Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 27 November 2014

B.J HABIBIE : "PENERBANG HARAPAN BANGSA"

OLEH : DWI WAHYUNINGSIH 





Presiden ketiga Republik Indonesia dialah Prof. DR (HC) Ing.DR.SC Mult Bacharuddin Jusuf Habibie dilahiran di Pare-pare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapanan bersaudara. Pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie bersama saudaranya sejak kanak-kanak Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar,namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 Desember 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang sholat isya.

Tak lama setelah ayahnya meninggal, kemudian ibunya menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie.sepeninggal ayahnya,ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibi. karena kemauan untuk belajar Habibie menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA beliau mulai tampak menonjol prestasinya,terutama dalam pelajaran-pelajaran Ekskta. Habibie menadi sosok favorit di sekolahnya.

Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954,beliau masuk ITB (Institut Teknologi Bandung).ia tidak sampai selesai disana,karena beliu mendapat beasiswa dari Menteri Penididikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang. Di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochsehule (RWTH). Ketika sampai di Jerman beliu sudah bertekad untuk sungguh-sungguh di rantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa tahun kemudian pada tahun 1959 Di Aachean 99% mahasiswa Indonesia yang belajar disana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain lebih banyak menggunakan waktu liburan.

Beliau mendapat gelar Diploma Ing dari Technische Hochshule, Jerman tahun 1960dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5. Dengan gelar Insinyur beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot sebuah industri kereta Api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah Wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan.Talbot membutuhkan 1000 Wagon. Mendapat persoalan seperti itu Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada Wagon dan akhirnya pun berhasil.

Kemudian beliau melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technisehe Hochsehule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean. kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yanh kemudian diajak ke Jerman. Kehidupannya makin keras.di pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri ditempat pencucian umum untuk mencuci baju agar menghemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapat gelar DR Ingenieur Summa Cumlaue (Sangat Sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus yang ditemukan Habibie dinamai “Faktor Habibie” karena bisa menghitung keretekan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai “Mr Crack”. Pada tahun 1967 menjadi profesor (guru besar) pada Institut Teknologi Bandung dri tempat yang sama tahun 1965 kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga Internasioanl diantaranya, Gesselschaft Fuer Luft Und Raumfahrt (Lembaga penerbangan dan angkasa luar) Jerman. The Royal Aaeronautical Society Lodon (Inggris), The Royal Susedish Academy Of Engineering Sciencess (Swedia).

Langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi,banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya

Di Idonesia, 20 tahun Habibie menjabat Menteri Negara Ristek/kepala BPPT memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Startegis, dipilih MPR menjadi wakil presiden RI dan disumpah oleh ketua Mahkamah Agung menjadi presiden Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945.

Pada tanggal 22 Mei Hasri Ainun Habibie meninggal dirumah sakit LudwigMaximilians Univesitas Klinikum,Muenchen Jerman ia meninggal paa hari sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun Habibie dari kepastia dari Alr Mochtor Ngabalin mantan anggota DPR yang itunjuk menjadi wkil keluarga B.J Habibie.

“Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun....... Ibu Ainun Istri saya.ia ikut kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.kalian barang kali sudah biasa hidup terpisah dengan istri,pergi dinas dan istri dirumah. Tapi tidak dengan saya. Saya ini baru tahu bahwa Ibu Ainun mengidap kanker hanya  hari sebelumnya. Tak pernak ada tanda-tanda dan tak perbah ada keluhan keluar dari Ibu.......” papar B.J Habibie

Pada awal Desember 2012 sebuah film yang berjudul “Habibie dan Ainun” dilu ncurkan. Film ini mengangkat kisah nyata tentang romantisme saat renaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka. Film yang diambil dari buku terlaris karya B.J Habbie, film ini di garap oleh dua sutradara yaitu Fozan Rizal dan Hanung Bramantyo.


Tokoh B.J Habibie memberikan pelajaranyang sangat berharga.Habibie adalah panutan dan menjai kebanggaan banyak orang.begitu sulit hidup yang ia tempuh,hingga ini ia merasakan hasil buah yang ia tanam yaitu “keberhasilan”.keberhasilan yang dapatkan dari hasil kerja kerasnya memberikan gambaran yang positif bagi para saudara dan kerabatnya.

Diadaptasi oleh :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar