Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 25 November 2014

Taufik Hidayat : Si Pemalu Yang Sarat Akan Prestasi

Oleh : Fitri Nuraeni

India Open
Taufik Hidayat, yang akrab dipanggil Opik, lahir di Bandung pada 10 Agustus 1981. Dia anak kedua dari tiga bersaudara pasangan H. Aries Haris dan Hj. Enok Dartilah. Ayahnya seorang pebisnis sayuran yang cukup dikenal di Pangalengan. Masa kecilnya ia cenderung malas melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar karena lingkungan rumahnya yang hangat. Dia menikah dengan seorang putri dari Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari yang bernama Ami Gumelar pada 2 Februari 2006, mereka telah dikaruniai seorang putri bernama Natarina Alika Hidayat (3 Agustus 2007) dan seorang putra yang bernama Nayutama Prawira Hidayat (11 Juni 2010).

Opik pernah mengenyam pendidikan di SD Pangalengan I, SMP Pasundan I, SMP Taman Siswa, dan SMA Taman Siswa. Sejak kelas III SD, Opik mulai masuk klub Sangkuriang Graha Sarana (SGS) di Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Tak heran jika di awal-awal masuk klub SGS Opik kedapatan mengantuk di dalam kelas, beberapa teguran juga kerap dilontarkan oleh gurunya. Untunglah hal itu tidak berlangsung lama, Opik segera menyesuaikan diri dengan kegiatannya dan bisa mengejar ketinggalannya.

Seperti kebanyakan anak-anak lainnya, Opik lebih menyukai sepak bola. Namun, ayahnya menyarankan untuk meraih prestasi dibidang bulu tangkis. kebetulan kedua orang tuanya menggemari olahraga ini. Maka, di usia tujuh tahun, Opik sering kali diajak orang tuanya bermain bulu tangkis di lingkungan rumahnya, seperti di GOR Pamor, Pangalengan. Sejak itulah Opik mulai menyukai bulu tangkis.

Pada bulan November, Opik direkrut masuk ke Pelatnas Cipayung dan ditangani oleh pelatih Mulyo Handoyono. Tahun-tahun pertama di Cipayung, dia merasa tidak nyaman karena sering di plonco seniornya. Cara penanganan Mulyo terhadap Opik begitu tepat, akhirnya Opik memutuskan untuk bertahan. Gelar pertama yang ia raih setelah masuk Pelatnas adalah Kampiun di Kejuaraan Asia Junior tahun 1997, dia juga memenangkan turnamen Jerman Terbuka Junior.

Selain di Pelatnas, opik juga memetik gelar pertamanya di kancah Seri Grand Prix IBF setelah menjuarai turnamen Brunei Darussalam Terbuka. Di tahun 1999 dia juga memenangi gelar Indonesia Terbuka. Sedangkan di tahun 2002 dia memenangi gelar Taiwan Terbuka, Asia Games XIV, dan Indonesia Terbuka. Turnamen Indonesia Terbuka ternyata memiliki daya tarik tersendiri untuknya karena ia memiliki ambisi besar untuk mengejar rekor Ardy B. Wiranata yang telah enam kali menjadi juara.

Taufik juga tidak luput dari cerita pahit dalam kariernya karena kalah dan tersingkir merupakan kosa kata yang akrab bagi dirinya. Dalam usia 17 tahun, ia sukses masuk final turnamen bergengsi All England. Meskipun gagal meraih juara, penampilan Opik yang dingin, tenang, dan nyaris tanpa ekspresi mengundang decak kagum. Dia pemain termuda sepanjang sejarah 100 tahun penyelenggaraan All England yang mampu bertanding di partai puncak.

Taufik memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pelatnas Cipayung pada bulan Oktober 2001, sebulan berikutnya ia memutuskan untuk memperkuat Singapura. Namun, Opik kembali ke Pelatnas atas kesepakatan dengan pihak PBSI di Jakarta, Senin 11 Maret 2002 untuk persiapan ke Piala Thomas dan diikutkan dalam pertandingan Korea Terbuka dan Jepang Terbuka.

Memang tak sedikit yang menganggap bahwa usai mengumumkan pensiun, dirinya akan langsung berhenti dari dunia bulu tangkis. Padahal maksudnya yaitu ia masih akan aktif bermain sebagai pebulutangkis profesional hingga tahun 2013. Pada Indonesia Open 2013 ia canangkan sebagai turnamen terakhirnya sebagai atlet. “Saya belum gantung raket, masih ada 10 turnamen terakhir. Resmi gantung raket setelah Indonesia Open 2013.” Tulisnya pada akun twitter pribadinya tersebut.

Setelah pensiun nanti, Opik mengaku akan mencoba fokus untuk membina atlet-atlet muda berbakat di tempat pelatihan yang ia dirikan di Ciracas, yaitu Taufik Hidayat Arena. Tujuannya mendirikan tempat pelatihan itu tidak lain untuk mencari bibit-bibit muda berbakat. Nantinya, ia juga akan mempersiapkan 20% dari daya tamping tempatnya untuk dikhususkan bagi atlet yang kurang mampu. “Siapapun boleh berlatih disana, untuk yang punya talenta justru akan saya bantu. Saya akan biayai, mulai dari biaya hidup, makan, dan juga biaya sekolah.” Jelasnya.

Taufik juga memiliki banyak penghargaan dari tahun ke tahun sebagai berikut:
Ø  1998  : Juara Brunei Open
Ø  1999  : Juara Indonesia Open dan SEA Games
Ø  2000  : Juara Indonesia Open, Malaysia Open, dan Kejuaraan Asia
Ø  2001  : Juara Singapore Open
Ø  2002  : Juara Indonesia Open, Taiwan Open, dan Asian Games
Ø  2003  : Juara Indonesia Open
Ø  2004  : Juara Indonesia Open, Kejuaraan Asia, dan Olimpiade Athena
Ø  2005  : Juara Singapore Open dan Kejuaraan Dunia
Ø  2006  : Juara Indonesia Open dan Asian Games
Ø  2007  : Juara Kejuaraan Asia dan SEA Games
Ø  2008  : Juara Macau open
Ø  2009  : Juara US Open dan India Open
Ø  2010  : Juara Canada Open, Indonesia GP Gold, French Open SS
Ø 2011 : Semi finalis VICTOR-BWF Super Series Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA Open Super Series, Semi finalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semi finalis Yonex-Sunrise India Open Super Series, Perempat final Indonesia Open Super Series Premier, Perempat final 2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner Up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, dan India Open Grand Prix Gold 2011.
Ø  2012  : Semi final MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON, Perempat final Yonex All England Open Badminton Campionships, Semi final Swiss, Perempat final Yonex Australian open GP Gold,    Perempat final Yonex Sunrise India Open, Perempat final Yonex Open Japan 2012.

Taufik Hidayat memiliki sifat pendiam, pemalu, dan emosional. Sudah sepantasnya ia dikenal banyak orang di seluruh Negara terutama Indonesia. Perjuangannya dalam mengharumkan nama bangsa dibidang bulu tangkis itu sangatlah berharga bagi Indonesia dan patut dicontoh untuk para atlet muda penerus bangsa. 

Diadaptasi dari :
  1. http://khikybadmintonerz.blogspot.com/2012/05/prestasi-prestasi-taufik-hidayat.html
  2. http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufik-hidayat/
  3. https://www.facebook.com/notes/taufik-hidayat-lovers/biodata-lengkap-taufik-hidayat-dari-aa-masih-kecil-sampe-meraih-emas-olimpiade/235045096570779

Tidak ada komentar:

Posting Komentar