Oleh: Nurman Diana
Gayatri
Wailissa adalah seorang remaja putri kelahiran Ambon, 31 Agustus 1998. Dia adalah anak dari pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty. Ayahnya adalah seorang pengrajin kaligrafi dan ibunya
seorang ibu rumah tangga.
Gayatri masih menjalani pendidikan
di SMA Siwalima, SMA
unggulan di Maluku. Tetapi,
ia sudah mampu menguasai
14 bahasa asing, yaitu bahasa
Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea,
Jepang, India, Rusia,
Thailand dan Tagalog. Hebatnya dia tidak pernah kursus,
jadi kemampuan linguistiknya adalah hasil belajar secara otodidak.
Dengan cara yang sederhana yaitu mendengarkan lagu dan menonton film asing, kemudian diterjemahkan melalui kamus. Rasa penasaran akan bahasa
membuatnya mencari tahu arti dan bagaimana mengucapkannya. Kemudian, ia mempelajari
tata bahasanya dari buku, film dan lagu. Ia
mempelajari cara pengucapannya, dan dari kamus dihafalkan kosakatanya.
Begitulah cara Gayatri mempelajari bahasa asing.
Gayatri
mulai mendunia kala berhasil masuk seleksi untuk menjadi duta anak, mulai dari
tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Dari situ, dia mengikuti seleksi
kepribadian hingga kemampuan intelektual. Dia lantas masuk 10 besar dari ribuan
siswa yang ikut seleksi sebelum terpilih mengikuti seleksi mewakili Indonesia
menjadi Duta ASEAN untuk anak tahun
2012-2013. Gayatri kemudian
terpilih mewakili Indonesia ke tingkat Asean dan mengikuti pertemuan anak di
Thailand dalam Convention on the Right
of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN. Dalam forum
Asean ini, Gayatri mendapat tempat terhormat dan mendapat julukan “doktor” karena kemampuan 14 bahasa
asing yang dikuasainya itu.
Gayatri tidak hanya piawai menjadi
pembicara di berbagai konferensi tingkat internasional. Namun, ia juga
berprestasi di bidang lainnya diantaranya juara medali perunggu Olimpiade Sains Astronomi 2012 serta Duta
Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013. Di waktu luangnya, Gayatri juga
aktif diberbagai bidang
diantaranya adalah instruktur teater, penyiar radio, penerjemah bahasa, dan
bahkan menulis berbagai karya sastra. Berikut
ini adalah karier dan prestasi Gayatri Wailissa:
Prestasi Gayatri:
- Juara 1 Kompetisi Cerita Rakyat 2006
- Juara Bertutur Kanak-Kanak 2007
- Juara 2 Lomba Cerpen Nasional 2008
- Juara 1 Lomba Cipta Puisi 2009
- Juara 3 Lomba Membaca Puisi Provinsi 2009
- Juara 1 Debat Konsep Pembangunan
Daerah 2010
- Juara 2 Karya Tarian Kreasi Baru 2010
- Juara Peragaan Busana Fashion Putri
- Juara 2 Karya Tarian Kreasi Baru 2010
- Juara Peragaan Busana Fashion Putri
Daerah 2011
- Nominasi 3 besar Icon Busana Nasional 2011
- Juara 1 Lomba Pidato dalam hari Anak
- Nominasi 3 besar Icon Busana Nasional 2011
- Juara 1 Lomba Pidato dalam hari Anak
Nasional 2011
- Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Sains Terapan 2012
- Juara Medali Perunggu Olimpiade SAINS
- Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Sains Terapan 2012
- Juara Medali Perunggu Olimpiade SAINS
Astronomi 2012
- Juara Karya Tulis Sastra Nasional 2012
- Juara 1 Lomba Pidato Remaja Hari Kebangkitan Nasional 2012
- Juara Esay Nasional “Hari Perdamaian Dunia” 2012.
- Juara Karya Tulis Sastra Nasional 2012
- Juara 1 Lomba Pidato Remaja Hari Kebangkitan Nasional 2012
- Juara Esay Nasional “Hari Perdamaian Dunia” 2012.
Organisasi/Kegiatan:
- Pimpinan Redaksi Majalah Anak (Suara Anak Maluku)
- Pengurus Forum Anak Maluku
- Ketua Forum Perdamaian (Kapata Damai)
- Penerjemah Bahasa
- Pramuwisata
- Penulis Sastra (Puisi, Prosa, Novel)
- Instruktur Klub Teater
- Penyiar Radio Swasta-Siaran Anak
- Reporter/Presenter/Host – Icon Clip Flim Documenter
- Pimpinan Redaksi Majalah Anak (Suara Anak Maluku)
- Pengurus Forum Anak Maluku
- Ketua Forum Perdamaian (Kapata Damai)
- Penerjemah Bahasa
- Pramuwisata
- Penulis Sastra (Puisi, Prosa, Novel)
- Instruktur Klub Teater
- Penyiar Radio Swasta-Siaran Anak
- Reporter/Presenter/Host – Icon Clip Flim Documenter
Gayatri yang
berasal dari Ambon, Maluku, berada di Jakarta untuk mengejar mimpinya menjadi
diplomat. Namun tuhan berkata lain, pada Kamis,
23 Oktober 2014 sekitar pukul 19.15 WIB, Sang Pencipta memanggilnya, putri terbaik kebanggaan bangsa
itu. Kepergian perempuan jenius itu, dikarenakan ia mengalami pendarahan di otak. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang
terdekatnya.
Selama hidupnya,
ia dikenal sebagai gadis yang ceria dan suka menolong. Ia juga senang memberi motivasi
kepada orang-orang terdekatnya. Gayatri memiliki motto hidup, “tidaklah
penting siapa kita, yang terpenting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk
menunjukkan apa yang mampu kita perbuat.”
Gayatri, anak cerdas dan berbakat
ini menunjukkan bahwa siapapun dapat maju. Seperti dirinya yang datang dari
keluarga sederhana. Ayahnya seorang pedagang kaki lima, pengrajin kaligrafi
sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Maka, sudah
sepantasnya ia menjadi putri terbaik kebanggaan Indonesia karena segudang
prestasinya yang luar biasa.
Diadaptasi dari:
http://biologimediacentre.com/gayatri-wailissa-menguasai-13-bahasa-asing-secara-otodidak/
http://news.liputan6.com/read/2124140/ini-pesan-terakhir-gayatri-yang-ditemukan-keluarganya
Diakses pada: 5 November 2014
Diakses pada: 5 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar