tiba ponsel Iskander bergetar., Sevgi meneleponnya dan mengajak jalan bersama. Saat bertelepon, Aysel memanggil Amca Iskander untuk segera berangkat. Sevgi terkejut ada seorang perempuan selain Iskander di hidupnya. Iskander dan Aysel mengendarai kendaraan pribadi, mobil bergensi kesayangannya. Sesa. Sesampainya disana, mereka makan di sebuah cafe yang indah. Cafe yang terlihat dari luar itu tampak kecil, sempit dan tradisional. Ternyata di dalam cukup besar, luas, dan modern. Setelah makan, mereka naik balon udara raksasa. Wajah Aysel seketika berubah menjadi murung, sangat rindu pada orang tuanya. Dari lahir dia sudah tidak mendapat sentuhan dari Anne –nya. Dan pada usia 5 tahun dia kehilangan Baba – Nya juga. Adem menundukkan kepala. Dia tahu bagaimana sedinya sekarang Aysel. Sementara Iskander membuang pandangannya ke langit. Kedua matanya mendung.
Tak berapa lama, mereka tiba di kota bawah tanah Derinkuyu. Sebuah kota bawah tanah kuno yang bertingkat – tingkat dan memliki kedalaman hingga 177 kaki. Pengunjung harus melewati lorong – lorong sempit dengan banyak anak tangga. Terdiri dari lima lantai. Lantai pertama dan kedua dari permukaan tanah adalah tempat tinggal sekolah keagamaan dengan meja – meja batu, tempat pembaptisan, dapur, gudang anggur dan kandang. Lantai ketiga dan keempat adalah terowongan, tempat untuk menyembunyikan senjata. Sedangkan lantai terakhir adalah sumur, jalan rahasia, gereja, kuburan, dan tempat pengakuan.
Iskander tidak melepas tangan Aysel sedetik kali ini. Dia melindungi gadis kecil itu. Adem melihat mereka seperti Baba dan Kiz ( anak perempuan ).  Setiap orang memiliki caranya masing – masing dalam menikmati hidupnya. Terkadang pilihannya itu terpaksa, dipengaruhi oleh metode orang lain, atau memang begitulah seseorang pada aslinya. Namun, ada yang sangat penting yang sebernarnya juga dapat menentukan hal tersebut, yaitu kenangan. Kenangan adalah ingatan seseorang tentang sesuatu yang sangat berkesan. Itulah yang sedang menggangu pikiran Iskander. Dia terus terbayang saat ketika Aysel menerima aprikot kering darinya. Ekspresi anak itu, bagaimana dia senang mendapatkannya buah yang sebenarnya tidak dias sukai tersebut dengan lembut. Seperti seseoarang yang Iskander kenal. Seperti seseorang dalam hidupnya juga pernah melakukan hal yang sama. Tersenyum dengan sepenuh hati. Lalu pandangan Aysel berpaling ke arah Iskander. Laki – laki itu masih melamun dengan sekian pikirannya tentang ingatan akan sebuah kenangan. Sekeras apapun dia berpikir, dia tetap tidak menemukannya. Kenangan itu mungkin pernah ada, atau dia hanya sedang mencoba membangun kenangannya sendiri. Entahlah. Pertanyaan Aysel dijawab dengan singkat, tidak menjelaskan apapun. Aysel memandang ke langit. Dia ingat, temannya di Konya pernah bilang kalau Baba dan Anne –nya ada di atas sana. Memperhatikannya, melihatnya. Aysel seperti ingin memperkenalkan Amca Adem dan Amca Iskander pada mereka.
Cumartesi ( Sabtu )...
Aysel sedang menggambar di buku gambar baru hadiah dari Adem. Alat – alat tulisnya  juga pemberian dari Amca itu. Sementara Iskander asyik menonton serial drama di televisi. Tiba – tiba seseorang mengetuk pintu. Membuat Iskander harus bangkit dai posisi nyamannya. Sevgi langsung meraih tubuh laki – laki itu ketika dia melihatnya hingga Iskander sulit bernapas. Iskander memasang tampang datarnya seperti biasa. Aysel mengamati mereka. Iskander membawa Sevgi duduk tenang di Sofa. Dengan Aysel di hadapan mereka. Suasana menjadi tidak damai. Percakapan yang panas pun berlangsung. Aysel memeluk buku gambarnya. Wajahnya muruh, kedua matanya berkaca – kaca. Dia jadi tidak enak hati pada perempuan yang dipanggil Sevgi itu. Tetapi dia juga tidak suka dengan sikap Sevgi yang menentang kehadirannya. Ternyata Amca sangat menjaganya.  Pertikaian pun sudah reda. Terharu , yang digambar Aysel itu adalah Baba, Anne, dan Amca Iskander. Iskander merasa tersanjung. Baru seminggu dia dan Aysel bersama, namun gadis kecil itu sudah menjadikannya salah satu sosok yang digambarnya setelah orang tuanya. Bukan Ziyadh, atau Adem yang jelas – jelas mereka adalah Amca terbaik yang pernah ada bagi Aysel. Malam itu, Iskander langsung menelepon Sevgi dan mengajak jalan besok bertiga.
Pazar ( Minggu ), 08.00 pagi
Iskander mengetuk pintu rumah Sevgi. Sebuah rumah di permukiman yang di sekelilingi oleh pusat pertokoan. Sevgi menyapa dengan ceria ketika dia membuka pintunya. Pandangan Sevgi lalu beralih ke Aysel, gadi kecil itu tersenyum simpul dan memanggilnya Teyze. Teyze adalah panggilan tante.
Dia sudah cukup senang melihat Sevgi dan Aysel saling menyapa untuk pertama kalinya. Sevgi duduk di depan,di sampign Iskander, Aysel dudk di dibelakang. Satu setengah  jam kemudian, mereka tiaba di sebuah perkebunan elma ( apel ). Amasya ini memang terkenal dengan provinsi pertumbuhan elam terbaik di Turki. Mereka disambut oleh sambut bapak tua yang berambut ikal, panjang, dan keputihan. Dia adalah pengurus perkebunan ini. Bapak tua itu mngajak Iskander, Sevgi, dan Aysel untuk mengikutinya menuju perkebunan. Mereka akan melakukan banyak hal yang menghibur sekaligus memberi tambahan pengetahuan bagi mereka tentang elma. Iskander dan Sevgi membahas Aysel, Sevgi meminta penjelasan dari Iskander. Sementara Aysel sibik dengan elma – elma di sekelilingnya. Air mata Sevgi mulai menetes, Iskander tidak mampu melihatnya. Sevgi mengatakan kita selesai dan pergi, membuat Iskander membatu, membuat Iskander berjalan lemas ke dalam mobl. Daru belakang gadis kecil itu mengulurkan tangan kanannya ke bahu Iskander. Seperti memeluk, menenangkannya. Saril bana ( peluk aku ), Aysel.
Aysel bangun lebih awal dari Iskander. Dai melihat Amca masih tertidur nyenyak. Seperti sangat lelah di hari kemarin, atau sedang memimpikna seseorang. Aysel tidak tega untuk merepotkannya. Dia membiarkan seluruh bagian selimut menutupi tubuh Iskander. Kemudian dia bangkit dari tempat tidur. Ke kamar mandi, membersihkan badannya, dan menggosok gigi dan memakai pakaian. Setelah rapi, dia lekas mengambil kursi untuk dapat menaikinya dan memeriksa apa yang diatas meja, dan dua membuat sarapan sendiri untuknya dan Iskander.
Tak berapa lama, Iskander membuka matanya. Dia terkejut ketika menyadari Aysel tidak ada disampingnya. Dia bangkit kebingungan, dan terdiam saat mendapati Aysel tentah sarapan sambil menonton televisi dengan volume kecil. Iskander mencoba roti berselai yang penampilannya sedikit berantakkan itu. Aysel bertanya kepada Iskander, kemana kita hari ini. Hotel , jawab Iskander. Aysel meminta kepada Iskander dia ingin bekerja juga. Sesampainya disana, Iskander menitipkan kepada 2 orang resepsionis untuk menjaga Aysel dan ajari dia bekerja.
Iskander dan Aysel tengah asyik menonton opera sabun di televisi. Mendengar pintu terketuk Aysel lekas berlarian kecil ke arah pusat suara. Dia membuka pintu dan seseorang terjatuh begitu saja di depannya. Sevgi mabuk, pingsan, tak sadarkan diri. Iskander langsung menggendong mantan kekasihnya itu ke sofa. Melihat Iskander begitu sibuk kesana ke mari dengan ekspresi wajah pani, Aysel hanya menatapnya kosong, datar, namun penuh selidik. Aysel membawa gelas yang terisi setengah itu untuk diberikan pada Iskander. Iskander menanyakan pada Sevgi.  Iskander membisu. Sevgi tahu kalau Iskander bukan tipe – tipe yang mudah diluluhkan. Dia adalah orang yang sangat displin. Perkataan Sevgi membuat Aysel menitikkan air mata. Dia lantas lari ke kamar, dan menagis di pojokkan. Iskander menghembuskan napas berat. Dia ingin mengejar Aysel, namun menegur Sevgi  terlebih dahulu. Iskander menemui Aysel dan meminta maaf atas perkataan  Teyze Sevgi. Aysel  memaafkannya dan meminta Amca Iskander untuk menuruti 3 pemohonan.
Permohonan pertama. Iskander dan Aysel berad disebuah toko yang menjual macam makanan khas Ramzan Bayrami atau lebaran seperti permen, cokelat, dan lain- lain. Aysel memilih permen dan memakannya dengan jumlah tidak sedikit.
Permohonan kedua. Iskander dan Aysel di stuio foto. Aysel meminta Iskander untuk mengenakan hoodie di kepalanya, dan mereka memakai gloves. Permintaan ketiga, Aysel meminta Iskander untuk meningglkan pekerjaannya. Karena hari ini adalah hari anak. Iskander megiyakan dan mengajak Aysel. Tiba – tiba Iskander turun dari mobil dan membeli bunga tulip berwarna ungu untuk Aysel.
Seketika tubuh Aysel panas, dan langsung dibawa ke dokter oleh Iskander. Ternyata Aysel sakit dmaam, batuk, dan flu secara bersamaan.  Sevgi datang ke Uner layaknya calon istri dari pewaris tunggal hotel tersebut. Iskander tidak ada di Uner Hotel. Sevgi langsung menelepon Adem. Sevgi mengajak Adem untuk menemuinya di Cafe balkon hotel.  Mereka bertemu dan membahas Aysel. Mendengar pernyataan dan penjelasan dari Adem, Sevgi merasa bersalah dan salah paham.
Dia membuka pintu dan terkejut melihat Ziyadh dan Beelah di hadapannya.  Beelah langsung mendekati Aysel. Memperhatikan anak itu tertidur. Iskander menyuguhkan dua teh manis hangat untuk mereka. Tak berapa lama, Aysel terbangun, dan tak lama Aysel dibawa Ziyadh dan Beelah kembali kerumahnya.
Seorang perempuan cantik, tinggi, berhijab, matanya indah, senyumannya indah. Terlihat dari jauh, dia mendekat, semakin dekat, lebih dekat, sangat dekat sampai Iskander mendengar suara embusan napasnya yang ternang. Lalu dia menghilang. Semuanya menjadi hitam. Iskander terbangun dari tidur sianganya. Dia berkeringat dingin. Seperti kepanasan, namun udara cukup sejuk. Kemudian dia bangkit, kakinya melangkah begitu saja menuju bingkai gotao di meja. Mangambil itu dan duduk di sofa. Sehari  tanpa Iskander, Aysel merindukannya. Ia mengundang Iskander untuk datang ke ulang tahunya besok.
Perempuan itu datang lagi kedalam mimpinya. Iskander terbangun, dan melihat Adem, dokter, dan suster sudah ada di sampingnya.  Adem berkata dalam hati, kenangan yang hilang itu, satu per satu akan kamu temukan.
Iskander mengingat kenagan 10 tahun silam. Dimana dulu ia pernah punya hubungan dengan Ameerah, kekasihya. Sejujurnya, Baba Ameerah ingin sekali Ameerah segera menikah dan menikah dengan Iskander. Hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua Ameerah. Karena saat itu Ayahnya Iskander seorang pengusaha diduga terlibat dalam kasus suap. Suatu hari, Ameerah tidak masuk kuliah. Iskander menemui Ameerah. Iskander menanyakan kabar Ameerah, Ameerah bicara dia akan segera menikah. Awalnya Iskander tak percaya. Kenyataan itu terjadi. Amerrah menikah dengan pilihan kedua orang tuanya. Namanya Ferhat,dan minggu depan akan segera menikah.
Saat hari pernikahan Ameerah, Iskander sebenarnya tidak ingin hadir,dan teman – temannya memberi dukungan kepada Iskander agar datang ke pernikahan Ameerah. Akhirnya Iskander berangkat. Sesampainya di sana , teman – teman Iskander mengajak bicara Ferhat, dan membiarkan Ameerah bicara dengan Iskander. Iskander menerima surat yang diselipkan ke tangan Iskander.  Iskander membacanya di perjalanan pulang. Sebulan setelah pernikahan, Ameerah dan Ferhat kecelakaan.
Seketika memori itu sudah teringat, Iskander bangun untuk menemui Ameerah. Seketika Sevgi datang ke rumah sakit dan bertanya padanya. Sevgi berkata bahwa dia sudah ada di surga. Iskander terpukul, mengapa ia baru ingat sejak 10 tahun lamanya tidak ingat.
Esok adalah ulang tahun Aysel. Adem memberi semangat dan dukungan untuk hadir di ulang tahun Aysel. Sesampainya di rumah Ziyadh dan Beelah saat itu Aysel sedang mengucapkan permohonannya sebelum meniup lilin. Saat membuka matanyua, Aysel melihat Amca Iskander dan Teyze Sevgi hadir dalam ulang tahunnya. Mereka berpelukan.
Sebelum hari pernikahannya, Iskander bersama Sevgi,  Ziyadh, Beelah, dan Aysel mengunjungi tempat peristirahatan Ferhat dan Ameerah.  Mereka semua berdoa dengan doa terbaik. Sevgi  maju beberapa langkah, menjongkok agar dia bsia lebih dekat dengan nsian Ferhat dan Ameerah, dia ingin meminta izin diperbolehkan menjadi bagian hidup Aysel. Aku ingin menjaganya. Aysel melepaskan genggaman tangannya dan langsung memeluk Teyze Sevgi. Iskander merindukannya, dan meminta maaf selama 10 tahun silam.
Setelah berziarah, Ziyadh memberikan  koper berwarna pink berisi barang – barang  Aysel kepada Iskander.  
Mevsimlar Kis ( musim dingin ). Aralik ( Desember ) 2015.
Aysel tampak anggun dengan gaun merah muda panjang, sepatu flat putih mengkilap, dan berhjiab. Dai benar – benar membuktikan bahwa keinginannya untuk seperti Anne sangat  besar. Hari ini hari spesial bagi dirinya dan keluarag. Evet. Keluarga barunya. Dia berdiri di depan pintu istana kecil yang dibangun Iskander untuk Sevgi.  
Mobil bergengsi kesayangan Iskander itu pun menampakkan kegagahannya dalam membawa sang ratu dan ratu satu hari.  Berhenti tepat di depan Aysel. Iskander dan Sevgi keluar dari mobil. Mereka seperti pasangan sejati  di dongeng – dongeng yang pernah Aysel  dengar. Iskander sangat tampan dengan wajah sumringhnya. Dan Sevgi terlihat bersinar sekali dengan gaun layaknya Cinderella yang dia kenakan.  Kedatangan mereka disambut sorakan gemuruh dari para tamu yang sudah hadir. Adem jatuh cinta kepada Aysel. Adem mendapatkan seikat bunga yang dilemparkan sang pengantin dan memberikannya kepada Aysel. Gadis kecil itu geli mendengarnya dan menepuk jidat.
Adem, Aysel, Ziyadh ,dan Beelah menghampiri sang pengantin. Sementara para undangan menikmati hidangan dan hiburan yang telah disediakan.  Masa – masa sulit bagi mereka telah berlalu. Kerja sama, kerja keras, kesabaran, dan ketulusan sudah terbayar. Iskander hidup normal sebagaimana manusia biasnya. Taiak adal lahi seseorang yang dia lupakan. Adem,  Aysel, Ziyadh, dan Beelah membantunya mengumpulkan kenangan – kenangannya yan terpencar menjadi yapboz yang sempurna.

Kelebihan :
1.      Alur cerita maju, dan mengesankan
2.      Kisah yang menyenangkan
3.      Pembawaan penulis mengajak pembaca yang sangat dalam sehingga pembaca merasakan kejadian tiap kejadian di novel tersebut.
4.      Banyak penggunaan kata – kata Bahasa Turki yang memberi pengetahuan.
5.      Cover buku yang sangat bagus
Kekurangan :
1.      Kurang keterangan pada cerita
2.      Terkadang Pembaca harus mengulangi bacaannya
Kesimpulan :
Buku ini bagus untuk dibaca karena menambah wawasan dan pengetahuan serta nilai – nilai kehidupan. Sehingga baik untuk dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari – hari. Buku ini harganya murah tetapi tidak semurah isi ceritanya. Jika kalian membacanya kalian akan mengerti, memahami, dan menjaga apa itu cinta 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar