Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 28 November 2014

Al- Khawarizmi : Bapak Aljabar

 Oleh : Ivana Eriyanti

Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Diberi nama Khawarizmi karena berasal dari khawarizm, sebuah daerah di timur laut kaspia. Dia lahir pada tahun 780 Masehi.

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.

Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833 Masehi. Setelah islam masuk ke persia, Baghdad menjadi pusat ilmu da perdagangan, dan banyak pedagang dan ilmuwan dari china dan india hijrah ke kota ini, termasuk Al-Khawarizmi. Dia bekerja di Baghdad pada sekolah kehormatan yang didirikan oleh khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma’mun, yaitu Bayt Al-hikmah, tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari manuskrip Sanskerta dan Yunani.

Dia tercatat sebagai salah seorang astronom yang ikut membuat peta dunia atas permintaan Khalifah al-Ma’mun. Peta dunia tersebut kemudian dikenal dengan nama Peta Ptolemy. Karya Al=Khawarizmi yang paling monumental berjudul “Al-Mukhtasur Fi-Hisab Al-Jabr Wal Muqabalah” (ringkasan perhitungan aljabar dan perbandingan). Dalam buku itu diuraikan pengertian-pengertian geometris. Buku itu diterjemahkan di London pada tahun 1831 oleh F.Rosen, seorang matematikawan Inggris. Kemudian diedit kedalam bahasa Arab oleh Ali Mustafa Musyarrafa dan Muhammad Mursi Ahmad, Ahli matematika Mesirpada tahun 1939.
 
Dalam bukunya Al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol), angka nol baru dikenal dan digunakan orang barat sekitar 250 tahunsetelah ditemukan oleh Al-Khawarizmi.
Karya-karya al-Khawarizmi di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan mengenai aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam meneliti buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan itu diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan oleh al-Khawarizmi dalam karya-karya aljabarnya.

Menurut Gandz, matematikawan Barat dalam bukunya The Source of Al-Khawarizmi’s Algebra, Al-Khawarizmi lebih berhak mendapat julukan “Bapak Aljabar” dibandingkan dengan Diophantus, karena dialah orang pertama yang mengajarkan aljabar dalam bentuk elementer serta menerapkannya dalam hal-hal yang berkaitan dengannya.

Al-Khawarizmi meninggal pada tahun 846 Masehi. Setelah Al-Khawarizmi meninggal keberadaan karyanya beralih pada komunitas islam, yaitu bagaimana cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan termasuk dalam bilangan pecahan; suatu penghitungan aljabar yang merupakan warisan untuk menyelesaikan persoalan perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang pernah ada sebelumnya.

Aljabar adalah salah satu dari penemuan Al-Khawarizmi. Tapi, tak banyak orang tahu siapa itu penemu aljabar. Padahal sampai sekarang kita masih mempelajari aljabar yang diperkenalkan oleh Al-Khawarizmi. Dengan penemuannya, sudah sepantasnya kita berterimakasih atas jasanya. Karena, berkatnya kita dapat mengenal dan mempelajari aljabar.

Diadaptasi dari :
diunduh pada 17 november 2014 08.55 WIB
diunduh pada 17 november 08.55 WIB
diunduh pada 17 november 2014 07.38 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar