Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 28 November 2014

Ustadz Jefri Al Buchori: Sang Penceramah Gaul Indonesia

Oleh : Firman Syaputra

Jefri Al Buchori atau lebih dikenal sebagai Ustadz Uje lahir diJakarta12 April 1973. Masa kecilnya dihabiskan di daerah Pangeran Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek.. Sejak kecil ia telah menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian. Ia anak ketiga dari Ayah, Ismail Modal (alm) dan Ibu, Tatu Mulyana. Ia juga memiliki istri bernama Pipik Dian Irawati. Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak yaitu Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro, dan Attaya Bilal Rizkillah.

Jefri tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07 Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam GintungBalarajaTangerang, namun ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak terpuji. Sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi. Masa mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, disko, dan bermain bolabilyar. Selepas Madrasah (setingkat SMA) ia melanjutkan pada akademi Broadcasting di Rawamangun, Jakarta. Namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan bermain bilyar.

Karier sebagai aktor bermula dari kegemaran Jefri menyambangi Institut Kesenian Jakarta dan mengikuti hingga menggantikan pemain sinetron yang sedang latihan, sampai akhirnya mengikuti pemilihan pemain dan mendapat peran. Pada tahun 1990 Jefri memulai karier menjadi artis. Jefri sempat main sinetron dan menjadi dancer.  Ia juga menjadi penari di sebuah kelab malam. Pada tahun 1991 Jefri mendapatkan peran pada sinetron Pendekar Halilintar di TVRI, dan pada tahun 1991 terpilih sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja Sayap Patah yang ditayangkan TVRI.

Setelah itu karier akting Jefri semakin menanjak, tawaran main sinteron sering datang kepadanya. Namun seiring itu, ia makin tenggelam ke dunia kelam hingga ia terjebak dalam narkoba. Kehidupannya dengan narkoba, membuat karirnya hancur. Namanya dimasukkan ke daftar hitam dunia sinetron, tawaran sinteron yang sebelumnya melimpah tiba tiba lenyap tidak berbekas. Beruntung Jefrimemiliki ibu yang penyabar. Doa tulus Hj. Tatu Mulyana, ibu dari Jefri akhirnya membawa perubahan dalam diri Jefri. Kesadaran Jefri untuk bertobat muncul lewat suatu proses yang begitu mencekam.

Kemudian Umi, sebutan Uje untuk ibunya, mengajaknya umrah. Saat umrah, ia tidak henti hentinya meneteskan air mata, memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang telah ia lakukan. Setelah pulang dari umrah, proses Jefri kembali ke jalan yang benar dimulai. Namun proses tersebut dijalaninya bukan tanpa rintangan. Jefri terpaksa berurusan dengan polisi setelah apes membawa temannya yang mengantongi cimeng.

Jefri mendapatkan pasangan yang setia memberikan support kepadanya adalah Pipik Dian Irawati seorang model sampul sebuah majalah remaja yang berjudul “Aneka” tahun 1995, asal Semarang yang menjadi sandaran manis Jefri, hingga ia mampu menjalani proses pertobatannya. Menikah siri pada7 September 1999. Pernikahan ini kemudian diresmikan di Semarang dua bulan kemudianDi awal menikah, Pipik mengalami masa sulit yang cukup berat. Namun berkat  kesabaran dan besarnya rasa sayang Pipik terhadap Jefri, membuat kehidupan keduanya perlahan tapi pasti berubah menjadi baik.

Kariernya di bidang dakwah dimulai pada tahun 2000 saat menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura. Pekerjaan kakaknya untuk memberikan khotbah di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Pangeran JayakartaJakarta diberikan pada Jefri. Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal dari sebuah masjid di bilangan Mangga Dua sebesar 35 ribu rupiah. Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jamaah masjid bubar menolak dipimpin oleh tukang mabok.

Jefri sebagai pendakwah mulai dikenal orang secara luas pada tahun 2002 untuk ceramah dan doa dalam acara "Salam Sahur (Salsa)" di TV7, dan dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya. Pada tahun 2004 ia mengisi acara Tausiah di TPI dan tujuh episode acara "Kumis Remaja" setiap Minggu pagi.

Pada awalnya Jefri sempat berpakaian gamis panjang lengkap dengan sorban, namun menggantinya karena berpikir bahwa segmennya remaja dan tidak cocok untuk pakaian tersebut.Jefri pun populer dengan baju koko nya dan menjadi merek dagang umum sebagai daya jual pedagang untuk mempopulerkan baju tersebut.

Pada tahun 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaah tetap. Pada tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara dimana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Juga pada tahun 2005 Jefri meluncurkan album rohani "Lahir Kembali" yang komersial, kemudian pada tahun 2006 ia meluncurkan album keduanya "Shalawat" dimana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam dua lagu; "Shalawat Badar" dan "Thola`al Badru".  Pada tahun 2007 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam lmini album Ungu (yang hanya berisi lima lagu) "Para Pencari-Mu" dalam lagu "Surga Hati". Pada tahun 2009 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan Konser Musik Religi Ungu di CilegonJawa Barat yang dihadiri ribuan penonton.

Ustadz Jefri Al Buchori meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di Jalan Gedong Hijau 17 Pondok Indah,Jakarta Selatan, pada pukul 2 waktu setempat.  Jefri yang merupakan pendakwah ini mengendarai motor gedenya dari arah Pondok Indah ke Rempoa. Ia menabrak trotoar kemudian menabrak pohon palem setelah kehilangan kendali atas Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ yang sedang dikendarai. Pada saat itu juga kondisi badan Jefri belum begitu pulih dari sakit  Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah Sakit Fatmawati, namun nyawanya tidak tertolong. Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III,Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet BivakTengsin, Jakarta Pusat setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Istiqlal.

Ustadz Solmed yang juga merupakan sahabat dari Ustadz Jefri merasakan firasat aneh. Ustadz Jefri meminta Ustadz Solmed untuk meneruskan dakwah Beliau. Selain itu juga firasat-firasat aneh yang diberikan kepada Ustadz Solmed adalah Beliau meminta maaf melalui Broadcast Messages di Blackberry messenger. Kemudian, firasat-firasat lain yang dirasakan oleh adik Uje adalah beliau mengatakan bahwa beliau ingin istirahat menjadi pendakwah.

Ustadz Jefri Al Buchori sebelum menjadi pendakwah juga sempat masuk ke dunia gelap. Bekal ilmu Agama yang diberikan oleh orangtuanya ternyata tidak bisa menjadikan Uje lebih baik lagi.Perjalanan Jefri menjadi seorang pendakwah didasari oleh amanah dari Kakak tertua Jefri yaitu alm. Ust. H. Abdullah Riyad untuk memberikan dakwah di salah satu masjid di Jakarta. Jefri yang bisa menyentuh kalangan muda. Nasehat yang diberikan tidak memberikan kesan menggurui. Beliau sangat dicintai. Semoga beliau mendapatkan tempat yang nyaman disurga Allah SWT. Semoga keluarga beliau diberikan ketabahan dalam menghadapi semua ini.

Diadaptasi dari sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Jefri_Al_Buchori Pada tanggal 12 November 2014 pukul 19.30 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar