Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 27 November 2014

Bunda Teresa : Ibu Bagi Orang Termiskin Diantara Kaum Miskin

oleh :GABRIELA MARTINA

Agnes Gonxha Bojazhiuc sangat dikenal dengan panggilan akrabnya Bunda Teresa. Lahir di Uskup, kerajaan Ottonoman, pada tanggal 26 Agustus 1910. Bunda Teresa adalah Biarawati Katolik Roma berdarah Albina. Ia anak bungsu dari pasangan Nikole dan Drana Bojaxhiuc, ia memiliki dua saudara perempuan dan seorang saudara laki-laki. Ayahnya adalah seorang politikus.

Pada usia 12 tahun, ia merasa yakin dan berkomitmen untuk kehidupan beragama. Pada tanggal 28 November 1928,  ia bergabung dengan Institute Of The Blessed Virgin Marry, yang dikenal juga dengan nama Sisters Of Laretto, komunitas yang terkenal dengan pelayanannya di India.

Ia memilih nama Teresa dari Santa Theresa Lisiuex. Ia meninggalkan rumah pada usia 18 tahun untuk bergabung dengan kesusteran Laretto sebagai misionaris. Ia tiba di India pada tahun 1929 dan memuai novisiatnya (pelatihan) di Derjeeling, ia belajar bahasa Bengali dan mengajar di sekolah St.Teresa, sekolah yang dekat dengan biaranya.

Tanggal 14 Mei 1934 ia mengambil sumpah sucinya saat sedang pelayanan sebagai guru di sekolah biara Loretto, Entally sebelah timur Kalkuta. Ia mengajarkan georafi dan katekisasi. 
 Dan pada tahun 1944, ia menjadi kepala sekolah St. Marry

Pada tahun 1948, pihak Vatikan mengizinkan Suster Teresa untuk meninggalkan ordonya dan memulai perjalanan dibawah keuskupan Kalkuta pada 17 Agustus 1948

Dalam ketaatan kepada Uskup Agung Kalkuta, ia memulai hidup ditengah orang-orang miskin. Ia mendirikan sekolah di daerah kumuh pada 21 Desember 1948. Ia juga menerima pelatihan dasar medis di Rumah Sakit Keluarga Kudus dari para suster BKK dan mulai mengunjungi rumah-rumah orang sakit dan merawat mereka.

Pada awal tahun 1949, ia bergabung dalam usahanya dengan sekelompok perempuan muda dan meletakan dasar untuk menciptakan sebuah komunitas religius baru untuk membantu orang-orang  termiskin diantara kaum miskin”.

Tergerak oleh belas kasihan, Bunda Teresa dan rekan barunya itu pun menyewa sebuah ruangan untuk merawat mereka yang sekarat. Usahanya dengan cepat menarik perhatian para pejabat India.

Teresa mendapat izin Vatikan pada 7 Oktober 1950 untuk memulai Kongregasi keuskupan, yang kemudian menjadi Misionaris Cinta Kasih.

Bunda Teresa kemudian memeperluas ordo di seluruh dunia. Setelah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di India, tentu saja permerintah India tidak menutup mata akan pelayanannya. Maka pada tahun 1972,  Bunda Teresa menerima Pandit Nehru Prize.
Memasuki tahun1990-an, kondisi Bunda Teresa tidak mengizinkannya melakukan aktivitas yang berlebihan, khususnya setelah serangan jantung pada 1989. Teresa akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun.
Bunda Teresa dibaringkan dalam ketenangan di Gereja St.Thomas, Kalkuta. Pada September 1997 ia diberi pemakaman penghargaan oleh pemerintah India.

Atas pelayanannya yang tulus, Paus Yohanes Paulus II menganugrahkan gelar “Beate Teresa dari Kalkuta”, setelah kepergiannya.

Mantan Sekretaris Jendral PBB, Javier Perez de Cuellar mengatakan : “Ia adalah Pemersatu Bangsa, Ia adalah Perdamaian di dunia ini.”

Referensi : Buku 100 tokoh berpengaruh abad 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar