Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 15 Mei 2018

HUJAN ES DI INDONESIA

Disusun Oleh: Firda Octafianti


Pernyataan Umum :
            Hujan es, dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat, tidak semua es mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara subtropis, tetapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.
            Juru bicara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. "Hujan es biasanya disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat,” katanya. “Lebih banyak terjadi pada masa pancaroba baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya."
            Menurut Hary, fenomena hujan es biasanya diawali dengan hujan lebat seketika. Kategorinya hujan lokal dengan luasan hanya 5-10 kilometer saja. Hujan semacam ini biasanya juga sangat singkat, hanya berlangsung sekitar 10 menit. BMKG tidak bisa memprediksi hujan es secara spesifik. “Sebab hanya bisa diprediksi sekitar 1 jam sebelum kejadian setelah melihat tanda-tanda yang muncul,” katanya.


Urutan Sebab-Akibat :
            Salah satu yang menyebabkan terjadinya hujan es adalah pembekuan. Dimana pada kondisi ini, uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih- benih es. Kemudian karena terjadi pengembunan yang mendadak, maka terjadi pembentukan es dengan ukuran yang sangat besar.
Dan terjadinya hujan es ini bisa saja menimpa daerah- daerah tropis bahkan bukan di saat musim penghujan. Butiran es yang jatuh saat hujan es merupakan kondensasi dari air hujan yang menggumpal di atas permukaan bumi yang disebut dengan awan gelap.
Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) di dekat permukaan bumi, dapat juga berasal dari awan multisel, dan pertumbuhannya secara vertikal, dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tetapi jarang, oleh karena itu peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata, jenis awan berlapis-lapis ini menjulang kearah vertikal sampai dengan ketinggian 30.000 kaki lebih. Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).
Menurut Hary, biasanya sebelum terjadi hujan es, satu hari sebelumnya udara terasa panas dan gerah. Kondisi ini terjadi akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat di bumi. Indikasinya diperlihatkan dari perbedaan suhu udara lebih dari 4,5 derajat Celcius antara pukul 7.00 dan10.00.
Tahap berikutnya, mulai pukul 10.00 terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis) yang berubah cepat menjadi Cumulonimbus (abu-abu atau hitam). "Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka angin kencang tidak akan terjadi," kata Hary.
Akibat hujan es, saat itu angin juga bertiup kencang, sehingga menerbangkan atap-atap rumah warga, pohon, serta memutuskan aliran listrik. Dan karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terbentuklah es dengan ukuran yang besar.
Menurut Hary, fenomena hujan es biasanya diawali dengan hujan lebat seketika. Kategorinya hujan lokal dengan luasan hanya 5-10 kilometer saja. Hujan semacam ini biasanya juga sangat singkat, hanya berlangsung sekitar 10 menit. BMKG tidak bisa memprediksi hujan es secara spesifik. “Sebab hanya bisa diprediksi sekitar 1 jam sebelum kejadian setelah melihat tanda-tanda yang muncul,” katanya.




Daftar Pustaka:
1.    Sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_es (diakses pada 27 April 2018)
2.    Sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/hujan-es (diakses pada 27 April 2018)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar