Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 18 Juni 2019

Bad Boy Dalam Novel Dear Nathan

Disusun oleh : Lingga Sugarnis

Judul resensi "Bad Boy"


IDENTITAS BUKU
Judul Novel                : DEAR NATHAN

Penulis                      : Erisca Febriani
Penerbit                     : Best Media
Tahun Terbit                         : 2016
Cetakan                     : Pertama
Editor                          : Maskur Priatna
Desain Sampul        : Rumah Desain
Tebal Buku               : 520 Halaman
Warna Buku             : Putih
ISBN                           : 9786026940148
Genre                         : Romance

Erisca Febriani adalah penulis Novel Dear Nathan awalnya dia hanya mempublish tulisannya di Wattpad yang pernah di baca lebih dari 28 juta kali. Erisca bahkan pernah ditipu sewaktu ingin menerbitkannya ke self publishing . Namun, selalu ada jalan menuju Roma, cerita ini akhirnya diterbitkan oleh penerbit Best Media pada bulan Maret 2016. Kali pertama diterbitkan secara merata di seluruh Indonesia, novel ini telah terjual ribuan eksemplar, cetak ulang berkali-kali dalam satu bulan, dan menjadi urutan best seller nomor 1 di beberapa toko buku di Indonesia. Berkat antusias publik, novel ini akhirnya diangkat ke layar lebar oleh Rapi Films pada tahun 2017. Ia juga menulis Novel keduanya yang berjudul Hello Salma, cerita tersebut merupaka lanjutan dari Novel sebelumnya. Novel tersebut juga berhasil di terbitkan oleh penerbit yang sama dan juga telah diangkat ke layar lebar pada tahun 2018.


Buku ini menceritakan mengenai kehidupan anak remaja pada masa putih abu-abu (SMA). Dimulai dari keterlambatan seorang gadis mengikuti upacara pertama di sekolah baru, yaitu Salma Alvira bertemu dengan seorang laki-laki yang membantunya menyelusup melalui gerbang samping. Lelaki itu ternyata bernama Nathan, yakni anak nakal yang sering menjadi bahan gosip murid-murid satu sekolah. Kehidupan salma yang berubah drastis ketika dia pindah ke sekolah barunya yaitu SMA Garuda. Teman-temannya tidak sealim seperti di sekolah lamanya. Beberapa dari mereka memiliki sifat sebagai tukang rusuh dan senang berantem, termasuk Nathan.

Nathan, ia tidak mengira akhirnya bisa jatuh cinta kepada Salma, anak baru yang nampak ingin menangis pada saat terlambat datang ke sekolah. Kalau menurut Nathan, terlambat adalah hal biasa baginya, ternyata jauh berbeda apabila situasi itu dihadapi oleh wanita manis yang membuatnya berubah menjadi lelaki yang penuh perasaan.
Nathan baru sadar, jatuh cinta kepada wanita lugu yang belum pernah pacaran jadi hal yang cukup menguras tenaganya. Awalnya, ia begitu menikmati pengejaran cintanya. Tak hanya cinta yang memberi warna dalam kehidupan Nathan. Tapi ada juga masalah besar yang memang sudah lama dihadapinya, yaitu masalah keluarga yang sangat berat, hingga Nathan merasa berat menanggungnya.
Kehilangan saudara kembarnya membuat ibunya menjadi stress dan harus dirawat di rumah sakit jiwa dan yang terakhir ayahnya meninggalkan ibunya dalam keadaan seperti itu hanya karena perempuan lain. Namun karena kehadiran Salma, hidup Nathan berubah menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Novel ini memiliki keunggulan, penulis berhasil membuat karakter yang kuat. Tak hanya tokoh utama, tokoh pendukung yang jumlahnya banyak. Penulis memberikan karakter khas di setiap karaketer pendukungn dengan ciri khas anak SMAnya. Jalan cerita yang di sajikan juga masuk akal. Konflik yang di ceritakan bisa disampaikan dengan bagus, dan penyelesaian konfliknya pun bagus. Banyak sekali amanat yang bisa diambil dari buku novel ini. Mengenai kasih sayang, pengorbanan, persahabatan, dan arti memaafkan dan mau menerima realitas kehidupan.

Selain keunggulan di atas novel ini juga memiliki Kelemahan, yakni, penggunaan bahasa yang baku dalam percakapan diantara dua orang tokoh tidak menggambarkan bahwa mereka merupakan pasangan anak yang masih muda, dan lebih terasa kaku. Cara penulis membaut narasinya terasa berlebihan. Terkadang, pemilihan katanya tidak pas. Narasinya juga sering memutar ke sana kemari. Buku dengan tebal kurang lebih 520 halaman ini memberikan kesan malas untuk membaca buku ini untuk pertama kali. Akan tetapi, buku ini bagus untuk kamu para remaja untuk menjalani masa mudanya.

Pesan yang terkandung dalam novel ini jangan pernah menilai seseorang hanya karena penampilan dan tingkah lakunya saja. Orang dengan tingkah laku seperti Nathan tidak harus di jauhi/ di musuhi karena akan membuat orang tersebut menjadi terasingi dan akhirnya menjerumuskannya kepada hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh remaja sepertinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar