Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 10 Juni 2016

Perempuan Berkalung Sorban : Belajar Lebih Berani

Disusun Oleh           : Kamisah
                        



Judul Film     : Perermpuan Berkalung Sorban
Tahun            : 2009
Sutradara     : Hanung Bramantyo
Pemain         :  1. Revalina S. Temat Sebagai Annisa
                          2. Oka Antara Sebagai Khudori
                          3. Reza Rahardian Sebagai Samsudin
                          4. Widyawati Sebagai Ummi Annisa

Orientasi :
            Film Perempuan Berkalung Sorban ini di sutradarai oleh sutradara terkenal yaitu Hanung Bramantyo. Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup seorang wanita yang memperjuangkan hak-haknya sebagai perempuan, dimana di dalam film ini tokoh utamanya adalah Revalina S. Temat yang berperan sebagai Annisa. Film “Perempuan Berkalung Sorban” diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul sama dengan film tersebut yaitu “Perempuan Berkalung Sorban” karya dari Abidah El Khalieqy.

Tafsiran 1 :
            Annisa ketika masih kecil telah mengalami ketidakadilan gender. Film ini menceritakan tentang seorang wanita, anak dari seorang Kyai di pesantren yang ingin merubah pandangan sang ayah mengenai perbedaan derajat seorang wanita dengan laki-laki.  Annisa merupakan seorang perempuan yang cerdas, berani, dan berpendidikan kuat. Ia hidup dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah Putri Al-Huda di Jawa Timur, Indonesia. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut ilmu sejati dan benar hanyalah Al-Qur’an, Hadits, dan Sunnah sedangkan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran yang menyimpang.

Tafsiran 2 :
            Dalam pesantren tersebut diajarkan tentang bagaimana menjadi seorang perempuan yang baik dan patuh pada suami, sehingga Annisa beranggapan bahwa ajaran islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tak seimbang.

Tafsiran 3 :
            Seiring perkembangannya, Annisa mulai merasa haknya dikecilkan sebagai seorang wanita dibanding saudara laki-lakinya, ia tidak diizinkan berkuda, ia tidak diizinkan berbicara dan mengemukakan pendapatnya, ia harus diam saat di meja makan dan masih banyak lagi perlakuan berbeda yang diterima oleh Annisa dari orang tuanya sendiri. Ia sudah lama menyampaikan  protesnya tetapi tidak ada yang mau mendengarkannya, hanya ada satu orang yang dapat mengerti Annisa yaitu Khudori yang merupakan paman Annisa dari pihak ibunya.

Tafsiran 4 :
            Setelah Annisa beranjak dewasa, Annisa diam-diam mendaftarkan kuliah ke Yogyakarta dan diterima. Namun, sang ayah tidak menyetujui dengan alasan bisa menimbulkan fitnah jika seorang perempuan belum menikah tinggal jauh  dari orang tua. Akhirnya Annisa dinikahkan dengan Samsudin, anak dari seorang Kyai Pesantren Sulaf Besar di Jawa Timur. Meskipun hati Annisa memberontak, tetapi pernikahan itu tetap dilaksanakan, namun kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan itu menikah lagi dengan Kalsum.

Tafsiran 5 :
            Film “Perempuan Berkalung Sorban” ini diperankan penuh dengan penghayatan yang mengena oleh masing-masing pemain yang memerankan film tersebut. Ekspresi yang dimunculkan  Annisa mampu mengisyaratkan adanya ketersiksaan yang mendalam, sehingga mampu membuat penonton terbawa suasana.

Tafsiran 6 :
            Film “Perempuan Berkalung Sorban” ini seharusnya tidak diperlihatkan atau ditampakkan adegan kekerasan dan penuturan kata yang kurang baik yang diperankan oleh Samsudin,  tidak seharusnya adegan tersebut diperlihatkan atau ditontonkan kepada masyarakat pesantren Al-Huda.

Evaluasi :
            Dalam film “Perempuan Berkalung Sorban” konsep yang digunakan cukup baik, tempat yang dipilih untuk melakukan adeganpun sangat mendukung. Dimana menceritakan tentang perjuangan mempertahankan hak-hak seorang wanita yang hidup dalam lingkungan pesantren. Namun, dalam film tersebut banyak adegan yang tidak patut untuk ditampilkan dalam film tersebut.

Rangkuman :
            Film “Perempuan Berkalung Sorban” ini mengajak kita untuk memperjuangkan hak-hak para kaum hawa yang sejatinya dianggap kaum yang lemah, dalam film ini kita diajak untuk menegakkan emansipasi wanita agar harga diri seorang wanita tidak diabaikan.

                 http://chachaskyblue.blogspot.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar