Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 10 Juni 2016

teks ulasan film Assalamualaikum Beijing




“Jika Kau Tak Temukan Cinta, Biarkan Cinta Menemukanmu”
Di susun oleh : Dewi Sutiningrat




  
Judul               : Assalamualaikum Beijing
Sutradara        : Guntur Soeharjanto
Pemain            : Revalina S. Temat    sebagai            Asmara
                          Morgan Oey              sebagai            Zhongwen
                          Laudya Chyntia B     sebagai            Sekar
                          Ibnu Jamil                 sebagai            Dewa
                          Deddy Mehendra      sebagai            Ridwan


ORIENTASI
Assalammualaikum Beijing adalah sebuah film produksi Maxima Pictures yang bercerita tentang kisah kehidupan seorang muslimah Beijing dan cinta dua insane yang beda agama dan negara. Film ini dibintangi oleh Revalina S.Temat, Morgan Oey, Laudya Chyntia Bella, Deddy Mahendra Desta, Ibnu Jamil, dan lain – lain. Diproduseri oleh Yoen K, Ody Mulya Hidayat dan disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Film ini juga merupakan adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama dari penulis Asma Nadia. Yang menarik kisahnya merupakan kisah nyata.

TAFSIRAN
Dikisahkan, sehari sebelum pernikahan di langsungkan, Asmara mendapatkan kenyataan pahit bahwa kekasihnya, Dewa ternyata sempat berselingkuh dengan teman sekantornya, Anita. Walau Dewa memohon agar pernikahan tetap dilanjutkan. Asma terlanjur patah hati, terlebih hubungan sekali yang dilakukan ternyata membuahkan janin, Anita hamil.
Dengan membawa kesedihan, Asma pun menerima tawaran pekerjaan di Beijing. Peluang yang di dapatkan lewat bantuan Sekar dan Ridwan, suaminya. Di Beijing dalam salah satu perjalanan, Asma bertemu Zhongwen, lelaki tampan yang memperkenalkannya akan legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunan.
Kebaikan dan perhatian Zhongwen, membuat Asma perlahan membuka hati, walaupun sampai gamang ketika Dewa menyusulnya ke Beijing. Sayang sebelum hubungan berlanjut, Asma terkena APS, sebuah sindrom yang membuat nyawanya terancam dan bisa menemui kematian setiap waktu.
Asma pun memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk menjalani pengobatan. Alasan kepulangan Asma tidak diketahui oleh Zhongwen, dia sempat putus asa dan mulai melupakan Zhongwen. Namun, laki – laki yang juga memujanya itu terus memberikan dorongan semangat pada Asma, untuk mencoba menaklukan takdir bersama.
Film bergenre drama religi ini mengajarkan kepada kita tentang kisah percintaan antara Zhongwen dan Asma, meskipun banyaknya perbedaan di antara mereka, baik dari segi agama,budaya, dan negara. Dan di film ini juga banyak menjelaskan tentang peradaban islam yang ada di negara Beijing. Meski dalam film ini memiliki cerita yang cukup serius dan terlalu melankolis, namun adanya Deddy Mahendra Desta dengan humornya membuat emosi yang ada dalam film tersebut menjadi dinamis.



EVALUASI
Film yang dirilis pada 30 Desember 2014 lalu ini terkenal dengan nuansa film “ 99 Cahaya di Langit Eropa “. Terutama saat bagian Asmara menjalani kehidupan barunya di Beijing. Sepertinya, Guntur Soeharjanto memang sengaja kembali memberikan sentuhan film sukses tersebut pada Assalamualaikum Beijing. Mulai dai gaya narasi hinga gaya traveling dengan membawa kamera yang sangat identik dengan film “ 99 Cahaya di Langit Eropa “. Mata Anda akan dimanjakan dengan berbagai tempat wisata khas Beijing dan Tiongkok yang sangat indah. Anda seperti diajak untuk merasakan serunya mengunjungi tempat wisata di sana. Dan yang pasti, hal itu akan menggugah Anda untuk jalan – jalan ke Beijing. Yang tak kalah menarik adalah begitu rapinya tata kota di Beijing, mulai dari gedung, tempat umum, hingga transportasinya .
Dari sisi cerita, Guntur Soeharjanto lewat Assalammualaikum Beijing lagi – lagi cukup berani untuk menampilkan sebuah kisah cinta dimana di dalamnya terdapat berbagai perbedaan dan pertentangan agama dan budaya. Di film ini Guntur juga kembali menggambarkan bagaimana kehidupan muslim sebagai minoritas di Tiongkok serta bagaimana mereka bisa membaur di tengah – tengah masyarakat yang sangat heterogen.

RANGKUMAN
Film ini mengajarkan kita tentang perjuangan seseorang untuk mendapatkan cintanya, meskipun adanya perbedaan baik dari segi agama maupun budaya. Anda tidak hanya melihat keharuan dalam film ini melainkan juga komedi ringan yang bisa sedikit mengubah emosi dan suasana. Dalam film ini juga menceritakan tentang peradaban islam yang ada di Beijing, dengan menunjukan tempat – tempat bersejarah khas Beijing, sehingga film ini sangat layak untuk ditonton untuk kalangan masyarakat.



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar