Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 27 November 2014

Lee Chong Wei : Datuk Prestisius


 Oleh : Gracelia Angelina

Lee Chong Wei atau yang biasa dipanggil Lee adalah pemain bulutangkis profesional yang bermain ditunggal putra dari negeri Jiran, Malaysia. Lee lahir pada tanggal 21 Oktober 1982 di Georgetown, Penang, Malaysia,. Atlet yang memiliki tinggi badan 174 cm dan berat badan 60 kg ini merupakan anak dari pasangan Khor Kim Choi dan Lee Ah Chai.  Pada masa kanak-kanaknya, ketika bersekolah di SRJK (C) Jit Sin (B), Lee gemar bermain bola basket, namun  ibunya melarangnya karena basket yang dimainkan outdoor membuat kulitnya terbakar. Kegemarannya terhadap bulutangkis berawal dari usia 11 tahun, dari kegemarannya itulah menarik perhatian seorang pelatih bulutangkis, Misbun Sidek. Misbun mulai melatih Lee dan pada usia Lee yang ke 17 tahun barulah Ia memulaikan karirnya sebagai pemain bulutangkis No. 1 di dunia.
Kehidupan asmara Lee Chong Wei dimulai sejak tahun 2012, Lee berpacaran dengan pemain tunggal wanita Malaysia, yang bernama Wong Mew Choo. Dan Lee menikah dengan Wong Mew Choo pada 9 November 2012. Pernikahan itu diadakan di Pusat Konvensi Kuala Lumpur pada 9 dan 10 November 2012. Dianugerahi anak laki-laki yang diberi nama kingston Lee.
Lee Chong Wei mendapat julukan ‘Datuk’, titel Malaysia yang diberikan sebagai tanda Pahlawan negeri Jiran Pemerintah Negeri Jiran memberikan gelar Datuk karena Lee Chong Wei berhasil membawa satu medali perak bagi Malaysia di Olimpiade 2008 lalu. Ini merupakan medali perak kedua bagi Malaysia dan medali keempat bagi Malaysia di Olimpiade.
Lee meraih gelaran juara pertamanya dalam sebuah superies utama pada tahun 2003, Ia  berhasil masuk ke putaran akhir di Terbuka Malaysia 2003, pada tahun 2004, Lee berhasil meraih dua kejuaraan terawalnya di open superies Malaysia dan China Taipei.. Dalam superies Olimpiade pertamanya, Lee berhasil mengalahkan Ng Wei dari Hong Kong di putaran pertama sebelum ditumpaskan lagi oleh Chen Hong di putaran  kedua.  Apapun, Lee masih terdaya merangkul dua lagi kejuaraan pada tahun 2005, yaitu di Terbuka Malaysia dan Terbuka Denmark, Lee kemudian merangkul tiga kejuaraan dari enam putarannya akhirnya pada tahun 2006. Dia menjuarai open Series Switzerland,  Badminton Asia

Pada tanggal 3 November 2006, Lee Chong Wei terlibat dalam kecelakaan mobil dalam perjalanan ke Bukit Jalil setelah bermakan malam. Ia ditabrak dari belakang oleh kendaraan yang telah kehilangan kontrol akibat ledakan ban. Ia kemudian dikirim ke Sunway Medical Centre dan diberi enam jahitan di kepala. Lee mulai beranjak dari kecelakaan yang menimpanya dengan memulaikan masa kejayaanya pada tahun 2008, merangkul kejuaraan keempat dari  open series Singapura, open series Korea selatan open series  All England, dan juga Piala Thomas di Jakarta, Indonesia

Lee mengakhiri kejuaraan Super Series terakhirnya pada tahun 2008 di Terbuka Hong Kong dengan menarik diri akibat kecederaan lutut, sekaligus membuka peluang kepada Marc Zwiebler dari Jerman. Penarikan diri ini menyebabkan pihak media China mengejeknya sebagai "pemain nomor satu dunia yang terlemah", bahwa terdapat tiga faktor yang menjelaskan prestasi Lee sejak olimpiade, yaitu tekanan putaran akhir Olimpik, perseteruan akan Lin Dan kerana tewas mudah di tangan Lin, dan tekanan yang dihadapi sebagai nombor satu dunia (seperti yang digemakan oleh Misbun Sidek).
 
Datuk Lee Chong Wei mengawali tahun 2010 dengan ampuh, terbukti ia berhasil merangkul kejuaraan open series Korea dan open series Malaysia berturut-turut. Ini juga kali pertama baginya memenangi dua kejuaraan Super Series berturut-turut. Pada 14 Maret, menjuarai Kejuaraan All-England , akhirnya Dia merangkul gelaran juara perseorangan lelaki di perlawanan berprestasi itu di Birmingham, Inggris.

Lee memulaikan tahun Olimpiade dengan cemerlang di Terbuka Korea, apabila beliau menebus kekalahannya kepada Lin Dan dengan menumpaskan jaguh China itu dalam tiga set. Seminggu kemudian, beliau meneruskan aksi cemerlang dengan menjulang kejuaraan Terbuka Malaysia yang kelapan dalam kerjayanya, setelah menumpaskan Kenichi Tago dari Jepang di putaran akhir dalam 37 menit.

Pemain badminton No. 1 dunia dari Malaysia menerbitkan bukunya yang berjudul “Dare to be a Champion”. Buku ini telah dirilis secara resmi pada hari Rabu, 18 Januari 2012 di LCW pusat badminton, selain itu buku yang diterbitkannya ini diterbitkan dalam 2 versi bahasa yaitu dalam bahasa inggris dan cina. Sebanyak 300 salinan telah dijual kepada publik dan peminat Lee Chong Wei. Harga buku yang dijual hany 38 RM untuk versi bahasa Inggris dan untuk bahasa Cina sebesar 35 RM. Menurutnya terhadap buku yang diterbitkannya “Langkah ini adalah sesuatu  yang  positif  untuk  memberikan inspirasi  terutama  anak-anak muda golongan remaja yang mempunyai impian dan berani untuk menjadi seorang champion. Ujarnya.

Dengan deretan prestasi yang sudah didapatkan lee choung wei tidak diragukan lagi bahwa kekuatan, keteguhan hati dan konsistensinya dalam menjalankan kegemerannya ini membuahkan hasil yang manis dan mampu memberikan prestasi yang terbaik bagi Negara Malaysia. Lee dinobatkan sebagai pemain bulu tangkis tunggal putra terbaik didunia oleh BWF “BEST MALE PLAYER OF THE YEAR” untuk ketiga kalinya dengan berturut-turut.. Lee pernah berikan kode bahwa ada kemungkinan dia dapat pensiun dari dunia bulu tangkis setelah target yang dia inginkan tercapai. 


sumber : 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar