Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 28 November 2014

Tiësto : Pemusik Trance Terbaik

Oleh : Yuga Handika

Tiesto yang memiliki nama asli Tijs Verwest, lahir pada tanggal  17 Januari 1969 di Breda, Belanda. Ia adalah DJ pertama di dunia yang berhasil memecahkan rekor konser di stadion dengan jumlah pengunjung 25.000 orang dua malam berturut – turut, Ia juga meraih hits nomer 1 di belanda dengan snglenya Traffic yag merupakan single instrumental pertama yang meraih tangga chart selama kurun waktu 23 tahun.
Tiesto adalah anak terakhir dari 3 bersaudara, ibu dan ayahnya bercerai saat ia berumur 4 tahun. Pada umur 14 tahun, ia mencari uang tambahan dan bekerja di restoran cina. Tiesto ingin menjadi seorang DJ karena ia suka berbagi musik. Pada tahun 1995 ia memulai proses produksi. Tiesto dan Amy Bink membentuk perusahaan tekaman bernama Blackhole Recording's di tahun 1997.
 Remixnya dari grup band Delerium dengan Sarah Mac Lachlan berjudul Silence adalah track house pertama yang pernah disiarkan secara bersamaan oleh radio seluruh Amerika Utara dan menjadi anthem di setiap kelab malam juga berada selama delapan minggu di pucak chart UK Top 10. Ia bermain live di depan jutaan orang pada pembukaan Olimpiade di Athena dan menelurkan album Parade of the Athletes. Diatas semua kesuksesannya, Ia tetap dikenal sebagai musisi berbakat yang low profile.
Lahir di Belanda, Tiesto ingin menjadi seorang DJ karena Ia suka berbagi musik dengan orang lain. “Ketika aku remaja, Aku mendengar sebuah siaran radio bernama “Soul Show” dan juga program radio “Ben Liebrand’s Mix” yang suka menggabungkan lagu dari berbagai track dan menjadikannya sesuatu yang baru, kemudian aku bepikir…Inilah yang ingin kulakukan !!” ujarnya. Proses produksi akhirnya berlangsung pada tahun 1995 dimana Ia benar total bekerja sepenuh waktu. Ia membawa beberapa sampler, beberapa program komputer dan mulai meremix track koleksinya. Apa yang Ia lakukan kelihatannya mudah, padahal selama kurun waktu 10 tahun karirnya, single darinya kerap meraih puncak charts di seluruh Eropa.
Pada tahun 1997, Tiesto bersama Amy Bink membentuk perusahaan rekaman bernama Blackhole Recording's, label ini meelurkan album – album prestisius semacam Magik, In Search For Sunrise, dan kompilasi mix Nyana. Pada tahun 2001 Ia membentuk sub label Magik Muzik. “Ini semacam rekaman rumahan bagiku atau untuk orang – orang yang kerjanya sangat aku percaya” ujarnya antusias. “Segala yang ada di Magik Muzik adalah apa yang kamu rasakan di pertunjukannku, hal ini yang membuatnya lebih dari sekedar proyek sampingan” Tiesto menambahkan. Single – single dahsyat pun lahir dari label ini semacam Flight 643 dan album In My Memory, Just Be dan Element Of Life.
Walaupun terkenal mempelopori music Trance, namun sekarang Tiesto adalah mix dari semuanya : trance, house, techno atau apapun yang terbaik untuk ditawarkan pada penggemar musik dance.Banyaknya even prestisius dan akbar tempat Ia bermain live mengakibatkan Tiesto jarang bermain di kelab dan menjadikannya lebih sebagai seorang artis mainstream. ” Seringkali dalam setiap showku, sebagian dari mereka adalah clubber sejati, tapi sebagian lagi adalah orang yang mengenalku melalui radio atau even terkenal lainnya” ujarnya. “Sepertinya mereka seperti sedang menonton konser, jadi sekarang aku memiliki campuran yang luar biasa dari audiensku dari dua dunia tersebut”.
Tiesto menggambarkan beberapa tahun belakangan sebagai momen perjalanan yang menentukan, yang paling berkesan baginya adalah malam kedua dari konser Tiesto di Belanda pada tahun 2004. “Aku sangat tahu pada apa yang sedang terjadi, musiknya sangat tepat -  campuran dari tune favoritku dan lagu – lagu baru, semua terasa sempurna malam itu. Aku bermain sembilan jam dan itu adalah pertunjukan terfavoritku”. Dan tentu saja terplih oleh jutaan pembaca DJ Magz sebagai DJ Nomer satu dunia adalah puncak karirnya. “Seperti menang Oscar!!” teriaknya.
Pada bulan Mei tahun 2006 Tiesto menjadi duta untuk Dance4Life, dimana hasil dari album ini disumbangkan sepenuhnya untuk amal dan menelurkan single Dance4Life bekerjasama dengan musisi legendaris Maxi Jazz.
Pada tahun 2008 Ia kembali masuk studio dan berkonsentrasi pada pembuatan album Elements Of Life yang akhirnya juga merajai tangga lagu dunia. Album ini menampilkan vokal dari BT yang pernah bekerjasama dengannya dan menelurkan hit single Break My Fall, lalu dengan Julie Thompson. “Aku sedang tidak tertarik dengan kolabrasi besar – besaran sekarang, tapi lebih pada upaya menemukan bakat – seseorang dengan suara indah dan membuatmu merinding. Sebuah vokal ibarat sebuah instrumen bagiku. Contoh yang bagus adalah Christian Burns yang menyayikan single In The Dark . Aku menemukannya melalui MySpace, sebuah bukti nyata bahwa internet adalah sebuah media pilihan untuk pengembangan musik dan karir”.
Satu hal lagi mengenai Tiesto adalah kemampuannya meremix lagu dari artis lainnya. “Aku sangat senang mengerjakan sebuah remix. Aku suka mendengar sebuah lagu dan langsung saja terlintas dikepalaku apa yang sebaiknya kulakukan dengan lagu tersebut, apa yang bisa kubuat berbeda dan yang penting bisa berhasil dipertunjukanki, semua remix harus dicoba dan dites” ujarnya. Beberapa remix terbarunya adalah “Piece of Me” dari Britney Spears dan The Right Life-nya Seal. Beberapa waktu lalu produser terkenal Timbalan juga memintanya untuk meremix Love Stoned-nya Justin Timberlake.
Tiesto berjanji untuk lebih sukses baik sebagai solo artis dan DJ sebagaimana kita kenal. Nominasi Grammy untuk albumnya Elements Of Life dan DVD in Search for Sunrise 7 dan Elements Of Life World Tour telah dirilis dan kedepannya Ia menjanjikan lebih banyak remix dan baru – baru ini Ia memenangjan International Dance Music Award untuk kategri Best Global DJ dan Best Electronic Dance Album pada Konferensi Musik Musim Dingin Tahunan di Miami, Florida. Ia sangat menikmati pencapaiannya, tapi tetap menginjak bumi. “Sangat susah meramal masa depan. Setiap beberapa bulan seakan sesuatu yang baru, tak diharapkan dan menakjubkan dapat saja terjadi”ujarnya, Motto Tiësto adalah: “Aku merasakan energi dari penonton dan kucoba untuk kuberikan kembali, untuk menciptakan persatuan.”Tiesto masuk dalam DJ Mag Top 100 Rangking dari tahun 2000 hingga 2013, meraih 9 tittle, dan memiliki banyak penghargaan dari tahun 1999 hingga 2009. Ia memiliki 43 albumnya yang ia miliki, diantara favoritnya adalah In Search Of Sunrise, In My Memory, Just Be, Parade of The Atheletes, dan Elements of Life. Ditahun 2014 albumnya A town Called Paradise, ia tetap berjanji untuk melanjutkan karir musiknya. 
Tiesto yang dikenal sebagai musisi berbakat yang low profile, masih melanjutkan karirnya sebagai DJ, juga melakukan amal terhadap pasien kanker payudara. Dan pemusik legendaris ini telah menjadi inspirasi-inspirasi musik generasi muda, khususnya di kalangan genre Trance, sebagai genre EDM (Electronic Dance Music) Klasik.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar