Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 27 Mei 2018

Tomorrowland


Mimpi Yang Tiada Batas
Di susun oleh : Lia Daryanti - XI Akuntansi 1


Judul film      : Tomorrowland
Tahun rilis     : 2015
Sutradara     : Brad Bird
Pemain         : -  George Cloony sebagai Frank Walker
                       -   Hugh Laurie sebagai David Nix
                       -  Britt Robertson sebagai Casey Newton
                       -  Raffey Cassidy sebagai Athena
                       -  Tim McGraw sebagai Eddie Newton
                       -  Chris Bauer sebagai Tuan Walker
                       -  Keegan-Michael Key sebagai Hugo Gernsback

Orientasi 1 :
            Film yang berjudul “Tomorrowland” adalah film yang disutradarai, diproduseri, dan ditulis oleh Brad Bird dibantu oleh Jeffrey Chernov (produser), dan Damon Lindelof (produser dan penulis). Film yang bergenre aksi dan petualangan ini bercerita tentang tugas seorang robot untuk mencari para pemimpi yang dapat merubah dunia. Film ini diangkat dari salah satu wahana di Disneyland dan cerita ini berasal dari cerita asli Brid, Lindelof, dan Jeff Jensen. Aktor yang berperan pada film ini antara lain adalah George Clooney sebagai Frank Walker, Britt Robertson sebagai Casey Newton, Raffey Cassidy sebagai Athena, Hugh Laurie sebagai Nix, Tim McGraw sebagai ayahnya Casey, dan Keegan-Michael Key sebagai Hugo Gernsback.

Orientasi 2 :
Tomorrorwland diproduksi oleh studio Walt Disney Studios Motion Picture dan dirilis tanggal 8 Mei 2015 dengan durasi 130 menit. Musik pada film ini dikompos oleh Michael Giacchino, Sinematografi dipimpin oleh Claudio Miranda, dan editing oleh Walter Murch.

Tafsiran Isi 1 :
Pada tahun 1964, seorang anak lelaki jenius bernama Frank Walker menghadiri New York World’s Fair. Disana, ia bertemu dengan David Nix dan seorang gadis muda, Athena, yang kemudian memberikannya sebuah pin kecil bersimbol “T.” Setelah mengenakan pin tersebut, ia melihat sebuah pemandangan futuristik dari suatu kota yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Tafsiran Isi 2 :
Beberapa tahun kemudian, Casey Newton, seorang  perempuan yang ayahnya bekerja di NASA, mengetahui bahwa NASA akan segera dihancurkan. Ia melakukan  apapun agar  rencana tersebut dibatalkan. Namun, sayangnya hal  itu malah  membawanya ke penjara. Saat terlepas dan ingin mengambil barangnya kembali, ia melihat sebuah  pin biru dengan lambang “T”. Saat ia memegangnya, ia langsung berpindah tempat ke Tomorrowland. Ia mulai berkeliling di tempat itu, namun beberapa saat kemudian, timer pada pin tersebut menunjukkan angka nol dan Casey sadar kembali.

Tafsiran Isi 3 :
Masih ingin tahu lebih lanjut tentang pin itu, Casey akhirnya mendatangi sebuah toko barang lama. Disana ia mengetahui bahwa penjaga toko tersebut adalah robot jahat yang ingin membunuhnya. Untung saja Athena, seorang gadis kecil yang ternyata juga adalah seorang robot audio-animatonik datang menyelamatkannyaAthena berasal dari Tomorrowland dan dialah yang memberi pin itu kepada Casey. Tomorrowland sendiri ternyata merupakan suatu tempat rahasia untuk para penemu dan inovator melakukan usaha untuk memperbaiki dunia. Casey dan Athena pun mulai dikejar oleh robot-robot bawahan Gubernur Nix.

Tafsiran Isi 4 :
Casey yang tertarik dengan Tomorrowland akhirnya setuju dengan ajakan Athena untuk pergi ke suatu tempat. Athena mengantarkan Casey ke rumah Frank lalu meninggalkannya sendiri di depan rumah. Namun ternyata Frank bersikap keras kepala dan tidak ingin membantu Casey. Frank memberi tahunya bahwa yang ia lihat saat menyentuh pin tersebut hanyalah iklan agar orang-orang tertarik. Akhirnya Casey menyelinap ke dalam rumahnya dan mulai mengetahui bahwa Frank telah mengenal Athena sejak kecil.

Tafsiran Isi 5 :
Ternyata robot-robot bawahan Nix mengikuti Casey dan datang menyerang rumah Frank. Akhirnya Casey dan Frank berhasil kabur dan bertemu dengan Athena lalu pergi menuju Tomorrowland. Tetapi, ternyata Tomorrowland sudah sepi dan tidak terlihat futuristik seperti yang dilihat oleh Casey sebelumnya. Nix menyambut dan membawa mereka melihat suatu mesin penemuan yang dapat membuat mereka melihat waktu di masa lalu dan masa depan. Casey menggunakannya untuk melihat jauh ke masa depan dan menemukan bencana dan kehancuran di segala penjuru dunia. Casey masih tidak menerima bahwa dunia ditakdirkan untuk berakhir.

Tafsiran Isi 6 :
Casey lalu menyadari bahwa mesin tersebut hanya menunjukkan apa yang mungkin terjadi, bukan apa yang mutlak terjadi. Itulah rencana Nix selama ini, menggunakan mesin yang dapat memencarkan pikiran yang membuat orang-orang berpikir bahwa  dunia akan hancur sehingga mereka tidak punya harapan. Casey, Frank, dan Athena lalu berniat untuk menghancurkan mesin tersebut. Terjadi pertempuran sengit sehingga Athena tertembak dan rusak. Athena pun akhirnya meledak dan menghancurkan mesin tersebut.

Tafsiran Isi 7 :
Setelah kejadian tersebut, Tomorrowland tidak lagi berpenghuni. Frank dan Casey lalu memutuskan untuk membuka portal ke rumahnya dan mengajak ayah dan adiknya ke Tomorrowland. Frank dan Casey pun membuka kembali program rekrut menunjuk para pemimpi. Perekrut-perekrut yang merupakan robot audio-animatronik canggih yang diberikan dua belas pin biru bersimbol “T” dan diberi misi mencari para pemimpi agar bisa memperbaiki dunia.

Evaluasi 1 :
Film Tomorrowland mengingatkan kita agar tidak menyerah dengan mimpi dan cita-cita kita walaupun itu sangat susah didapat. Selain itu, kita harus menghargai makhluk-makhluk lain. Film ini meraup $ 209 juta di seluruh dunia dengan anggaran yang berkisar $ 190 juta.

Evaluasi 2 :
Film Tomorrowland, dilihat dari alur dan cerita yang  disampaikan dapat dibilang bahwa film ini mempunyai cerita yang menarik, imaginatif, dan inspiratif. Film ini mempunyai nilai moral yang tinggi dan cerita yang mengesankan ditambah dengan sifat-sifat karakternya yang cukup manusiawi. Untuk pemeranan sendiri sudah cukup baik karena dapat menyampaikan perasaan-perasaan karakter dengan detail. Sinematografi dan musik pun sudah diberdayakan sehingga penonton mengerti perasaan-perasaan dalam film dan melihat angle terbaik dari  film. Namun sayang, akhir dari film ini masih kurang dapat dimaknai dengan baik karena  terlalu menurunkan klimaks dari scene-scene sebelumnya.

Evaluasi 3 :
Pembuatan film dimulai pada Agustus 2013 di British Columbia, Alberta, Florida, dan Spanyol. Dan proses syuting kedua di Perancis, California, dan Bahama. Film ini hanya mendapat skor 50% penonton. Setelah dirilis, film ini menerima berbagai tanggapan dari kritikus, mendapatkan pujian dari premis aslinya, visual, dan tema, tetapi dikritik dalam hal penulisan dan suasana skenario yang ganjil. Film ini meraup $ 209 juta di seluruh dunia dengan anggaran yang berkisar $ 190 juta.

Rangkuman :
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa film “Tomorrowland” ini berbicara mengenai kecanggihan teknologi di masa depan bukan lagi hanya digambarkan sebagai sesuatu yang menyenangkan, tetapi mencoba mengajarkan pada generasi muda tentang berbagai dampak negatif dari peradaban maju. Yang nantinya bisa bermuara pada  kehancuran lingkungan  jika tidak ditanggulangi dengan keseimbangan dari kemajuan teknologi itu sendiri. Jadi dari film “Tomorrowland” ini mengajarkan kita untuk selalu berkreatifitas dengan inovasi-inovasi yang baru sehingga dapat menginspirasi banyak orang dengan kreatifitas yang kita buat. Film ini layak ditonton bagi semua umur karena film ini tidak memiliki adegan yang vulgar atau adegan kekerasan. Film ini juga memiliki pesan moral untuk penonton.

Daftar Pustaka :

http://shatteredstories.blogspot.co.id diakses pada 05 Mei 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar