Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 10 Juni 2016

Perjuangan Seorang Ibu dalam Film The Flu

Disusun Oleh : Indah Anissa Sari


Judul Film     : The Flu
Tahun Rilis   : 2013
Sutradara      : Kim Sung-su
Pemain          : 1. Jang Hyuk sebagai Kang Ji-goo
                        2. Soo Ae sebagai Kim In-hae
                        3. Park Min-ha sebagai Kim Mi-reu
                        4. Yoo Hae-jin sebagai Bae Kyung-ub
                        5. Ma Dong-seok sebagai Jeon Gook-hwan

*Orientasi
The Flu adalah sebuah film Korea yang dirilis pada 14 Agustus 2013 yang di sutradarai oleh Kim Sung-su dan dibintangi oleh Jang Hyuk serta Soo Ae. Dalam film ini Kang Ji-goo(Jang Hyuk) berperan sebagai regu penyelamat bersama sahabatnya Bae Kyung-ub(Yoo Hae-jin). Dan Kim In-hae(Soo Ae) berperan sebagai seorang dokter dan seorang ibu dari Kim Mi-reu(Park Min-ha).

*Tafsiran Isi
Film The Flu menceritakan tentang sekelompok imigran gelap yang diseludupkan ke wilayah Bundang Korea Selatan dan mereka ditempatkan disebuah kontainer. Byung Ki dan Byung Woo merupakan kakak beradik yang berencana ingin membebaskan para imigran tersebut untuk ditransaksikan. Akan tetapi semua imigran tersebut telah mati dalam keadaan yang mengenaskan, kecuali satu orang yang masih bertahan hidup dia bernama Moon Sai. Ternyata kontainer tersebut merupakan awal dari sebuah virus yang mematikan dan merupakan ancaman bagi rakyat Bundang.

Tak lama setelah Byung Woo mendatangi kontainer tersebut ia terkena virus tersebut. Awalnya ia hanya batuk-batuk biasa dan mukanya mulai memerah. Tetapi lama kelamaan batuknya semakin parah. Akhirnya ia berniat untuk membeli obat batuk disebuah apotik. Tapi penyakitnya semakin parah dan akhirnya ia muntah darah di apotik tersebut. Selain itu virus yang ada pada diri Byung Woo menyebar cepat keseluruh orang yang ada di apotik tersebut.

Sementara itu Kang Ji-goo yang menjadi regu penyelamat bersama sahabatnya Bae Kyung-ub mendapatkan misi untuk menyelamatkan Kim In-hae yang pada saat itu mobilnya terjatuh kedalam sebuah lubang dan ia terjebak didalamnya. Sejak insiden tersebut, Kang Ji-goo jatuh hati pada Kim In-hae dan mulai mengenal Kim Mi-reu yang merupakan putri dari Kim In-hae.

Ketika virus semakin menyebar dan menimbulkan kekacauan yang mengakibatkan pasien membludak di beberapa rumah sakit, Kim In-hae yang merupakan seorang dokter harus cepat-cepat menemukan antibodi untuk virus tersebut bersama dengan dokter lainnya. Tanpa ia sadari putrinya sendiri mulai terkena virus tersebut. Ia terkena virus sebab menolong Moon Sai yang saat itu sangat kelaparan. Sementara disisi lain permasalahan semakin rumit karna antibodinya belum juga ditemukan. Serta semua yang terkena penyakit tersebut harus menjalani karantina untuk sementara waktu dan mereka tidak diperkenankan untuk meninggalkan area karantina tersebut. Karena tidak adanya penanganan didalam area karantina tersebut akhirnya mereka pun marah dan bertindak anarkis. Lambat laun salah satu dari mereka mengetahui sebuah fakta yang sangat mengerikan. Yakni antibodi untuk virus tersebut masih belum ditemukan dan jumlah orang yang terkena virus sudah semakin meningkat. Serta orang yang sedang dikarantina ternyata tidak diberikan obat atau semacamnya. Mereka dibiarkan mati dan akhirnya dibakar massal didalam salah satu stadion di Korea Selatan.

Setelah penuh dengan perjuangan dan penelitian dari kontainer tersebut akhirnya Kim In-hae mengetahui obat untuk menyembuhkannya. Yaitu darah dari Mooin Sai, satu-satunya orang yang selamat didalam kontainer tersebut. Kim In-hae harus memisahkan antibodi yang ada didalam tubuh Moon Sai untuk dijadikan obat. Awalnya pencarian Moon Sai cukup sulit, mengingat Bundang sedang kacau. Akhirnya mereka menemukan Moon Sai berada didalam area karantina. Kim In-hae langsung meminta Moon Sai untuk diambil darahnya. Tapi Moon Sai menolak, Kim In-hae pun bercerita bahwa anaknya Kim Mi-reu sedang terkena virus ini jadi dia sangat butuh darah Moon Sai untuk menyembuhkan anaknya. Mendengar nama Kim Mi-reu akhirnya Moon Sai pun bersedia. Setelah berhasil memisahkan antibodi tersebut Kim In-hae menyuntikannya pada tubuh Kim Mi-reu tanpa sepengetahuan dokter lainnya.

Tapi ada orang jahat yang ingin mengambil antibodi tersebut untuk kepentingannya. Dan terjadilah perselisihan, akhirnya Kim Mi-reu dipisahkan dengan Kim In-hae. Kim Mi-reu dibawa ketempat area karantina untuk dimusnahkan. Kim In-hae yang mendengar hal tersebut langsung menjelaskan bahwa Kim Mi-reu tidak boleh dimusnahkan sebab ia sudah disuntikan antibodi. Para petugas tidak mengubris perkataan Kim In-hae dan tetap membawa Kim Mi-reu ke area karantina. Melihat hal itu Kang Ji-goo tidak tinggal diam ia memilih resiko untuk menyelamatkan Kim Mi-reu karena ia yakin bahwa antibodinya akan bekerja dengan baik dan Kim Mi-reu akan sembuh.

Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan berdebat dengan Amerika Serikat. Amerika memilih untuk memusnahkan semua rakyat Bundang, sedangkan Presiden Korea bersikukuh untuk menyelamatkan rakyatnya. Setelah diberitahu oleh Kim In-hae bahwa ia telah menemukan antibodinya ia meminta untuk mencari putrinya. Setelah mendapatkan persetujuan ia berlai dari Seoul menuju perbatasan Bundang untuk mencari putrinya. Kim Mi-reu yang hampir saja dimusnahkan berhasil diselamatkan oleh Kang Ji-goo. Dan mereka berjalan menuju perbatasan Bundang. Saat ditengah perjalanan terjadi baku tembak, orang suruhan Amerika diperintahkan untuk menembak siapa saja yang melewati batas antara Bundang dengan Seoul.

Sesampainya di perbatasan Kim In-hae melihat  putrinya yang berjalan terus dan hampir melewati garis batasan itu. Kim In-hae tidak tinggal diam, ia berlari menghampiri putrinya walaupun ia harus tertembak sekalipun. Dan akhirnya ia mendapatkan luka tembak dibagian bahu kanannya. Melihat ibunya tertembak Kim Mi-reu menangis dan meminta para tentara untuk tidak menembak lagi. Akhirnya baku tembak pun terhenti dan Pemerintah Amerika meminta pesawat tempur untuk menembak Bundang dan Presiden Korea tidak tinggal diam. Ia pun meminta mentri pertahanan untuk mejatuhkan pesawat tempur yang terlihat di langit Bundang. Mendengar itu akhirnya Amerika pun meminta pesawat tempur tadi untuk membatalkan misinya dan kembali ke markas. Setelah itu Presiden mengumumkan kepada rakyat Bundang bahwa mereka semua tidak akan ditelantarkan dan akan segera mendapat bantuan. Luka yang ada dibahu Kim In-hae sudah dibalut dengan perban dengan Kang Ji-goo. Setelah insiden ini Kang Ji-goo menjalin hubungan dengan Kim In-hae dan mereka hidup dengan bahagia.

Film ini memiliki kelebihan yaitu suasananya yang membuat penonton tegang antara perdebatan Presiden dengan Amerika. Dalam film ini juga diawal cerita membuat teka-teki yang membuat para penonton penasaran. Dan ketegangan saat Kim In-hae tertembak. Serta effect yang diberikan di film ini begitu terlihat seperti sungguhan. Sehingga para penonton larut dalam film. Serta memberikan pelajaran yang berharga. Bahwa perjuangan seorang ibu tidak akan pernah habis.

Kekurangan dalam film ini yaitu adanya kekerasan saat di area karantina. Serta terjadi baku tembak yang tidak memandang bulu. Dan pemerintah Amerika yang hanya mementingkan egonya tanpa memikirkan nasib orang lain.

*Evaluasi
Secara keseluruhan, film “The Flu” layak ditonton karna memilki banyak pesan moral. Khususnya untuk kalangan remaja, agar mereka selalu ingat akan sosok Ibu. Dan mereka harus menghargai semua jasa-jasa seorang Ibu, agar mereka tidak kurang ajar terhadap Ibu. Karna tanpa Ibu kita bukan apa-apa. Ibu adalah sosok malaikat yang dikirimkan Allah sebagai pelindung kita selama didunia. Ibu rela melakukan segala hal asalkan anaknya dalam keadaan baik-baik saja. Walaupun taruhannya adalah nyawa.

*Rangkuman
Film “The Flu” ini menggambarkan perjuangan seorang ibu untuk bisa menyembuhkan anaknya dari virus yang mematikan. Ia berjuang untuk bisa menemukan antibodi untuk virus ini dan menyelamatkan nyawa banyak orang, banyak rintangan yang dilaluinya. Seperti dipisahkan oleh anaknya dan perselisihan antara Presiden Korea dengan Amerika yang begitu sengit.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar